Seminggu sudah Meenping menjalani kehidupan kampus sebagai sepasang kekasih. Hal ini sampai membuat geger seisi universitas. Pasalnya Meen sang Casanova sudah tak lagi single karena sudah bertekuk lutut akan pesona Ping, uke pujaan para mahasiswa. Hari publikasi hubungan mereka ditandai dengan hari patah hati se-universitas. Banyak yang iri dengan hubungan mereka, banyak pula yang mencibir keduanya. Entah fans Meen yang tidak rela Meen berpacaran dengan Ping, ataupun fans Ping yang tidak suka Ping yang jatuh ke pelukan Meen si playboy. Tapi banyak juga yang mendukung keduanya. Itu semua tidak mempengaruhi hubungan Meenping sama sekali. Yang nampak hanyalah Meen yang semakin over protektif terhadap Ping, dan Ping yang manja dengan Meen membuat kedua sahabat mereka jengah melihatnya. Seperti saat ini keduanya di kantin kampus, membuat jomblo yang melihatnya semakin iri.
"Phi Meen..... Aku bisa melakukannya sendiri. Aku bukan anak kecil phi..." Rengekan Ping yang tidak mau disuapi oleh Meen
"Mai terak. Kau hanya tinggal duduk diam dan makan. Biar aku yang menyuapimu" Meen tetap bersikeras
"Tapi phi, aku malu. Semua melihat kearah kita. Ini membuatku sedikit tidak nyaman" rengekan Ping sambil memajukan bibirnya, membuatnya semakin menggemaskan
"Terak, jangan buat wajah seperti itu. Aku tidak suka semua mata menatapmu lapar" Meen merendahkan suaranya dan menatap tajam sekelilingnya, membuat semua menunduk takut. Sedangkan kedua sahabat mereka hanya memutar bola matanya jengah melihat pertengkaran tidak berguna keduanya. Membuat Gungun dan Thomas menghela nafas lelah.
"Hei apa kalian tidak bisa berhenti, aku lelah melihatnya" kata Gun
"Betul kata phi Gun, aku pun sama" Thomas menimpali
"Kalau tidak suka, pergi sana" usir Meen
"Yak!!! Phi Meen!!! Kenapa kau mengusir mereka? Kau tau aku pun lelah jika kau terus seperti ini. Memperlakukanku seperti orang sakit!" Teriak Ping marah dan hampir menangis, membuat Meen kelabakan
"Ya ya ya teraaak..... Ok, maafkan aku na? Aku tidak akan melakukannya lagi. Kau boleh melakukan apa yang kau inginkan. Tapi kau jangan marah padaku dan menangis na?"
Gun dan Thomas tersenyum senang melihat Meen yang ketakutan. Jarang sekali bisa melihat Meen seperti itu. Setelah drama makan yang panjang akhirnya bel kampus pun berdering, membuat Meen dengan tidak rela harus melepaskan Ping ke kelasnya.*Yoloh pak Meen, cuma bentar doang aja, heran dah 😫😫😫
Pukul 12.30 kelas ping baru saja berakhir, berbeda dengan Meen yang sudah selesai dari Satu jam yang lalu karena dosennya berhalangan hadir. Membuat Meen menunggu Ping sampai keluar kelas dengan Gun yang setia menemani. Dan yang ditunggu akhirnya keluar juga. Ping yang melihatnya terkejut, karena cepat sekali kekasihnya sudah ada didepan kelasnya.
"Ao... Phi Meen, kenapa kau sudah ada disini? Apa kau bolos mata kuliah?"
"Terak, jangan salah sangka dulu. Dosen mata kuliah ku tidak datang, tanya Gun kalau tidak percaya?"
"Nong, tenang saja kekasihmu tidak berbohong" kata Gun membela Meen
"Ok, kalau phi Gun sudah berkata begitu aku percaya"
"Oi... Terak, kenapa kau lebih percaya Gun dari pada aku kekasihmu?" Tanya Meen ngambek. Membuat semua yg melihat melongo tidak percaya melihat Meen untuk pertama kalinya seperti itu.
"Sudahlah phi Meen, aku percaya padamu. Jadi tidak usah membuat wajah seperti itu. Menggelikan" ucap Ping sambil berbalik meninggalkan Meen. Meen yang melihat itu langsung lari mengejarnya.Hari-hari Meenping dilalui dengan gembira dan penuh kasih. Hingga tak terasa sudah satu bulan mereka berpacaran. Hari ini seperti biasa Meenping, Gun, dan Thomas makan di kantin kampus. Tapi saat makanan mereka tinggal separuh, tiba-tiba handphone Meen berdering menandakan ada panggilan masuk dari nomor tak dikenal. Awalnya Meen mengabaikannya, tapi setelah 3x berdering membuat Ping menyuruh Meen mengangkatnya. Akhirnya dengan malas Meen mengangkatnya.
"Hallo..... Ini siapa? Bila tidak penting ku tutup telfon nya!" Ucap Meen malas dan mendapatkan pukulan sayang dari Ping. Tapi setelah itu hening tak ada respon apapun dari Meen. Meen diam membisu dengan mata terbelalak dan tubuh tegang. Membuat Ping dan kedua sahabat mereka khawatir. Tak lama setelahnya, Meen menutup panggilan tersebut dan langsung terburu-buru bangkit dari duduknya.
"Eem... Nong, aku ada urusan mendadak. Jadi hari ini kau pulang dengan Thomas dulu y?" Tanpa menunggu jawaban Ping, Meen buru-buru berlari meninggalkan mereka yang masih kebingungan.
"Nong? Phi Meen memanggilku nong?" Ping nampak shok dengan kelakuan Meen, apalagi dia yang biasa dipanggil terak tiba-tiba dipanggil nong. Gun dan Thomas pun hanya bisa saling berpandangan dengan bingung.
Apa yang membuat Meen berubah dalam sekejap? Tunggu kelanjutannya.....
***
Guys sorry banget lama baru update. Soalnya author sibuk banget sama real. Ini baru sempet nulis lagi. Sekali lagi author minta maaf ya guys 🙏🙏🙏 Ditunggu bab selanjutnya, bye..... 👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Get us together for a long time
RomancePing, "apakah sesakit ini bila mencintaimu?" Meen, "maafkan aku. kumohon kembalilah jangan tinggalkan aku" cerita meenping hanya sekedar haluku. jangan terbawa suasana cerita, ok? silahkan membaca..... #meenping #area86 #meennicha8 #pingkrittanun #...