Note: Cerita ini hanyalah cerita fiksi, alias tidak nyata. Author hanya meminjam nama saja.
Author POV
"Selamat pagi"
Hari sudah berganti, begitu pula dengan orang yang menyapa Azre hari ini.
Tentu itu bukan Genah, karena Genah selalu bangun terlambat.Orang yang menyapa Azre pagi ini adalah Rafel, entah dari mana ia belajar menyusup seperti ini.
Tapi yang pasti, ia berhasil masuk ke dalam kediaman rumah Genah.Azre: "Hoaamh~"
Azre menyipitkan matanya dan sedikit mengucek-uceknya, sampai ia baru menyadari sesuatu.
Azre: "Uh? Rafel? Ada apa?"
Tanya Azre dengan suara serak khas bangun tidur.
Rafel menggeleng pelan.Rafel: "Aku hanya ingin menyapa istriku ini" Ucap Rafel diakhiri dengan senyum tulus.
Azre: "Hee.. sejak kapan" Azre memutar matanya malas dan bertanya mengintimidasi.
Rafel: "Sejak.. aku bangun dari tidurku, karena aku bermimpi menikah denganmu sayang.." Jelas Rafel manja sambil menggoda Azre.
Azre: "Iuh-" Ejek Azre jijik.
Azre bangun dari posisi duduknya.
Azre: "Lu hanya mau disini? Maksudnya.. gua mau mandi dan memasak sarapan untuk anak-anak dan Genah, lu ga mau ngurusin hidup lu sendiri apa?" Tanya Azre berusaha mengusir Rafel.
Rafel: "Nope, istriku jauh lebih penting" Ucap Rafel dengan percaya diri dan diiringi acungan jempol dari Genah.
Genah: "gak salah" Campur Genah yang ternyata sudah bangun.
Azre: "Sudahlah! Kalian pada disini dulu aja, gua mau mandi.
Oh iya.. Rafel, jangan sentuh barang-barang gua!" Tegas Azre ke Rafel dengan tatapan sinis.Rafel susah payah menelan ludahnya.
Rafel: "T-tentu.. ehe" Jawab Rafel terbata-bata.
Genah menengok ke arah Rafel, dan tersenyum miring.
Genah: "Hoey oey, aku sudah berhasil membuat Azre tidur dengan ku. Apa yang akan kau lakukan untuk mendapatkannya?" Goda Genah.
Rafel: "Dih, gua juga bisa kali! Setelah Azre selesai mandi dan sarapan.. gua akan ajak dia ke taman bunga dan.." Rafel menggantung kalimatnya.
Genah menunggu Rafel melanjutkan kalimatnya sambil menatap Rafel antusias.
Rafel: "dan..gua akan panggil lu untuk nyatain perasaan kita bareng-bareng ke dia mau kan?"
Genah: "pesanku, jangan sekarang" jawaban Genah membuat Rafel kecewa.
Rafel: "Gen, ayolah! Nanti diambil Malik lho!" Alasan Rafel.
Genah: "Kapan-kapan aja, Rafel. Jangan membantah! Tunggu saja saran dari netizen yang membaca book ini" Jelas Genah kehabisan ide untuk membujuk Rafel.
Rafel: "Karepmu mas" (Terserah kamu bang) Jawab Rafel ketus.
Rafel: "Gua mau pulang dulu" Izin Rafel kepada Genah, dan mulai berdiri untuk meninggalkan kediaman rumah mereka.
Genah: "jangan sampai kepeleset" Tegur Genah.
Rafel: "Tidak mungkin, aku akan teleportasi" menunjukkan jari telunjuk dan tengah tangannya yang sudah mengeluarkan sihir.
Genah memperatikan..
Rafel: "Kamui" Rafel seperti terhisap di suatu dimensi yang berbeda.
Dipikiran Genah, pasti Rafel terlalu banyak melihat animasi kartun. Sampai Rafel bisa mempraktekkan salah satu jurus di animasi tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Spadia Family - Viva Fantasy (My AU¡!)
FantastikPetualangan 1 keluarga kecil, menjelajahi overworld dan void. Dengan banyaknya rintangan yang mereka lalui, Mereka mau tidak mau harus bertahan hidup. Bersama teman-teman seperjuangan termasuk para raja-raja kerajaan..yang membantu kita. Kita pasti...