Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai dengan rencana Jigala dan ayahnya, kini Nagala sedang tertidur pulas setelah makan malam.
"Hati hati ya Ji, cepat pulang" pesan Jeno pada sang anak yang hendak pergi.
"Iya ayah, ji akan segera pulang, ayah jagain Buna dan jangan biarkan Buna keluar ya" pesan Jigala.
"Tenang saja" balas Jeno.
Jigala mengangguk.
Setelah itu Jigala menghilang menggunakan kekuatannya.
Jeno menghela nafas dan berjalan menuju kasur dimana Nagala sedang tertidur pulas.
Jeno naik ke tempat tidur dan memandang wajah Nagala.
"Semoga semua lekas membaik sayang, aku tidak mau kehilanganmu, dan aku percaya kalau kamu sangat mencintaiku dan Jigala" monolog Jeno.
Jeno mengecup kening Nagala dan membaringkan tubuhnya di samping Nagala.
Jeno berniat berjaga malam ini, tidak ingin tidur karna mau menjaga Nagala sampai sang anak nanti datang.
1 jam berlalu.
Keinginan Jeno untuk berjaga itu sirna saat matanya itu terasa sangat berat dan segera ingin tertidur.
Padahal biasanya setelah tidur siang, Jeno bisa sampai subuh untuk tidur lagi.
Seperti memang ada yang membuat matanya itu mengantuk hingga tertidur.
"Ughhh!!"
Nagala gelisah dalam tidurnya hingga bersuara.
Namun itu tidak membuat Jeno terusik apalagi terbangun.
Bahkan ketika tangan Nagala mengenai wajah Jeno juga Jeno pun sama sekali tidak ada respon.
"Ughh!! JI!!" Teriak Nagala ketika tidur nya terbangun dengan peluh yang membasahi tubuhnya.
Nagala menoleh ke samping dan menemukan Jeno yang masih tertidur lelap tanpa terusik sedikitpun.
"Hiks bangun!" Ujar Nagala pada Jeno sembari menggoyangkan tubuh Jeno.
Namun tak ada respon.
"Hiks Buna takut! Ji!!" Panggil Nagala saat ia merasa takut sendirian dengan suasana yang baginya itu sangat tidak nyaman.
Nagala kembali menoleh lagi ke arah Jeno dan setelah itu ia turun dari tempat tidur untuk mencari Jigala.
Sungguh ia sekarang tidak tenang, sesak dan panas.
Nagala juga baru saja mengalami mimpi buruk yang membuatnya terbangun dari tidurnya.
"Ji!!" Panggil Nagala lagi pada anaknya.
Suasana mansion sangat sepi, penjaga mansion juga tidak tau kemana.
"Jii Buna takut!! Panas Ji! Sesak!!" Teriak Nagala di keheningan mansion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nagala Season 2
FanfictionLanjutan dari Nagala Season 1 Di cintai seseorang dengan tulus itu dapat membuat seseorang besar hati dan tidak menghargai serta menganggap remeh. Dia berpikir kalau orang tersebut tidak akan meninggalkannya. Padahal, hukum timbal balik itu ada, ka...
