Chapter-4
Dan apa yang dikhawatirkan oleh Jungkook benar terjadi.
Jika sesuai aturan, siapapun yang terlibat secara sengaja ataupun tidak sengaja memang harus dihabisi. Begitu juga dengan Taehyung. Meskipun ia tidak tahu menahu, harusnya Jungkook tetap menghabisinya semalam. Tapi nyatanya getaran aneh pada tubuh Jungkook yang tak seperti biasanya, telah membuat Jungkook seperti bukan Jungkook.
Siang ini, Taehyung masih ber malas-malasan di atas sofa usangnya. Dirinya baru saja bangkit dari kematian. Jadi pikir Taehyung bersantai sebentar menikmati hidup tidaklah terlalu berlebihan. Bahkan Taehyung berencana mengambil libur pada hari ini, namun teringat hari ini dirinya akan menerima gaji, Taehyung lantas mengurungkan niatnya.
Taehyung bangkit dari rebahannya, berniat bersiap pergi bekerja sebelum akhirnya ada suara pintu terketuk, dan tanpa ada rasa curiga Taehyung pun membuka pintu apartementnya yang langsung disapa dengan moncong pistol yang mengecup mesra pada keningnya.
"Dimana Mingyu?!" Itu pertanyaan yang Taehyung dari tamu yang sangat tidak begitu sopan sekali, sambil terus mendorong dirinya untuk berjalan mundur masuk lebih dalam dan bunyi suara dari pintu yang tertutup entah mengapa terdengar begitu sangat mengerikan sekali.
Gemetar, tentu saja. Ada empat orang bertubuh tinggi kekar juga sangar yang mengepung Taehyung, dan semuanya bersenjata. Dan semakin lengkap penderitaan Taehyung kali ini sebab dia belum sarapan.
Tak ada yang bisa dilakukan ataupun dijawab oleh Taehyung. Dia sendiri juga tengah mencari keberadaan temannya itu yang bagai musnah ditelan bumi. Meskipun Mingyu sudah berpamitan padanya tentang kepergiannya ke luar negeri, pikir Taehyung hilangnya Mingyu tetaplah aneh.
"JAWAB!!" Bentak pria yang menodongkan pistol pada Taehyung. Matanya yang nyalang terlihat merah membara seolah ada kobaran emosi disana yang siap membakar apapun yang ada di sekitaranya.
Bagaimana tidak marah pria itu! Rencananya untuk menghabisi sepupunya sendiri telah gagal dan orang yang sudah dirinya bayar mahal untuk dikirim menjadi mata-mata di organisasi milik Jungkook, kini malah kabur.
Menjadi sepupu jauh membuat Lucas hanya harus puas dengan pembagian hasil yang sangat kecil menurutnya, dan tidak adil bagi dirinya karena Lucas merasa telah bekerja keras di bagian perdagangan manusia. Berbeda dengan Namjoon yang notabennya adalah sepupu dekat. Hanya berada disisi Jungkook saja, Namjoon sudah mendapatkan hasil dua kali lipat dari bagiannya Lucas.
Lucas, nama pria yang sedang menodongakan pistol itu pada Taehyung terlihat begitu gusar ditengah-tengah emosinya sendiri. Pikirannya sedang melanglang tak tentu arah. Lucas begitu sangat khawatir sekali jika Mingyu lebih dulu ditemukan oleh Jungkook. Maka bisa tamat riwayatnya.
"Tch... Aku juga tidak tahu dimana Mingyu." Taehyung berdecih lalu terkekeh sembari memejamkan matanya. Dia tahu apa yang sedang terjadi padanya ini bukanlah sebuah lelucon. Tapi jika harus mati sekarang juga setidaknya jangan Mingyu yang jadi penyebab kematiannya. Jujur Taehyung tidak ikhlas dan itu akan berujung pada arwahnya yang gentayangan.
Bugh
Lucas menendang berut Taehyung hingga jatuh terjerambab ke belakang. Sakit tentu dan Taehyung terus mengaduh sambil meremas perutnya yang terasa nyeri.
"Hancurkan ruangan busuk ini dan cari apapun yang bisa dijadikan petunjuk untuk menemukan Mingyu sialan itu!" Lucas terus mengoceh pada dua bawahannya seperti orang gila. Dan satu orang lagi yang terlihat berdiri tenang di belakang Lucas, Seehun. Dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat rekannya yang sudah mulai menggila sebab panik.
Sejak awal Seehun sudah mengingatkan Lucas untuk jangan coba-coba bermain-main dengan Jungkook. Terima saja 10% bagian dari hasil kerja sama mereka di dunia bawah itu, yang penting keselamatan anggota organisasi terjamin.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLIND LOVE
Fanfic[ Tamat di pdf ] Ini adalah salah satu kisah dari ratusan ribu kisah cinta dua anak Adam. Pertikaian, pertengkaran dan perselisihan yang berujung perpisahan adalah suatu hal yang lumrah terjadi. Tapi~ bagaimana jika dua anak Adam itu menolak untuk...