[8]

390 15 8
                                    

Note: cerita ini adalah cerita fiksi alias tidak nyata, Author hanya meminjam nama saja

Author POV

Sesampainya di rumah, Azre meletakkan plastik didekat kulkas dan dengan hati-hati menyusun telur di dalam kulkas.

Azre tersenyum lega, bahan-bahan yang ada di rumah sekarang sudah cukup untuk memasak apapun. Ia kemudian berjalan mendekati Genah dan Rafel. Saat sudah didepan mereka, Azre memeluk keduanya sayang.

Azre: "Makasih bro-bro semua" Azre berhenti memeluk Genah dan Rafel saat merasakan ada getaran dari tas Rafel.

"Diamond, datanglah ke Elheims. Cepat. Heart dan Spade sudah ada di sana! Jangan lupa ajak Clover!"

Kira-kira begitulah yang dapat Azre dengar dari benda yang berbentuk kristal oval itu.

Rafel: "Zre, kita mau ke Elheims dulu. Kamu bisa jaga diri kan?" Tanya Rafel khawatir.

Genah: "Kalo Raja Malik kesini, gak usah diladenin lho" nasehat Genah.

Azre: "Wo tentu o, lo olang pegi saja lo, wa bisa jaga dili la" Jawab Azre sambil bersedekap dada, dan berbicara layaknya china sejati.

Genah: "ayo Rafel" Genah keluar rumah.

Rafel: "Tata titi tutu~" Rafel mengelus rambut Azre sebentar dan berlari mengikuti Genah.

...

Azre: "Waa, akhirnya aku bebas~" Azre meregangkan otot-otot nya dan berjalan ke kamar untuk merebahkan diri dan istirahat.

Seperti tujuan awalnya, disaat Azre masuk ke kamar, ia langsung mengincar ranjang dan menghempaskan dirinya ke kasur.

Ia mengambil sebuah buku di meja samping tempat tidur, dan membukanya.

Azre: "Huh, apa yang harus aku lakukan" Azre kembali menutup buku itu dan menghela nafas pelan.

Azre kebingungan, ia bosan, ia takut, semua perasaan bercampur aduk di dalam hatinya.

Sampai tiba-tiba, Raja Malik datang menghampiri Azre.
Tentu saja, Azre kaget.

Malik: "Konnichiwa" Malik menyapa Azre.

Azre menunduk, ia harus tetap sopan kepada Raja Malik.
Mau bagaimanapun sikap Toji lokal ini, Raja Malik adalah rajanya. Genah tadi menasihati untuk mengabaikan Raja Malik bukan? Azre tentu tidak akan melakukannya.

Azre: "Raja Malik kenapa disini?" Tanya Azre penasaran.

Malik: "Gapapa, mau jenguk pacar sendiri aja masak gak boleh?" Jawab Malik menggoda Azre dengan nada yang bisa dibilang manja.

Azre menatap Raja Malik jijik 'iuh, sejak kapan anjir' Tapi ia segera menyingkirkan pikiran durjana itu.

Azre: "Ayo kebawah, aku buatin teh" Tawar Azre sambil tersenyum dan menggaruk pipinya yang tidak gatal dan berjalan keluar kamar.

...

Sesampainya di bawah, Azre mengajak Malik duduk di ruang tamu, Sementara Azre akan memasak air dan membuatkan teh untuk Malik.

Azre terlihat bingung memilih produk, ia tidak tau apakah Raja Malik suka teh hijau atau teh hitam, manis atau tidak, hangat atau panas.

Azre hanya bisa mengumpat kecil, dan memilih sesuai seleranya saja.

Saat menyalakan kompor, entah kenapa Azre jadi teringat disaat dia menyukai Raja Malik.
Azre jadi berpikir, kira-kira apa yang membuat Azre mencintai Raja keras kepala ini dulu?

Spadia Family - Viva Fantasy (My AU¡!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang