Kiseki no Hiiraa 11

305 39 26
                                    

Disclaimer : Jujutsu Kaisen by Gege Akutami

A Fanfiction by Noisseggra

Pair : Gojo Satoru X Fushiguro Megumi

Genre : Drama, Supernatural, Romance

Warning : OOC (Out of Character), iya di fanfic ini sengaja OOC, nggak terlalu mirip sama Manga/Anime, demi plot.

YAOI, BL, RATED M, Semi Canon, maybe typo (s)

You have been warned !!

This fic inspired from manhwa The Ordinary Lifestyle Of A Universal Guide by Kang Yoonwoo

A/N : Fanfic ini ditulis untuk kepuasan pribadi, jadi serah aing mau nulis apa :"V

.

.

Shotout buat Seseorang yang udah support author di Trakteer, makasih banyak ya dukungannya~ semoga suka sama karya-karya author. Enjoy~ ^^

.

.

Kiseki no Hiiraa

.

.

Megumi terbangun keesokan hari saat matahari belum muncul. Mungkin jam biologis nya lah yang membangunkan karena ia memang sudah terbiasa bangun jam segitu. Saat ia bergerak pelan, ia merasakan sesuatu di pinggangnya. Ia menoleh ke samping, dan baru menyadari kalau ia kini tengah tidur di kamar Gojo. Wajah Megumi sedikit memerah menatap jujutsushi itu lelap di sampingnya dengan tangan melingkar di pinggang Megumi. Wajahnya manis sekali saat tertidur.

Deg...deg...deg...

Boleh kan? Boleh kan? Batin Megumi deg deg an. Dengan perlahan ia mendekatkan wajahnya dan mengecup pelan pipi Gojo.

Megumi memundurkan wajahnya perlahan, menatap wajah lelap Gojo. Semoga Gojo tak bangun, batinnya. Ia masih berbaring di sana menatap Gojo, memikirkan perasaannya. Ya, ia yakin ia juga menyukai jujutsushi itu. Megumi merasa berdebar tiap kali berada di samping Gojo, ia juga menganggap Gojo manis, dan ia...ingin memeluk serta mencium Gojo. Megumi rasa itu definisi dari suka.

Wajah Megumi kembali memanas. Ia memilih segera bangun daripada salah tingkah sendirian di sana. Dengan hati-hati ia melepas pelukan Gojo lalu turun dari ranjang, ia menyelimutkan kembali selimutnya sampai ke pundak Gojo karena mereka berdua masih sama-sama topless. Megumi meraih kaos serta jacket nya lalu menuju kamar mandi utama unit itu.

Ia menuju wastafel masih sambil menguap, ia keretakkan lehernya yang pegal. Celananya terasa tak nyaman karena sempat basah gara-gara kegiatan semalam, tapi mau bagaimana lagi. Toh nanti dia akan segera kembali ke unit nya untuk ganti. Wajah Megumi kembali memerah mengingat aktivitas malam nya bersama Gojo.

"Hiisshh...sudahlah," ia menepuk pipi nya sendiri lalu menatap bayangannya di cermin. Wajahnya merah sekali. "Gila, apa wajahku begini kalau sedang bersama Gojo-san? Memalukan," gerutunya.

Alis Megumi bertaut saat melihat sesuatu di lehernya, noda merah seperti lebam. Megumi mendekat ke kaca, mengusap noda itu yang tak mau hilang, berarti bukan tinta. Ia menekannya sedikit, tidak sakit, berarti bukan lebam.

"Digigit serangga kah? Atau terkena kuku ku sendiri?" Megumi mencoba menggaruk tempat itu meski tak merasa gatal.

"Ah, sudahlah," ia pun tak menghiraukan noda merah itu lagi dan memakai kaos nya. Noda merah itu tetap terlihat karena ada di bagian leher. Megumi menggosok gigi lalu mencuci muka supaya segar. Saat itulah ia mendengar suara Gojo dari luar.

"Senseii..." panggilnya terdengar seperti merengek.

"Ya, aku di sini," balas Megumi.

Tak berapa lama pintu kamar mandi terbuka, Gojo muncul di sana masih dalam posisi shirtless, bahkan celananya tak disletingkan, membuat boxer nya terlihat.

Kiseki no HiiraaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang