08 :: Obrolan kecil

74 11 1
                                    

Jean saat ini sedang duduk di bawah pohon yang cukup tinggi yang terletak di taman sekolah, sembari termenung memikirkan percakapannya semalam dengan aji.

"Ada orang lain di hati gua," perkataan itu sekarang mulai menghantui pikiran jean.

Jean mulai merasa bersalah kepada aji, karena takut ucapannya akan menyakiti hati aji.

"Ada apa nih, kok tumben tumbenan seorang rajean duduk sendiri di bawah pohon mangga kek gini, mana sambil ngelamun lagi."

Jean langsung menoleh ke arah sumber suara itu.

Ternyata itu adalah harsa.

"Ada apa lu kesini?"

Harsa mendudukkan tubuhnya di sebelah jean. "Gua ga ada temen, terus liat lu disini gua samperin deh!"

"Yang lain kemana emang?"

"Mana gua tau, terus lu sendiri ngapain disini?"

"Lagi pengen sendiri aja."

"Gua ganggu waktu lu dong?"

"Kaga."

"Bilang aja, ntar gua pergi kalo lu masih mau sendiri."

"Gapapa serius, lu temenin gua disini."

"Katanya mau sendiri."

"Itu kan tadi bukan sekarang!"

Jean mulai merasa tidak kesepian sejak datangnya harsa.

"Lu tadi ngapain ngelamun disini?"

"Lagi mikirin sesuatu, kenapa emangnya?"

"Pake nanya, ya takut lu tiba-tiba kesurupan lah. Udah gitu lu ngelamunnya di bawah pohon!"

"Ceilah, mana ada!"

"Namanya juga orang takut!"

"Btw lu liat aji ga?"

Harsa merasa kalau kedatangannya tidak dihargai, dia sempat terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan jean.

"Gua ga tau!"

"Oh, yaudah."

"Tumben lu nyari dia?"

"Gak!"

Tak lama kemudian aji datang dengan minuman kaleng ditangannya.

"Har, join basket!"

Harsa berdecak. "Ajak yang lain aja, gua males!"

"Lu aja udah!"

"Lawannya siapa?"

"Cakra!"

Harsa bangkit dari tempat duduknya lalu menoleh ke arah jean. "Ikut ga?"

"Duluan aja sana!"

Mendengar itu, mereka berdua langsung pergi meninggalkan jean disana.

Kini tersisa jean sendiri disana. Namun, semakin lama semakin dia merasa bosan, karena merasa bosan dia pun memutuskan untuk melihat permainan basket di lapangan.

Jean duduk di atas tribun dan kembali melamun.

Tanpa disadari kalau permainan telah usai dan dia masih tetap melamun.

"Ini bocah napa ngelamun mulu dah!" Ujar harsa.

"Lu kenapa? Tumben ga banyak bicara?" Tanya jisha.

"Sha, menurut lu wajar ga kalo gua over thinking sama ucapan gua sendiri?"

PERFECT || ft. Jennie & jihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang