09. Sebuah Rahasia

1.1K 110 15
                                    

Wonwoo sedang menyiapkan makan malam, sambil menunggu sang kekasih yang katanya masih ada urusan. Perempuan itu bergerak dengan sigap, menata hidangan di meja makan dengan rapi. Meskipun masakannya tidak seenak masakan Mingyu, tapi setidaknya Wonwoo memiliki skill untuk memasak sehingga dia tidak harus selalu makan diluar ketika lapar.

Perempuan itu tersenyum bangga, makanan sudah tersaji dan kini hanya tinggal menunggu sang kekasih. Wonwoo kirimkan sebuah pesan kepada Mingyu, akan tetapi pria itu rupanya belum juga membaca pesan yang Wonwoo kirimkan.

Wonwoo mengernyit bingung, kemana rupanya pria berbadan bongsor itu? Tidak seperti biasa Mingyu abai terhadap pesan yang Wonwoo kirimkan. Jam padahal sudah menunjukkan pukul 7 malam, terlambat satu jam dari waktu kepulangan Mingyu yang pria itu janjikan.

"Dia kemana sih?" desis Wonwoo kesal, dia beranjak duduk di sofa ruang tengah dengan wajah mengerucut kesal.

Dia pandangi kembali ponselnya tapi tidak ada tanda-tanda balasan pesan dari Mingyu. Gadis itu kemudian memilih untuk mencoba menghubungi kekasihnya melalui saluran telepon, tapi tetap saja tidak diangkat. Sesibuk apa sebenarnya pria itu, dengus Wonwoo.

Gadis itu lantas memilih untuk membuka bukunya, mengalihkan pikiran menjengkelkan dari sang kekasih yang tak kunjung memberinya kabar. Tidak biasanya Mingyu seperti ini, sesibuk apapun, dia pasti akan membaca pesan Wonwoo meskipun tidak dibalas ataupun mengangkat teleponnya meskipun hanya mengatakan 'akan ku telepon lagi nanti' setelah itu dia matikan. Itu lebih baik daripada tanpa kabar sama sekali seperti ini.

Ditengah aktivitasnya membaca buku, ponsel Wonwoo kemudian berdering. Gadis itu segera mengambil ponsel yang ia letakan begitu saja di meja, berharap sang kekasih ada menghubunginya. Namun nihil, dering itu berasal dari salah satu temannya.

Wonwoo menghembus nafas jengah sejenak sebelum mengangkat teleponnya.
"Hallo Ta, ada apa?" ucap sang gadis setelah panggilan tersambung.

Kening Wonwoo mengernyit sejenak saat tak ada jawaban dari sang teman diseberang sana, dia pastikan kembali bahwa sambungan telepon sudah tersambung, akan tetapi....

Terdengar suara isak tangis?

"Chitta. Chitta kau kenapa? Hallo Chitta?" Wonwok berubah panik kala suara isakan semakin kencang terdengar.

"Chitta kau jangan membuatku khawatir, ada apa?!" desak Wonwoo dengan perasaan yang tidak karuan.

'C-changkyun' disela isakan itu dapat Wonwoo dengar Chitta menyebutkan satu nama.

"Changkyun?" Wonwoo membeo, "Changkyun kenapa? Ada apa denganya?"

Tak kunjung ada jawaban dari gadis bernama Chitta itu, selain hanya isakan juga suara gemeresak yang entah berasal dari apa. Wonwoo sungguh tidak mengerti, dia mencoba kembali mendesak Chitta tapi gadis itu masih setia dengan isakannya.

'C-changkyun...'

❀❀❀

Breaking news, sore tadi ditemukan seorang mahasiswa dari Universitas Hybe berinisial IC (21) , meninggal dunia di bukit Oreum. Sebelumnya ada laporan bahwa mahasiswa tersebut sempat mengamuk di area kampus, sehingga membuat kondisi Universitas Hybe tidak kondusif hari ini.

Setelah sempat dinyatakan hilang selama beberapa jam, IC ditemukan di bukit Oreum dalam kondisi berlumuran darah dengan luka tempat pada bagian kepala. Diduga IC melakukan bunuh diri setelah melarikan diri ke bukit Oreum.

Saat ini kepolisian tengah melakukan olah tkp dan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui motif dari IC. Demikian breaking news malam ini.

Fallin' Flower | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang