13. Nagala2

1.9K 173 2
                                    

"Lepas sayang jangan gini, Ji gak bisa bawa kamu, kan dia mau sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lepas sayang jangan gini, Ji gak bisa bawa kamu, kan dia mau sekolah. Aku juga gak bisa biarin kamu sendiri di rumah dengan keadaan seperti sekarang. Kalau kamu merasa gak nyaman sama aku, nanti kamu bisa jauh dari aku, gak deketan gapapa, yang penting kamu harus tatap dalam pengawasan ku" ujar Jeno.

Nagala kini mengerucutkan bibirnya kesal sembari menarik tas sang anak yang hendak berangkat ke sekolah.

"Ayolah sayang, lepasin tas Ji, nanti Ji telat sekolahnya" ujar Jeno masih berusaha membujuk.

"E-emang Buna gak boleh banget ya Ji ikut ke sekolah, Buna gak ganggu kok, cuma duduk di samping Ji" ujar Nagala.

Jigala menggeleng.

"Kalau boleh Ji gak bakalan jauh dari buna dengan keadaan yang seperti sekarang, Ji bakalan stay 24 jam sama Buna, tapi gak bisa Buna" ujar Jigala.

"Udah, lepas! biarin Ji ke sekolah" titah Jeno.

Nagala merenggut kesal dan melepaskan tangannya dari tas sang anak.

"Ji berangkat dulu, Ayah, Buna" pamit Jigala sembari mencium tangan ayahnya dan mencium kening Buna nya.

Bahu Nagala melemah saat Jigala menjauh.

"Ayo berangkat" ajak Jeno.

"Gak mau" bantah Nagala.

Hup.

Tanpa banyak bicara yang akhirnya emosi sendiri, Jeno mengangkat tubuh Nagala untuk ia gendong.

Tak peduli dengan Nagala yang meronta minta di turunkan.

BRUKK.

Jeno menghembuskan Nagala di dalam mobil hingga membuat Nagala meringis.

"Hiks sakit!!" Ujar Nagala kesal.

Jeno gelagapan dan mengusap punggung belakang Nagala dengan tangannya.

"Sakit ya? Maaf maaf, makanya sayang nurut bisa kan?! Ini semua demi kebaikannya mu!" Ujar Jeno.

"Hiks tapi sakit! Kan bisa pelan pelan!" Balas Nagala.

"Iya maaf, tapi aku juga udah telat, aku ada meeting pagi ini sayang, jadi mohon kerjasamanya ya" ujar Jeno lembut sembari mengusap rambut Nagala.

Nagala mengerucutkan bibirnya kesal dan bersedekap dada.

Kemudian ia mengangguk.

Jeno menghela nafas lega sembari tersenyum, ia pun masuk ke dalam mobil dan beranjak menuju kantor.

Jeno menurunkan kaca jendela mobilnya agar Nagala tidak terlalu pengap di dalam mobil.

"Masih panas?" Tanya Jeno.

Nagala mengangguk sembari menyandarkan kepalanya di tepian jendela mobil.

"Panas sekali, rasanya pengen berendam di air" jawab Nagala lemah.

Nagala Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang