Chapter-8
Kepulan asap menguar di ujung gang yang gelap. Begitu sangat sepi. Bahkan nyamuk pun tak ada yang berani lewat. Namun seorang pria dengan dahi berpeluh dan nafas gusarnya, terlihat sedang mencoba menenangkan diri di tempat yang senyap itu sendirian.
Sembari menikmati rokoknya yang tinggal sepuntung, Mingyu mencoba menetralkan pikirannya sejenak sambil menunggu jam pulang kerja rommatenya di apartemen. Mingyu ingat jika dirinya ada janji pergi mentraktir minum sebagai malam perpisahan.
Banyak kesalahan juga dosa yang sudah Mingyu perbuat pada temannya itu dari sejak awal bertemu. Rommatte! Romatte apa? Romatte sialan!
Jika Taehyung tak mencari rommate pada hari itu, maka Mingyu lah yang akan datang untuk menjadi roommatenya. Sejak awal kedatangannya, Mingyu memang sudah membawa segudang rencana, namun ini bukan tentang rencana Lucas.
Mingyu tidak bekerja untuk Lucas! Garis bawahi itu kawan!
Kepulan asap terakhir telah menguar di udara dan hilang di telan gelapnya malam. Mingyu sudah tahu dari awal jika misi Lucas untuk mencelakai seorang pimpinan mafia hebat seperti Jeon Jungkook sudah pasti gagal. Tapi itu bukan urusannya. Tugasnya hanya memberikan informasi saja. Informasi dari yang Mingyu dapatkan melalui pacarnya yang sudah lama bekerja bersama kelompok Jungkook.
Mingyu mengulas senyum sambil terus melantunkan permintaan maafnya pada seorang pemuda yang terlihat tengah membawa kantong kresek sampah. Niatnya ingin segera mendekat dan membekap Taehyung seperti biasa. Melihat Taehyung kesal dan marah, sungguh Mingyu sangat suka. Dan kebiasaan Taehyung itulah yang akan Mingyu rindukan nanti suatu saat.
Akan tetapi dengan gerakan yang kelewat gesit saking cepatnya, Mingyu menarik langkahnya. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang memacu adrenalinnya. Dia tak menyangka jika Jungkook bisa sampai berada di tempat Taehyung. Dan dengan isi pikiran yang semakin semerawut juga ruwet, Mingyu melangkahkan kakinya untuk pergi sedikit menjauh beserta membawa pertanyaan bodohnya.
'Apa Jungkook sudah tahu siapa Taehyung?!'
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Untuk kesekian kalinya, pagi ini Taehyung menyantap sarapan yang kelewat lezat di dalam mansion mewah milik seorang pria yang memperkenalkan namanya sebagai Jeon Jungkook.
Seorang pria yang entah di kirim oleh Tuhan pada Taehyung atas tujuan apa? Dan untuk apa? Yang pasti Taehyung tak mau berakhir bodoh untuk yang ke dua kalinya.
Mingyu yang tak memiliki tanda-tanda membahayakan diri Taehyung saja, nyatanya adalah seorang burunon mafia, yang akhirnya berimbas pada Taehyung sekarang ini. Lalu~ apa kabar dengan tuan mafia nya langsung.
Ha~ ha~
Taehyung merasa alur hidupnya ini sengaja dibuat oleh Tuhan dengan alur lelucon yang menggelitik perut. Membuatnya muak dan berharap dirinya tak pernah diciptakan saja.
Taehyung menjadi yatim piatu tanpa tahu sebab musabab dirinya bisa sampai kehilangan ke dua orang tuanya. Dan lucunya lagi, Taehyung pun menjadi yatim piatu untuk yang ke dua, tiga dan empat kalinya bersama dengan ke dua orang tua angkatnya. Dan juga masih sama. Taehyung tak tahu apa sebab musababnya.
"Apa makanannya tidak enak? Kau hanya memainkannya dari tadi? Dan juga.... tatapan kosong itu! Apa yang sedang kau pikirkan?!" Jungkook sejak tadi mengamati Taehyung di meja makan. Tingkah Taehyung pagi ini kembali aneh. Senyumnya terlihat dipaksa. Dan tatapan Taehyung kosong.
Taehyung tersenyum lagi-lagi, masih dengan gesture yang membuat Jungkook merasa tak suka. Dan dia hanya bisa mengepalkan tangannya di bawah meja.
"Aku ingin pulang."

KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLIND LOVE
أدب الهواة[ Tamat di pdf ] Ini adalah salah satu kisah dari ratusan ribu kisah cinta dua anak Adam. Pertikaian, pertengkaran dan perselisihan yang berujung perpisahan adalah suatu hal yang lumrah terjadi. Tapi~ bagaimana jika dua anak Adam itu menolak untuk...