Chapter 02

1.9K 159 2
                                    

Ini hanya cerita fiksi yang artinya cerita ini berdasarkan imajinasi saya sendiri, mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh atau alur cerita dan saya harap anda dapat menikmati cerita ini.

jika ada typo dan ketidaksambungan cerita ini dimohon ditandai agar saya dapat mengubahnya menjadi lebih baik, sekian terima kasih.

.

.

.

.

.

.

.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──



Happy Reading 


Previously : Protagonis pria dan protagonis perempuan bertemu saat anak culun yang sedang membawa banyak buku tidak sengaja menyengol bahu protagonis pria. Protagonis pria tidak sengaja jatuh dan menimpa protagonis perempuan hingga pingsan dan berakhir diuks.

Disitulah pertemuan kedua protagonis dimulai. Terlalu banyak konflik karena protagonis perem—


"AR! LELE!"



Teriakan dari seseorang membuat Kaelen keluar dari pikiran-nya sementara Arly melirik pemuda yang berlari menuju kemeja mereka dengan datar.

"Yo!!" Sapa pemuda itu, Yang ternyata Nozely.

Arly tidak mengatakan apa-apa, Dia melanjutkan melihat ponselnya kembali. Sedangkan Kaelen sudah mengumpat Nozley dan mendengus kesal.

"Bangsat! Ngapain lo pake teriak-teriak segala! Gara-gara lo semuanya pada ngeliatin kita bertiga tau gak!" Kata Kaelen dengan frustasi, gagal. Dia tidak suka mata orang-orang tersebut itu melihat kearahnya dan sekarang semua mata melihat kearah mereka bertiga, Menjijikkan.

Yang diomelin hanya bisa tersenyum lebar memperlihatkan gigi nya yang putih. Tanpa aba-aba Nozley segera menduduki bokongnya disamping Arly.

Sudut mata Arly melirik Nozley yang duduk disampingnya dengan tenang lalu mengalihkan pandangan nya lagi ke ponsel nya dan mulai membaca kembali.

Kaelen segera menutupi wajah nya dengan masker lagi. Melihat mereka masih memperhatikan meja yang tempat duduk ia, Arly dan Nozley.

Kaelen mendengus kasar, lalu melipat tangannya dimeja. Dia menyelipkan kepala nya diantara lipatan kedua tangannya.

Kaelen : The TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang