Saat sampai di rumahnya Meen berjalan dengan lunglai dengan kepala menunduk, mata sembab, dan wajah babak belur membuat ibunya nyonya Melany bingung dibuatnya."Sayang kau kenapa? Apa yang terjadi padamu? Siapa yang melakukannya?" Nyonya Melany sangat khawatir dengan keadaan putranya. Beliau menarik Meen duduk di ruang keluarga.
"Coba ceritakan pada mama apa yang terjadi?" Mama Meen mengulangi pertanyaannya."Ma.....hiks...hiks... Ma..... Meen ngga mau kehilangan dia ma, Meen ngga mau" tiba-tiba Meen langsung memeluk ibunya dan menangis sambil merancau. Nyonya Melany benar-benar bingung dibuatnya. Pasalnya, anak semata wayangnya ini tidak pernah menangis sekalipun dari mulai dia remaja. Bahkan saat kakeknya meninggal pun dia tidak menangis. Dan sekarang apa yang membuat anaknya sampai seperti ini, sampai-sampai pulang dengan keadaan kacau begini.
"Sayang, tenang dulu ya? Ceritakan pelan-pelan pada mama apa yang terjadi agar mama bisa membantumu nak?" Nyonya Melany berkata dengan lembut sambil mengusap punggung lebar putranya. Setelah sedikit tenang, Meen melepaskan pelukannya dan mulai bercerita. Meen menceritakan semuanya, apa yang dialami dan hubungannya dengan Ping. Keluarga Meen tidak beda jauh dengan keluarga Ping, mereka begitu terbuka dengan hubungan sesama jenis. Karena mereka tau kebahagiaan putranya adalah yang paling utama. Setelah mendengar cerita Meen, bukannya nyonya Melany simpati pada putranya beliau malah memukuli anaknya dengan bantal sofa. Beliau tidak menyangka kalau dia memiliki putra yang begitu bodoh.
"Dasar anak bodoh, kenapa melakukan hal seperti itu hah? Kalau mama jadi Ping sudah mama buang kau ke laut!" Ucap mama Meen setelah sedikit tenang dan duduk kembali.
"Iya ma, aku tau aku salah. Dan aku sudah meminta maaf padanya. Dia juga sudah memaafkanku kembali. Tapi dia belum mengatakan mau menerimaku lagi. Itu membuatku takut kalau dia tidak mau denganku lagi ma?"
"Biarkan saja, malah bagus kalau Ping memutuskan mu"
"Ma..... Kenapa mama berkata begitu, bukannya menyemangati ku malah tambah menakuti ku" kata Meen sambil cemberut.
"Hei, buang wajah menjijikanmu itu. Kau tidak cocok dengan wajah begitu. Menggelikan!" Mama Meen bergidik geli.
"Mama....." Meen kembali merengek. Meen hanya akan bersikap manja didepan orang-orang tersayang nya.
"Baik...baik... Sekarang apa maumu?"
"Bantu aku untuk mendapatkannya kembali"
"Enak saja, usaha sendiri!"
"Setidaknya berikan aku saran ma?"
"Jika kau tidak ingin kehilangan dia, maka lakukan apapun seperti saat dulu kau ingin menjadikannya kekasihmu. Kalau perlu lakukan lebih dari itu."
"Baik, Meen akan lakukan. Terimakasih sarannya ma?"
"Hmmm..... Oh iya ngomong-ngomong seperti apa wajah menantuku?" Setelahnya Meen menunjukkan foto Ping yang tersimpan apik di ponselnya.
"Aaaaa..... Astaga imut sekali menantuku. Meen apa benar dia laki-laki, bukan seorang gadis tomboy? Kenapa dia begitu cantik dan imut?" Mama Meen memekik kagum pada foto Ping. Nyonya Melany langsung jatuh hati pada Ping.
"Bukan lah ma, dia betulan laki-laki"
"Dasar anak bodoh, kau lebih memilih sampah tidak berguna itu dari pada berlian ini!" Mama Meen kembali memukul kepala anaknya. Beliau kesal kenapa punya anak bodoh sekali. Nyonya Melany sangat membenci June, karena dulu dia membuat anaknya sampai menderita.
"Aww..... Iya ma, aku tau aku bodoh. Tapi tolong jangan pukul lagi" Meen sedikit kesal juga karena ibunya memukulnya lagi
"Pokoknya mama tidak mau tau, kamu harus mendapatkannya kembali. Apapun caranya, kalau perlu nikahi saja langsung"
KAMU SEDANG MEMBACA
Get us together for a long time
Storie d'amorePing, "apakah sesakit ini bila mencintaimu?" Meen, "maafkan aku. kumohon kembalilah jangan tinggalkan aku" cerita meenping hanya sekedar haluku. jangan terbawa suasana cerita, ok? silahkan membaca..... #meenping #area86 #meennicha8 #pingkrittanun #...