02. William

4.3K 321 5
                                    

Happy Reading!!
Typo tandai sengku

Setelah drama yang Xeon lalui pagi ini dia masih shock dengan apa yang terjadi pada dirinya. Desahan nafas pelan terdengar dengan seiring keluhan yang keluar dari bibir mungil itu.

" Kambing emang, udah mati bukannya ketemu bunda malah nyasar." keluhnya dengan dramatis seperti indo***.

Ceklek

Pintu terbuka dan tampak seorang dengan postur tinggi besar, Xeon berfikir dirinya diculik oleh om-om pedofil.

" Please om jangan anuin Xeon, Xeon cuma nyasar di kamar ini om" Xeon berkaca-kaca dengan suara yang semakin melirih.

" Sejak kapan Xeon berbicara dengan gaya yang halus seperti ini dan bagaimana dia bisa terlihat imut, apakah ini karena Daddy menghukumnya terlalu keras." batin William Gerald Renandra.

" Drama apalagi sedang kamu lakukan Xeon, berhenti bertingkah. Kali ini kesalahan yang kamu lakukan sudah melawati batas, jangan harap Daddy akan mengampunimu.

Xeon terdiam mencerna apa yang pria ini katakan, dirinya merasa Dejavu dengan apa yang terlontar dari mulut pria itu.

" Bukannya itu, kata-kata yang pernah Xeon baca di novel waktu itu ya? apa jangan-jangan Xeon transmigrasi kaya di novel-novel itu."

William memperhatikan ekspresi Xeon yang berubah-ubah dan terlihat sedikit lucu. INGAT HANYA SEDIKIT.

" BUNDAA, XEON HILANG DI DUNIA ORANG. HIKS..." Xeon menangis dengan keras memanggil bundanya dan berharap agar dirinya dijemput saja.

Abang sulungnya hanya diam dan berpikir bahwa Xeon rindu dengan mendiang mommy nya itu, Renata Marillyn Renandra. Meninggalnya Renata menjadi alasan utama Xeon dibenci dalam keluarga ini diacuhkan, diabaikan, dihukum telah menjadi hari-harinya sedari kecil. Awalnya Xeon mencari perhatian pada keluarganya namun karena lelah memakan harapan dia memutuskan untuk menjadi berandalan dan hidup bebas demi kesenangan dirinya sendiri.

" Om siapa sih kok masuk kamar Xeon ngga ketuk pintu dulu?" ucapnya dengan menunduk karena takut dengan tatapan William.

" Sejak kapan kamu berbicara sopan seperti itu, apakah karena Daddy menghukum mu dengan keras hm?"

" hiks...hiks...maaf om, Xeon gatau ini kamar siapa. Balikin Xeon ke Ayah sama Abang aja, takut ngerepotin soalnya kalau di tidur ga bisa sendiri." ucapnya dengan sesegukan karena takut di hap sama om nya, wkwkwk.

William berpikir siapa yang disebut oleh adik bungsunya itu, apakah selama ini dia memiliki Ayah dan Abang baru di luar sana? dan sejak kapan dia menyebut Xeon sebagai adiknya.

" Selama kamu jadi berandalan kamu punya Ayah baru diluar sana? apakah uang yang Daddy kasih untuk kamu kurang Xeon?." tanya William dengan nada bicara yang mulai meninggi.

" Maaf, argh...kepala Xeon sakit. hiks...Ayah."

Penglihatan Xeon mulai menggelap seiiring ingatan asing mulai masuk kedalam kepalanya.

tbc.

Xeon AfrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang