Kembali???

12 2 0
                                    


  Pria itu kini memandang segala suasana yang berada di sekitarnya. Pemikiran nya masih terus berputar untuk mencerna apa yang terjadi pada dirinya saat ini?

" Sumpah..... Ini enggak mungkin terjadi kan? Arghhh sial sial!! Ini pasti cuma khayalan gua." Ujar pria itu yang masih berusaha untuk sadar bahwa yang ia rasakan dan lihat saat ini tidak lah nyata.

Plakk......

  Iya menampar pipi nya sendiri, berusaha untuk sadar jika semua ini hanya mimpi. Namun ia merasakan sakit akibat tamparan keras dari dirinya sendiri yang berarti semua ini bukan...........MIMPI!!!

" Ini bukan mimpi? Terus kalau ini nyata,mana mungkin? Dan bagaimana bisa gua balik ke waktu ini? " Ujarnya yang sadar dia berada di lingkungan sekolah yang dulu ia tempati.

  Dari kejauhan beberapa sahabatnya bingung melihat tingkah pria itu. Salah satu dari mereka langsung berlari berniat ingin menjahili pria itu.

" Woyyyyyyy setannn " Teriak Rifky tepat di depan kuping sahabat nya.

" Anjinggg kaget gua " Daffa menoleh ke arah sahabat yang berada di sampingnya.

" Lu kenapa dah? Tingkah lu kayak orang bingung gitu, muka lu kagak enak di lihat kalau begini dah " Ujar Rifky dengan tawa khas meledeknya itu .

  Seketika Daffa langsung memegang bahu sahabatnya dengan cengkeraman tangannya yang sangat kuat dan tatapan nya seolah mengintimidasi nya.

" Jawab gua..... Ini tahun berapa ky? " Tanya nya dengan wajah memelas sekarang.

" Lu lagi ngaco apa begimana dah? Ah gua tahu, pasti lu lagi coba akting jadi orang insomnia itu ya? " Ujar Rifky.

" Amnesia goblog " Daffa tersadar jika kawan nya yang satu ini pandai melawak.

" Nah iya itu maksud gua, lagian ngapain sih lu nanya begituan? Keseringan nonton bokep lu ya sampai rusak otak lu? " Rifky langsung tertawa terbahak-bahak ketika melihat raut wajah tidak bersahabat milik kawannya itu.

" Jangan bilang ini tahun 2017? Dan kita baru sah jadi murid di SMA ini? " Ujar Daffa yang langsung dapat anggukan dari sahabatnya.

  Tubuhnya lemas terkulai di lantai, ia meratapi nasibnya yang kini harus kembali ke masa remaja nya.

" Dih woyy lu kenapa Daf? Bangun bego nanti di kira gua udah berbuat buruk ke elu anjirr ehh bangun jangan kebanyakan drama " Ujar Rifky yang mencoba menarik tubuh kawannya berdiri dengan wajah paniknya.

  Daffa masih bingung dengan semua yang terjadi, yang terakhir ia ingat adalah ketika seharusnya dia sudah tak menghembus nafasnya lagi karena sengaja membuat dirinya di tabrak mobil mewah.

" Ky.... Lu percaya kalau gua dari masa depan? " Ujarnya dengan tatapan sayu seolah pasrah dengan keadaan nya.

" Apaan sih lu? Makin ngaco nih bocah,udah sekarang buru berdiri terus masuk kelas kita bego " Rifky langsung menarik tangan Daffa dan menyeretnya memasuki kelas.

  Namun sepanjang pelajaran di kelas Daffa hanya bisa melamun dan sama sekali tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan tentang sejarah. Bahkan ia tidak sadar kalau namanya sudah 3 kali di panggil dengan nada tinggi oleh gurunya.

" Daffa!!!! " Teriak gurunya yang sekarang sudah berasa di depan mejanya.

" Ahh iya apa Bu? " Daffa tersadar dari lamunan nya itu dan bersikap seolah ia memang terlihat biasa saja.

" Kamu masih bertanya? Apa yang sedang kamu lakukan sehingga tidak memperhatikan pelajaran saya? " Ujar gurunya.

" Kamu nanyaaee? " Ucap Daffa tanpa ia sadari mulutnya berbicara bahasa yang konyol tersebut.

  Guru tersebut langsung memukul meja tersebut dengan keras menggunakan penggaris besarnya, ia heran dengan tingkah murid-muridnya.

" Berani kamu mengucap kata konyol tersebut? Keluar kamu dari kelas ini sekarang juga!!! " Teriak gurunya yang hanya mendapat anggukan pasrah dari Daffa yang berdiri dan berjalan pasrah meninggalkan kelas tersebut.

  Ini semua semakin membuatnya bingung, jika ini hanya mimpi? Bagaimana mungkin ia masih belum terbangun dari tidurnya.... Ralat, seharusnya dia sudah tidak bernyawa saat ini.

" Apa mungkin ini hukuman gua karena udah berbuat dosa besar ya? " Sadar jika ada seseorang yang melihatnya dari dekat, Daffa langsung menoleh ke arah perempuan yang kini menatapnya dengan tatapan tajam.

" Kamu? Pasti di usir dari kelas Bu Farida lagi, iya kan? " Ujar perempuan tersebut dengan tangannya yang sudah mengepal bersiap memberi hantaman ke pria di depannya.

  Daffa hanya tersenyum miris....... Iya tahu dan masih ingat jika perempuan di hadapannya ini adalah kekasih nya. Lebih tepatnya perempuan yang akan menjadi mantannya tersebut.

" Emang kenapa kalau gua di usir lagi hemm? " Daffa langsung mengacak-acak rambut kekasihnya itu dan itu sangat membuat Christine kesal.

" Ishhhh udah di bilang jangan punya hobby mengacak-ngacak rambut aku!! " Tegasnya menatap tajam ke arah kekasihnya.

" Iya yaudah iya " Ujar Daffa yang langsung menarik tangannya dari kepala perempuan nya.

" Terus kenapa lagi? Apa yang kamu lakuin hemm? " Tanya Christine dengan sedikit menipis jarak di antara mereka.

" Aku melamun di kelas terus langsung di bentak dan setelah itu di usir seperti biasa" Ujarnya yang kini mengalihkan pandangannya ke arah lain.

" Kamu tuh ya, udah berapa kali coba aku kasih saran biar enggak jadi murid bandel hah? Kamu tuh cerdas tapi kenapa harus bandel sih? " Christine masih heran dengan kelakuan kekasih nya tersebut.

" Bacot ah mantan " Ujar Daffa yang kini langsung meninggalkan kekasih nya tersebut dan kini ia mengarah ke tempat parkiran motor tanpa menghiraukan teriakan perempuan yang sebentar lagi akan menjadi mantan kekasihnya.

  Iya.... Dia tahu bahwa hubungannya tidak akan berjalan lancar dengan perempuan itu. Ada yang lebih penting yang harus ia lakukan sekarang dengan pergi menuju tempat yang seharusnya masih ia ingat lokasinya.

" Jika semua ini nyata, maka gua harus temuin tuh cewe " Daffa langsung bergegas keluar dari area sekolah nya dengan motornya melaju cepat.

SMK Al- Fattah itu tujuannya sekarang.

🥳🥳🥳🥳🥳

GIMANA? GIMANA? PUAS BACA CHAPTER PERTAMA?

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYA YA GUYSS

Kamu Dan Garis WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang