[9]

323 19 1
                                    

Note: Cerita ini adalah cerita fiksi alias halu.

Author POV

Hari ini suasana hati Azre sedang bingung, yang Azre lakukan sekarang hanyalah duduk di atas kasurnya sambil menatap keluar jendela.

Terdengar Azre sedang menghela nafas, lalu ia merebahkan tubuhnya dan menjadikan kedua tangannya sebagai bantal.

Azre lalu berdecih, Sepertinya Azre sedang kesal.

Azre: "Tck, Sialan! andai aku memiliki sikap sabar yang luar biasa, aku memilih tinggal di babylonia sekarang, dan aku yakin tidak akan terjebak bersama para buaya disini.
Masa bodoh dengan Ishkur yang mendengkur terlalu keras, sekarang aku juga mau pulang walaupun sikap bapakku macam syaiton nirojim! MATI KALIAN BUAYA DARATT!! HUWAA!!"

Azre protes, diakhiri dengan berteriak kesal penuh makna.
Untung saja, telinga Trio wek-wek itu tertinggal di Elheims, jadi mereka tidak mendengar teriakan Azre.

Bahasa kasarnya, mereka bertiga budeg.
Baru saja Azre bisa tenang, muncul lagi cobaan yang menimpa Azre.

Samsul: "Moshi moshi kak Zre" sapa Samsul dari balik jendela.

Marvel: "Selamat siang kak Azre" Timpa Marvel yang bergelantungan di bingkai jendela.

Azre: "Heh, turun gak? Kalo kaca jendelanya pecah tak smekdon klen ya?!" Ancam Azre.

Marvel menatap Azre ngeri, lalu segera turun dan masuk kedalam kamar Azre.

Marvel: "Ehek, maap kak"

Samsul: "Kak Zre, kakak liat papa sama Diamond gak?" Tanya Samsul yang sudah menyusul Marvel dan Azre di kamar.

Azre: "Ohh tadi si anjing dibawah, terus kalau si cunguk gak tau deh" hina Azre.

Samsul: "Heh, kasar kali bahasa kau kak"

Via: "Jadi Zre, bisa panggilin Genah?" Tanya Via yang tiba-tiba datang.

Membuat Marvel dan Samsul yang didepan Via terkaget.

Marvel: "Sialan! Ngagetin aja!" Memperbaiki jubahnya dan mengusap wajahnya yang memerah karena terlalu dekat dengan Via.

Samsul: "Oh iya, panggilin sana kak" Suruh Samsul.

Azre: "Bentar deh" Azre beranjak dari kasurnya dan membuka pintu.
Azre keluar dari kamarnya, lalu menghampiri Genah di dapur.

Azre yang melihat Genah dari atas tangga yang sepertinya sedang berdiskusi, langsung menghentikan langkahnya.

Samar-samar, Azre mendengar bahwa mereka sedang membicarakan Azre.
Azre pun menggunakan sihirnya untuk memperkuat pendengarannya.

"Azre suka kan"
"Tentu"
"Walau aku tak tau awalannya tapi, iya"

Itu yang Azre dengar, entah suara itu milik siapa.
Azre langsung menggelengkan kepalanya, tidak ingin negatif thinking mengingat hari ini bukan hari ulang tahunnya.

Azre dengan cepat langsung berlari menghampiri Genah, dan menarik pergelangan tangannya.

Genah: "A-azre?!" Genah membelalakkan matanya kaget.

Azre: "Jangan tanya aku, ikuti aku dulu" Menarik tangan Genah.

Genah yang tangannya ditarik hanya bisa pasrah, ia tidak ingin membuat masalah untuk Rafel dan Malik.

Spadia Family - Viva Fantasy (My AU¡!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang