Chapter 09

970 99 1
                                    

_-Happy reading-_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_-Happy reading-_











Langit-langit mulai berubah warna menjadi senja, langit biru perlahan memundar. Burung-burung berterbangan kesana kemari.

Jarum jam mulai berganti menjadi waktu baru.

Banyak orang yang menutup kegiatan mereka dan pulang kerumah masing-masing.

Sementara di sebuah ruangan yang penuh keheningan, suasana yang sedikit suram. Fitur-fitur di ruang tersebut lumayan mewah.

Saat ini Killenne, Arly dan Nozley duduk di ruang tamu. Setelah berbincang-bincang serius yang lumayan memakan waktu.

"Bang, para suruhan lu dah ketemu ama Kaelen belom?"

Pertanyaan dari Nozley membuat suasana yang dingin menjadi pecah.

Sepertinya Nozley lupa apa yang dikatakan oleh Illen.

Illen menatap datar Nozley, dia ingin menonjoknya. Apa dia sering amnesia? kasian sekali adiknya dan Arly jika sahabatan dengan remaja amnesia ini.

"Kan udah saya bilang, Kaelen itu menghilang. Gimana sih?"

Nozley menyengir, ia mengusap leher belakangnya canggung. "He he he, gue lupa."

"Yg sopan ama yg tua, Noz." Arly memegang keningnya dengan pusing.

Gini nih kalau Nozley mode amnesia. Ya dipastikan jika ada Kaelen, Nozley bakal dibuang ke hutan.

"Pertanyaan kakak adalah bagaimana saya mencari Kaelen?" Illen menopang dagunya, berpose berpikir.

Tiba-tiba Nozley punya pemikiran.

"Pasti Kaelen masuk ke isekai!"



Plak!



Arly menampar Nozley dari samping, mukanya udah tertekan banget sama Nozley. Iya udah dari dulu Arly tertekan sama kelakuan Nozley.

Illen juga sama tertekannya dengan Arly, bigung dengan remaja di sebelah Arly. Apa karena ini adik kesayangannya selalu memanggil leyley? Sepertinya saya juga harus memanggilnya seperti itu.

Nozley memegang pipinya yang memerah karena tamparan Arly, matanya berkaca-kaca.

Shiff..


Kaelen : The TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang