06. Rencana

3.6K 271 19
                                    

Happy Reading
Typo tandai seng🙌🏻
Kalau ada yang double tulisannya atau ga nyambung tandai ya, soalnya ini kemarin buat di word dulu.

Xeon saat ini sedang semedi didalam kamarnya, setelah semua orang pergi dari sini dia sedang memikirkan rencana apa yang harus dia lakukan agar menjadi manusia se-terong biar bisa jadi Ultraman dan menyelamatkan dunia novel ini dan mengubah takdirnya. Mana mau si Xeon ketumpahan jus, minimal elit dikit kaya di film-film action. Remaja itu saat ini tengah berguling sambil semedi, mari kita lihat apa yang akan terjadi.

" Aw Xeon gigit nih..." Xeon saat ini sedang mengigit boneka bebek yang ia temui di kamar ini, dalam ingatan pemilik tubuh boneka ini merupakan kesayangan si pemilik tapi Xeon mana mau peduli.

" Eum jadi apa yang harus Xeon ganteng ini lakukan ya Tuhan? apa Xeon nyolong duit aja si pak tua terus beli pabrik permen sama coklat ya, kan Xeon bisa hidup sendiri terus bahagia deh kaya di film yang dapet golden tiket itu." biarlah anak kecil itu berkelana dalam pikirannya, imajinasi anak kecil emang lagi aktif-aktif nya. Setelah cukup lama Xeon berkelana dalam dunianya, kini ia berjalan ke arah meja belajar dan mengambil secarik kertas untuk menuliskan rencana yang tiba-tiba muncul didalam otaknya ini.

 Setelah cukup lama Xeon berkelana dalam dunianya, kini ia berjalan ke arah meja belajar dan mengambil secarik kertas untuk menuliskan rencana yang tiba-tiba muncul didalam otaknya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Waduh keren sekali Xeon menuliskannya, Xeon harus ingat biar hidup Xeon makmur dan sejahtera." Xeon mengucapkan itu sambil bergaya seperti tokoh utama yang baru saja mengalahkan penjahat, padahal ia sendiri tidak tau apa yang akan terjadi pada hidupnya selanjutnya.

Saat dirinya sedang asik membanggakan dirinya, terdengar suara ketukan pintu dari Bodyguardnya. Sejujurnya sih males buat bukain pintu tapi ada daya pikiran tak sesuai pada tindakannya.

" Tuan kecil, anda disuruh turun kebawah untuk makan malam." ucap Robert aka Bodyguard kepercayaan Renandra.

" Eum...Xeon malas sih sebenernya, boleh minta gendong engga?" Xeon berucap seperti anak anjing yang minta susu pada induknya, mana mau Robert menolak anak imut nan manis ini.

~~~

Pintu lift terbuka dan para Renandra disuguhi dengan pemandangan yang membuat mereka sedikit merasakan gejolak aneh pada hati mereka, SEDIKIT. Mereka melihatnya dengan tatapan aneh, pasalnya selama ini Xeon tak pernah mau digendong oleh siapapun apalagi ini seorang Robert. Padahal jika mereka tahu, Xeon lebih suka digendong Robert daripada oleh mereka yang datar itu.

" Hm...Robert turunkan dia dan untuk semuanya mari kita makan." sang kepala keluarga akhirnya mengeluarkan suara untuk memulai makan malam mereka, memang peraturan saat makan di keluarga ini turun temurun mulai dari sang kepala keluarga sebagai tahta tertinggi, aturan tidak boleh berbicara saat makan dan menunggu semuanya berkumpul walaupun anak yang tidak mereka sekalipun.

" Robert, Xeon malas untuk makan. Bisakah Robert menyuapi Xeon ?"

" Robert, Xeon malas untuk makan. Bisakah Robert menyuapi Xeon ?" sebenarnya Robert mau saja tetapi tatapan dari tuan mudanya ini serasa akan memenggal kepalanya.

" Yasudah kalau Robert tidak mau Xeon akan kembali ke kamar saja." Xeon berujar sambil mencoba turun dari gendongan Robert, sebelum sebuah suara menyuruhnya untuk tetap diam.

" Turuti saja permintaannya Robert anak itu belum makan sedari dirinya bangun, duduk dan sekarang kau suapi dia." titah abang keduanya Naren.

Makan malam pun berlangsung dengan sedikit lebih berisik dari biasanya karena ulah kelinci kecil yang tengah bercerita kepada penjaganya. Mereka semuanya ingin menegur kelinci nakal itu tapi melihat senyum lebar dan tawa dari bibir kelinci kecil itu membuat mereka serasa mendengarkan alunan melodi indah dari orang yang mereka rindukan selam ini. Menjadi suatu kebahagiaan tersendiri saat melihat bocah yang biasanya hanya bertingkah kasar dan berandalan berubah menjadi cerewet seperti anak kecil apalagi tingkahnya yang sekarang begitu menggemaskan, tapi rasa bersalah menyeruak dalam hati mereka bagaimana perilaku mereka yang selam ini menyalahkan bocah yang juga ikut kehilangan permata hidupnya. Memang penyesalan selalu datang di akhir namun apa salah memulai lembaran baru?. Mari kita saksikan perjuangan para Renandra untuk mendapatkan kembali berlian yang telah mereka sia-siakan.

" Paman Robert Xeon mengantuk ayo kita kembali ke kamar, tapi Xeon maunya lewat tangga ya, hehehe."

" as your wish babe." BERCANDA YA GES INI AUTHOR YANG JAWAB BUKAN JAWABAN SI ROBERT.

" Baik tuan kecil, permisi tuan muda saya akan mengantarkan Xeon kembali ke kamarnya." mereka hanya mengangguk kecil masih dengan ekspresi datarnya. DATAR APA CEMBURU, WKWK.

" Aku saja bagaimana yang mengantarnya? Kau mau kan Xeon?." tanpa diduga salah satu mereka nampaknya ingin mencuri start untuk mendekati si bungsu.

tbc.


Xeon AfrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang