Kiseki no Hiiraa 5

388 43 29
                                    

Disclaimer : Gege Akutami

A Fanfiction by Noisseggra

Pair : Gojo Satoru X Fushiguro Megumi

Genre : Drama, Supernatural, Romance

Warning : OOC (Out of Character), iya di fanfic ini sengaja OOC, nggak terlalu mirip sama Manga/Anime, demi plot.

YAOI, BL, RATED M, Semi Canon, maybe typo (s)

You have been warned !!

This fic inspired from manhwa The Ordinary Lifestyle Of A Universal Guide by Kang Yoonwoo

A/N : Fanfic ini ditulis untuk kepuasan pribadi, jadi serah aing mau nulis apa :"V

.

.

Kiseki no Hiiraa

.

.

"...aku tidak tahu harus memesan apa jadi aku pesan kopi saja," ucap Megumi saat Gojo dan Shoko keluar dari lab.

Gojo hanya tersenyum sementara Shoko berjalan mendahuluinya. "Aku suka kopi, kopi hitam terutama," jawab Shoko.

"Wah, kebetulan aku juga suka. Tadi aku memang memesan tiga kopi hitam," Megumi bersyukur ia tak salah memesan.

"Meski kau harus memesan minuman lain, Satoru," ucap Shoko yang berjalan semakin menjauh.

"He?" Megumi menoleh kaget ke arah Gojo.

"Aku suka yang manis-manis," jelas Gojo dengan sweatdrop di pipi. Tadinya dia tak mau bilang, tapi kenapa Shoko yang justru bilang.

Gasp...

Megumi seketika membayangkan, Gojo yang mukanya seram dan selalu marah, tengah memakan parfait lalu di depannya banyak sweets dan cemilan.

'Gap moe!' batin Megumi.

"Hei hei sudahlah, sedang memikirkan apa sih," Gojo lamunan Megumi, mereka berjalan mengikuti Shoko.

"Tidak, kau mau pesan apa Gojo-san, biar kupesankan ulang," ucap Megumi.

"..."

.

Mereka menuju ruangan Shoko dan duduk di meja tamu. Ada meja serta sofa di dekat dinding kaca di sana, mereka bisa bersantai sambil melihat pemandangan luar. Kopi Shoko dan Megumi sudah tiba, dengan satu ekstra cangkir yang seharusnya untuk Gojo tapi tak ia minum. Ia sedang memesan minuman lain saat ini.

"Fushiguro-Sensei, aku ingin menanyakan soal heal mu dengan Satoru," ucap Shoko setelah menyeruput kopinya. "Apa yang kau rasakan saat melakukan heal dengannya."

"Itu–..." Megumi kikuk dengan wajah sedikit memanas.

Mata Shoko memicing. Ah, pantas saja Gojo tak mau langsung memaksa Megumi melakukannya. Kalau Megumi bereaksi begini hanya dari hal kecil saja, batin Shoko.

"Maksudku dari sudut pandang healer," tambah Shoko. "Aku tahu setiap healer memiliki konsep berbeda dalam melakukan heal mereka. Juga perasaan berbeda saat memasuki realm konsentrasi terdalam mereka untuk melakukan heal."

Barulah Megumi menatap serius setelah Shoko mengatakan itu.

"Waktu pertama aku melakukan heal, aku hanya melihat ruang gelap tanpa cahaya sedikitpun. Aku tidak bisa menggambarkan persis kondisinya, yang jelas aku seperti melayang turun perlahan dalam kegelapan, jadi aku tak yakin itu ruang kosong atau seperti tenggelam di dalam air. Rasanya berat dan nafasku seakan sesak. Aku bisa bernafas, tapi di saat yang bersamaan aku juga seperti menahan nafas. Aku tidak tahu harus apa, seperti dalam kondisi bingung, laku akupun menyelesaikan heal nya karena tak tahu harus apa."

Kiseki no HiiraaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang