PAGI TADI DI DAPUR.
Para lelaki itu berkumpul mengisi perutnya yang kosong agar siap bekerja keras seharian ini. Pekerjaan mereka cukup banyak.
Pria dengan baju biru itu melahap makanannya, disebelah Minho ada Zart yang sedang mengaduk-aduk susu yang diseduh nya.
Semilir angin membuat helaian rambut mereka terkibas acak. Udara sejuk masih melekat setelah semalaman hujan.
“jadi benar kiriman kali ini perempuan??” tanya Frypan Ikut bergabung. Semalam dirinya sudah tertidur pulas, jadi baru mengetahui info viral pagi ini.
“ya. Bagaimana Newt? Benarkah bentukan dalamnya sama?” ujar Jeff lalu tertawa terbahak-bahak. Membuat yang lain keheranan.
Newt mendelik malas, “menurutmu?” lanjut dengan makanannya.
Winston mengernyit heran, “memangnya kenapa Jeff? Apa kita tertipu?”
Kali ini Clint yang membalas, “kalian ingat semalam hujan? Newt lah yang menggantikan pakaian basahnya. Aku mana berani.”
Semua terkejut membuat Newt semakin malas berada dikumpulan laki-laki kepo ini.
“Seriuss???”
“wahh kau berani sekali bro!”
“aku tidak menyangka Newt akan merelakan—”
“sudahlah. Tidak penting.” Newt menatap tajam pada Jeff.
Tapi temannya yang satu ini tidak mungkin merelakan pembahasan ini berhenti sampai disini.
“apa parasnya cantik?” tanya Minho menatap Newt Jeff dan Clint.
“aku sudah melihatnya, dia sangat cantik.” ucap Zart jujur, pria yang bertanya tadi langsung menoleh padanya. “apakah mereka telat mengirim karna kehabisan stok pria?”
Minho tak bisa menyembunyikan senyum sumringah nya, membuat teman-temannya menatap tak enak.
“baguss! Berarti setelah ini akan semakin banyak kiriman perempuan.”“merepotkan.” sanggah Newt.
“memangnya mau kau apakan?” Alby baru bergabung, ia habis kumpul dan bercakap-cakap dengan Gally. Disana pun sama, pembahasannya masih dengan topik hangat pagi ini.
“ingat, saat ini dia perempuan satu-satunya disini. Aku tidak mau ada hal-hal tak baik yang kalian lakukan. Kita harus menjaganya sebaik mungkin.” jelasnya memperingati.
“itu sudah pasti Alby. Tenang, nanti akan ku ajak dia bekerja di dapur saja. Lebih aman bukan?”
Zart mencelanya, “ah enak padamu. Siapa tau dia ingin bersama ku!”
“sudah, nanti akan ku pastikan dimana dia cocok bekerja. Walaupun ia perempuan, aku tetap adil memberi bagian tugas.” kata Alby the Leader of Glade. “Zart bantu aku merapikan kiriman semalam. Banyak sekali mereka mengirim.”
“mungkin karna bulan lalu tidak mengirim.” kata Minho diangguki beberapa temannya.
Sepergian Alby, Newt selesai dengan makanannya. Hendak meminum susu yang ia pinta seduhkan pada Zart tadi. “Jeff, Clint, kau sudah memberi gadis itu makan?”
“belum, kami baru mengganti perbannya. Ia belum sadar lagi.” kata Clint menjelaskan.
“coba cek, sekalian bawa makanannya. Siapa tau dia sudah sadar.” Newt menyodorkan piring dan gelas yang sudah diisinya. “kalau belum, simpan saja didekatnya.”
Mereka semua saling melirik dengan pemikiran yang sama. Jeff dan Clint segera berlalu mengerjakan perintah sang ketua.
Terlihat seorang adik kecil berambut keriting yang masih acak-acakan, berjalan menghampiri mereka dengan mulut yang menguap , “hoaaah! Pagi~”
“tumben sekali kau baru bangun Chuck.” tegur Newt.
“hujan semalam membuatku tertidur pulas. Hah.. enaknya.”
“kau ketinggalan info hangat pagi ini Chuck!” ucap Frypan. Membuka kembali pembicaraan sebelumnya. Minho dan Winston pun sibuk meledeki Newt. Mereka bercanda gurau seperti hidup ini berjalan sangat lancar sesuai keinginan mereka.
“sudahlah, Minho kau segera ke labirin sana!” Newt bangkit dari duduknya. “aku akan mengecek Jeff dan Clint. Winston! Nanti aku menyusul ke ladang.”
Sepergian Newt, Minho segera berteriak. “mungkin maksudmu mengecek gadis itu?!”
Newt tetap berjalan dan hanya melambaikan tangannya sebagai jawaban tak peduli.
#To Be Continue.
_______________________________________
================================
Thanks for reading.
Secuil jejak Anda means a lot.Vote, Command, Kritik dan saran = support = penulis semangat = cerita berjalan.
Maaf sedikit, Heheee cuplikan yang ketinggalan ( ╹▽╹ )
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNNER [In The Maze] *NEWT*
Science-FictionPenelitian obat flare yang berujung kegagalan dan memakan banyak korban jiwa. RIANA tak sanggup lagi melakukan pekerjaan yang menurutnya sangat tidak masuk akal. RIANA menolak dan berhenti melakukan apa yang WCKD inginkan. Sampai akhirnya ia pun men...