05. Keributan Di Pagi Hari

909 117 15
                                    

Pagi-pagi sekali Jeonghan bersama sang Ibu sudah berkutik dengan masakan mereka di dapur. Memang sudah menjadi kebiasaan sepasang anak dan Ibu itu, mereka selalu menyempatkan diri memasak bersama untuk sarapan serta makan malam.

Lee Seokjin, perempuan paruh baya itu mengajarkan disiplin pagi kepada anaknya. Sejak kecil Seokjin selalu menerapkan pada Jeonghan bahwa gadis itu harus terbiasa bangun pagi, baik dihari biasa maupun dihari libur. Karena itulah Jeonghan pun terbiasa bangun pagi meskipun sekarang adalah hari libur.

"Ibu, kenapa masakannya banyak sekali?" tanya Jeonghan pada sang Ibu. Padahalkan mereka hanya berdua, pasti tidak akan habis.

Seokjin mengambil dua rantang susun, lalu dia menata nasi dan lauk pauknya ditiap rantang itu.
"Ibu sengaja memasak banyak, nanti tolong kamu antarkan kepada Seungcheol dan Pamanmu ya"

Mendengar nama Seungcheol, tentu saja membuat mata Jeonghan berbinar seketika. Dia mengangguk dengan semangat dan segera membantu sang Ibu menata kembali rantang susun itu.

"Baiklah aku akan mengantarkannya kepada Seungcheol" ujar Jeonghan dengan semangat membuat Seokjin terkekeh.

"Nah yang ini berikan kepada Pamanmu, ya" ucap Seokjin memberikan satu rantang lainnya.

Jeonghan tampak berdecak, "Lee Seokmin menyebalkan itu, Ibu saja yang antar" bibir Jeonghan mengerucut.

Seokjin memukul pelan bahu sang putri, "ya! Dia adalah pamanmu, jangan seperti itu"

"Dia memang menyebalkan, padahal dia sudah tua tapi berlaga seperti anak muda. Dia pikir aku tidak ingat usianya berapa, bisa-bisanya dia bertingkah genit pada kak Jisoo, si perempuan judes itu. Wah tapi jika mereka bersama, pasti rumah mereka akan berisi pertikaian setiap hari" oceh Jeonghan seraya mengambil piring.

Seokjin hanya menggeleng mendengar ocehan dari putri semata wayangnya itu, "jangan seperti itu, bagaimana pun juga karena dia kau bertemu dengan Seungcheol" ujar Seokjin seraya mengalaskan makanan untuk Jeonghan.

"Ibu mendukungku dengan Seungcheol?" tanya Jeonghan berbinar.

Seokjin mengangguk, "ya kalau dia mau denganmu, kenapa harus Ibu larang" jawab Seokjin.

"Ibu tenang saja, Seungcheol pasti mau denganku. Siapa yang bisa menolak kecantikan anak dari Lee Seokjin ini" Jeonghan berujar dengan percaya dirinya mengundang kekehan dari sang Ibu.

"Iya iya, gen keturunanku memang tidak pernah mengecewakan. Karena Ibu sangat cantik jadi kau juga jelas sangat cantik" ucap Seokjin tertawa.

❀❀❀

Jeonghan keluar dari apartemennya dengan menenteng dua rantang dikedua tangannya. Gadis itu melangkah dengan percaya diri menyusuri koridor untuk menuju apartemen tetangganya. Tipe Apartemen ini hanya memiliki dua unit disetiap lantainya, unit yang cukup besar untuk hunian setiap keluarga.

Tak butuh waktu lama, Jeonghan sampai didepan unit apartemen milik Choi Seungcheol. Gadis itu menekan bel dan menunggu sang pemilik unit itu keluar. Seraya menunggu, Jeonghan membenahi rambut panjangnya hingga bersolek supaya terlihat cantik didepan sang pujaan.

Tanpa menunggu lama, pintu apartemen terbuka menampakkan Seungcheol dengan kaos putih dan celana hitam panjangnya. Pria itu tampaknya tengah bersantai, tapi tetap saja memiliki kesan tampan dan menawan di mata Jeonghan sang pemuja.

"Hai kak" sapa Jeonghan senyuman terhias dibibirnya.

Seungcheol menaikkan alisnya lantas bertanya, "Ada apa?"

Fallin' Flower | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang