Chapter-3
Tangan kekar miliknya secara reflek menangkap tubuh Taehyung yang tak main beratnya. Padahal sekilas tubuh Taehyung terlihat sangat kecil. Namun abaikan berapa kilo berat Taehyung sekarang ini. Karna kini fokus Jungkook buyar setelah mencium aroma dalam tubuh Taehyung. Menenangkan.
Niat hati ingin menghabisi penghianat yang membuatnya celaka. Berakhir kini Jungkook membaringkan tubuh Taehyung dalam kamar yang terbilang sempit namun rapi.
Bahkan Jungkook rela membopong tubuh Taehyung sesaat tadi. Aroma alkhohol begitu ketara dihidungnya. Smirk tampan pun tercipta dibibir Jungkook.
"Ck' yang benar saja? Hanya minum soju kini kau menganggapku malaikat maut. Lucu!" Tak sadar Jungkook pun tersenyum menatap yang tengah tertidur dengan damai.
Jungkook teringat tujuan awalnya. Mata elangnya menelisik setiap sudut kamar. Meninggalkan Taehyung dan keluar dari kamar. Mencari bukti akan info yang didapat dari orang kepercayaannya Hoseok.
Hanya ada foto dua orang yang sedang tertawa didalam pigura kecil diatas nakas. Jelas Jungkook tau satu wajah didalam foto itu. Itu Taehyung dengan seorang lelaki entah siapa.
Namun melihat Taehyung yang tengah tertawa bahagia dengan lelaki lain seketika geraman timbul dalam dirinya.
Oh ayolah.... Jungkook termakan oleh cemburu dalam hatinya? Yang benar saja. Bahkan apa itu cinta Jungkook tak akan mampu menjabarkannya.
Jungkook mengeluarkan ponsel dalam sakunya. Memasang earphone kecil ditelinganya dan mulai menelisik kembali isi apartemen Taehyung sambil menelpon seseorang.
"Are you serious Hyung? Pastikan infomu akurat atau memang kau ingin merasakan ciuman dari pistol kesayanganku!" Begitu lirih Jungkook berucap namun mampu membuat siapa yang mendengar akan bergidik ngeri.
_"Woow...tenang Broo. Jangan remehkan keahlianku Jeon!. Kau tau benar siapa aku. Alamat yang aku kirimkan sudah benar. Penghianat itu tinggal disana."_ Ucap Hoseok dari balik panggilan.
"Kim Taehyung?!" Jungkook menghentikan gerakannya. Menunggu kepastian orang yang akan dia incar. Tiba-tiba debaran dihatinya terdengar berisik.
_"Kim Mingyu bodoh! Siapa Kim Taehyung? Targetmu bernama Kim Mingyu!. Dia mata-mata dalam organisasi kita."_ Jelas Hoseok yang dibarengi dengan helaan nafas lega dalam diri Jungkook.
"Temukan dia! Aku ingin secepatnya menerima lokasinya Hyung!" Jungkook mematikan sambungannya.
Berjalan kembali memasuki kamar Taehyung. Langkahnya pelan dan senyap. Taehyung masih dengan posisi semula. Jungkook duduk disisi ranjang. Menatap lekat sosok tubuh dihadapannya.
Tangannya tanpa sebab terulur. Menyibakkan rambut Taehyung yang sebagian menutupi wajahnya.
"Cantik." Jungkook tersenyum. Beranjak meninggalkan Taehyung sebelum sebuah tangan memegang erat ujung jaket yang dipakainya.
"Jaangaan...jaangan tinggalkan aku..." Taehyung meracau dalam tidurnya. Jungkook melihat Taehyung mulai terisak. Mata indah yang Jungkook tau masih terpejam namun disudut matanya nampak uraian airmata mengalir. Taehyung menangis dalam tidurnya.
_Ck' merepotkan!_ Batin Jungkook. Namun entah kenapa tangannya tetap terulur menggenggam erat jemari Taehyung. Memberikan usapan lembut diatas kulit tangan Taehyung. Taehyung pun tak lama tenang kembali dalam tidurnya.
Jungkook lagi-lagi tersenyum menertawakan kebodohannya. Amarahnya bahkan seketika hilang saat menatap Taehyung.
"Mimpi indah... Taehyung" Usapan dikening Jungkook berikan. Kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan apartemen kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLIND LOVE
Fanfic[ Tamat di pdf ] Ini adalah salah satu kisah dari ratusan ribu kisah cinta dua anak Adam. Pertikaian, pertengkaran dan perselisihan yang berujung perpisahan adalah suatu hal yang lumrah terjadi. Tapi~ bagaimana jika dua anak Adam itu menolak untuk...