Grave Robber's Chronicles Vol.8 (The Finale)

Catatan Tambahan(4)

Wu Xie:

Wu Xie adalah orang yang sulit digambarkan. Jika aku harus mengatakannya, aku ingin mengatakan: dia sebenarnya adalah orang biasa.

Tapi bukan berarti dia tidak hebat. Itu karena dia adalah orang biasa sehingga orang-orang sangat mengaguminya atas semua yang dia alami.

Aku rasa banyak teman akan membenci kelemahan dan keragu-raguannya saat pertama kali melihatnya, tetapi seiring berjalannya cerita selangkah demi selangkah, semakin banyak orang yang menyukainya. Dia adalah anak laki-laki yang lemah seperti air, tapi tolong jangan lupa bahwa di musim dingin yang keras, air yang paling tidak berbentuk akan menjadi es padat.

Wu Xie adalah orang seperti itu. Dia sederhana, sedikit pintar, pengecut, dan seseorang yang menghargai hidupnya. Dia sensitif dan takut menyakiti orang-orang di sekitarnya dan merupakan orang yang paling tidak cocok untuk mengalami bahaya di antara semua anggota tim.

Tapi aku membiarkan dia menjadi protagonis dalam cerita dan membiarkan dia mengalami perjalanan paling menakutkan, yang mungkin merupakan bagian paling spesial dari cerita tersebut. Ketika semua orang bisa mundur, dia tidak bisa; ketika semua orang bisa melarikan diri, dia tidak bisa.

Aku benar-benar ingin meminta maaf kepadanya karena telah mendorong orang biasa ini ke dalam teka-teki yang begitu rumit. Saat aku melihat keterjeratan dan permasalahannya, rasanya seperti aku melihat keterjeratan dan permasalahanku sendiri. Untuk jangka waktu tertentu, aku bahkan bisa merasakan keputusasaan yang mendalam di hatinya atas semua yang telah dia lalui. Saat itu, aku ingin tahu apa yang akan dia lakukan saat menghadapi keputusasaan yang begitu rumit.

Aku tidak menyangka dia akan selamat. Dalam perkembangan cerita, semua orang bisa melihat bagaimana orang biasa berjuang untuk menjadi orang yang tidak diinginkannya. Namun hal yang membuat semua orang menyukainya adalah dia menjaga hati nuraninya di semua tempat yang bisa menjadi titik balik dalam hidupnya. Meskipun pada akhirnya dia mengenakan topeng yang menyeramkan, hatinya tetaplah Wu Xie. Dia bisa saja menghadapi banyak kejahatan kecil dan kejahatan kecil, serta banyak masalah moral kecil, tetapi ketika harus membuat pilihan terbesar, dia akan selalu menjadi Wu Xie yang mendoakan yang terbaik untuk semua orang.

“Aku berharap kita semua dapat hidup dengan baik selama ini, dan kita semua dapat melihat akhir kita sendiri. Kita mungkin tidak akan hidup lama, tolong biarkan kita menjalani kehidupan yang pantas kita dapatkan.”

Wu Xie berdoa ke langit saat Pan Zi sekarat, meski dia berada di gua yang gelap. Dia mengambil semua tanggung jawab dan menyalahkan dirinya sendiri, tidak mampu menghadapi makna perjalanannya.

Ini adalah Wu Xie, orang yang "tidak berguna" di tim dan pemimpin paling tidak berguna di Segitiga Besi. Dia membutuhkan perlindungan dan bantuan orang lain. Dia memiliki keingintahuan dan keinginan yang tak terbatas, tetapi selama seseorang terluka, barang-barangnya tidak penting. Dia adalah orang biasa yang berharap kamu tetap hidup, tidak peduli seberapa besar dia membencimu. Ini karena dia tidak memahami pembunuhan atau kekayaan yang melampaui kehidupan, dia hanya memahami nilai dari kata "hidup".

Zhang Qiling/Poker Face:

Ini adalah manusia yang sekuat dewa. Dengan dia di luar angkasa, aku selalu dapat menulis dengan sangat mudah, karena selama dia ada, aku dapat memblokir semua bencana dan penderitaan untukmu.

Dia tidak memiliki kata-kata, tidak ada kebahagiaan, dan tidak ada kesedihan. Dia selalu seperti boneka porselen, hanya berdiri diam sambil melihat semuanya dengan acuh tak acuh. Namun kau tahu bahwa dia peduli padamu, dan tidak ada seorang pun yang bisa memberimu rasa aman sebanyak dia.

Entah kenapa, namun ketika aku menulis tentang berbagai perbuatan pria ini, hatiku selalu diliputi kesedihan yang mendalam.

Seperti yang dia katakan sendiri, dia adalah manusia tanpa masa lalu dan masa depan. Satu-satunya hubungannya dengan dunia tampaknya tidak ada gunanya. Dia tidak tahu dari mana asalnya atau ke mana dia pergi, dia hanya tahu bahwa dia punya satu hal yang harus dia lakukan di dunia ini.