07. Nagala2

2.3K 278 20
                                    

Jeno kini masih berusaha tenang duduk di kursi ruang tamu mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno kini masih berusaha tenang duduk di kursi ruang tamu mansion.

Pintu terbuka lebar agar Jeno dapat memantau dengan leluasa.

"Tidak, tidak perlu di susul, mereka akan kembali sendiri" ujar Jeno terus berusaha menepis kalau Nagala akan meninggalkannya.

Dia ingin menelpon anaknya, tapi ponsel Jigala mati dan tertinggal di ruang keluarga.

Jeno kini menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan jam 11 malam.

"Ayo sayang pulang, akan aku jelaskan semuanya, kamu harus percaya aku karna aku tidak ada niat sedikit pun ingin membuatmu menangis" ujar Jeno yang kini sudah mulai putus asa.

Tiba tiba angin berhembus kencang dan langit kian menghitam dan pekat, bintang dan bulan yang tadinya menghiasi langit kini sudah tak lagi tampak.

Jeno segera berdiri dan keluar dari dalam Mansion.

"Kalian semua boleh beristirahat sekarang" ujar Jeno pada penjaga mansion nya.

Semua penjaga mension di sana kembali ke tempat tinggal mereka yang sudah di khususkan untuk para penjaga mansion.

"Ayah" ujar Jeno pada bayangan hitam pekat tersebut.

"Dimana cucu dan naga kecil ayah?" Tanya ayah Naga yang membuat Jeno tak mampu menjawab.

"Jeno" tegur Ayah Naga karna Jeno sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.

"A-ada, ayah, mereka lagi tidur" ujar Jeno gugup.

Dia tidak mau ayah naga tau tentang Nagala yang menangis dan pergi dari rumah.

Nanti Nagala akan di bawa pergi jauh darinya, Jeno tidak mau itu terjadi.

Bayangkan ayah naga itu mendekat.

Jeno mundur untuk menghindari.

"Oh kakek!!" Seru seseorang dari belakang Jeno.

Jeno menoleh dan mendapati Jigala yang sudah berdiri sembari tersenyum menatap bayangan kakek Naga nya itu.

Jeno menghela nafas lega.

Ia segera menghampiri Jigala, namun Jigala menghindar dan menghampiri kakeknya.

Jeno memegang dada nya yang terasa sesak.

"Dimana Buna mu?" Tanya Kekek Naga sembari menutupi tubuh Jigala dengan bayangannya.

Dia sedang memeluk Jigala.

"Ada Kekek, Buna sudah tidur, tumben kakek datang? Biasanya menunggu Jigala dan Buna datang ke sana" ujar Jigala.

"Firasat kakek tidak enak tentang kalian berdua, jadi kakek memutuskan untuk datang memastikan secara langsung" ujar kakek naga.

"Karena juga, kenapa cucu kakek ini memberi tameng hingga kakek tidak bisa melihat situasi yang terjadi dari sana?" Tanya kakek Naga.

Jigala menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Nagala Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang