NOTE : CERITA INI HANYALAH CERITA FIKSI,ALIAS TIDAK NYATA! AUTHOR HANYA MEMINJAM NAMA SAJA! BAGI YANG TIDAK SUKA MOHON JANGAN MENGHINA KARYA SAYA DAN TINGGALKAN CERITA INI.
••
•
•
•
Author POV
Langit nampaknya sedang tidak bersahabat. Angin bertiup kencang meniup rambut seorang pemuda tampan bermata biru dan bersurai hijau kebiruan.
Azrealon, mari kita panggil Azre.
Azre nampak masih sabar menunggu umpan pancingannya dimakan ikan, padahal sudah jelas langitnya buruk seperti ini.
Ntah ada apa di benak pemuda satu ini, antara sangat lapar?atau memang kecanduan hobi? Aku tidak tau.Azre tampak mendecih beberapa kali karena ini sudah terbilang 2 jam.DAN TIDAK ADA IKAN SAMA SEKALI YANG TERPANCING?!.
Emotional damage.
Ia langsung menendang pancingannya dan membiarkannya jatuh tenggelam kedalam sungai dibelakang rumahnya ini.Setelah Azre melampiaskan kekesalan nya kepada pancingan yang sebenarnya tidak bersalah, tiba-tiba pintu belakang terbuka keras. Azre yang habis marah-marah, langsung tersentak kedepan karena melihat bapak dari segala bapak berdiri di depan pintu.
Genah: "WOI! LIHAT CUACANYA BEGINI! YA.. MANA MUNGKIN ADA IKAN YANG MAU LAH BEGE!"
Genah, benar.. Bapak dari segala bapak.
Si paling benar dan yang paling tegas.
Genah berperan sebagai ayah dari anak-anak dan merupakan teman masa kecil Azre.
Genah memiliki rambut coklat dengan beberapa surai putih di poninya, matanya juga berwarna coklat.. membuatnya jadi terlihat seperti.. bapak-bapak kawaii.Azre: "Astaga jangan teriak-teriak gitu napa!"
Genah: "Ya! Lu nya yang gak jelas! Langit gelap kek adegan sinetron azab gini masih mau mancing!"
Azre: "Dih emang apa pedulimu?"
Genah: "Ya gua peduli lah! Coba bayangin kalau petir tiba-tiba nyambar pancingan lu.. trus lu kena! Plus rumah kita kebakaran! Mau apa lu?!"
Genah kalau sudah marah, kata-kata emas yang jarang ia katakan. Tiba-tiba melintas di mulutnya.
Genah: "DENGER GAK JAN-"
Azre : "HE HE HE! IYA GUA DENGER!"
'Akhirnya damai juga..' begitulah isi pikiran Azre saat itu.
Genah: "huft.. ayo masuk! Anak-anak sudah lapar berat tuh"
Azre: "Aaa akhirnya makan~"
Azre pun masuk kedalam rumah dan menaiki tangga menuju lantai 2 untuk memanggil anak-anak makan dibawah.
Sementara itu genah yang memasak untuk makan siang kali ini, biasanya sih..gantian sama Azre.Azre yang sudah memanggil 'Marvel dan Samsul' langsung turung dan menyuruh Marvel dan Samsul duduk menunggu makanan selesai dimasak, sementara itu Azre ikut membantu Genah memasak.
Genah: "Zre, bantu dong"
Azre: "yaaa"
Genah: "Nih potong ya trus nanti masukin aja ke panci ini"
Azre: "yaa yaa" ucapnya, sambil memotong kentang dan wortel yang diberikan Genah.
20 menit kemudian
Azre: "nyoh, dimakan ya kawan"
Samsul: "Iya kak"
Marvel: "Makasih kak Azre!"
Samsul adalah laki-laki berambut coklat dengan sepasang bola mata berwarna biru muda yang tidak terlihat, karena Samsul memakai kacamata hitam.
Sedangkan Marvel merupakan laki-laki berambut ungu dengan sepasang bola mata berwarna hijau muda , siapa sangka dia ternyata adalah anak dari 2 kesatria legendaris spade dan heart. Juga dia menjadi spade generasi sekarang.
Marvel: "uhm kak Azre, Papa"
Genah&Azre: "Yaa?"
Marvel: "a-anu..kita berdua boleh kan main ke vermillion?"
Genah: "emm.. mau ngapain?"
Samsul: "yaa..cuma jalan-jalan aja lah..sebentar.. boleh kan?"
Azre: "boleh, asalkan kalian tetap berdua dan apapun keadaannya jangan pernah berpencar! Nanti hilang ditengah jalan nangis kejang-kejang kalian"
Marvel: "Enggak!! Tenang aja kak Azre! Kita udah hafal jalan menuju kesana!"
Samsul: "iya, trus dalamnya kita juga udah tau ya kan Marvel?"
Marvel: "Iyaa!! Kan dulu pernah..kabur dari sini trus menyelinap diam-diam ke sana.. ehe e hehe"
Azre: "EHE EHE hadeh.. bikin repot aja lah kalian ini"
Genah: "shut up men! Habiskan makanan kalian sebelum pukul 13:48
Marvel: "tunggu..apa? 13:48? Tapi sekarang.."
Marvel,Samsul tak terkecuali Azre.
Langsung tersentak dan memakan makanan mereka dengan sangat lahab atau bisa dibilang.. terburu buru setelah melihat jarum panjang jam dinding, yang menunjukkan pukul 13:45.Genah : 'huh..aku tidak peduli apakah aku akan membunuh mereka atau tidak..tapi ini bisa membuat mereka berhenti bicara'
begitulah isi pikiran Genah saat ini.. damai sekali, biasanya.. Azre yang cinta damai. Tapi.. terkadang dia juga bisa berisik dan mengganggu Genah.
-Setelah selesai makan-
Genah: "eh? Kok sepi amat sih?"
Azre yang sedang meminum minumannya pun menjawab pertanyaan genah
Azre: "tadi si Marvel sama Genah udah tidur buat besok kan katanya mau ke Vermi" setelah mengatakan itu, Azre lanjut minum.
Genah: "oh.."
Genah pun berjalan ingin keluar rumah.
Azre: "hoi mau kemana?"
Genah: "jalan-jalan"
Azre: "Gak boleh! Di luar hujan tau!"
Genah melihat ke jendela dan.. hanya gelap. Tidak ada hujan sama sekali, bahkan kalau Genah tidak memperingatkan..mungkin sekarang Azre masih memancing.
Genah: 'hah? Enggak tuh' Sebelum Genah selesai mengatakan "enggak" ke Azre, tiba-tiba hujan benar turun
Azre: "tuh"
Genah: "loh tadi perasaa-"
Azre: "dah lah.. cuacanya mendung juga, emang kan mendung pertanda mau hujan"
Genah: "uhm.. o-oke.."
Azre: "Gen, temani aku ke kamar dong~ aku mau baca buku"
Genah: "iya.."
Genah dan Azre pun berjalan menuju kamar mereka. Azre yang ingin membaca buku,dan Genah yang hanya ingin memandang hujan.
Atau memandang Azre..?
i dont know.•
•
•
•
•
Bersambung...
Chu~
Adu du duh.. linglung kali aku bikin cerita ini.. cerita yang hanya lewat di kepalaku tanpa aku tau alur kedepannyaTwTIntinya.. suka gak? Bilang suka dong~
Walau cerita ini gaje fullWell well well! Ditunggu bab 2 ya-!

KAMU SEDANG MEMBACA
Spadia Family - Viva Fantasy (My AU¡!)
FantasíaPetualangan 1 keluarga kecil, menjelajahi overworld dan void. Dengan banyaknya rintangan yang mereka lalui, Mereka mau tidak mau harus bertahan hidup. Bersama teman-teman seperjuangan termasuk para raja-raja kerajaan..yang membantu kita. Kita pasti...