4

890 69 3
                                    

Winan berjalan sendirian menuju parkiran, saat ingin membuka pintu mobil ia dikejutkan dengan suara Karina yang sedang berdebat dengan seorang laki-laki yang tentu Winan sudah hafal.

Winan hanya diam memperhatikan keduanya, dia tidak langsung menghampiri Karina. Dia menunggu waktu yang tepat untuk menghampiri calon istrinya itu.

Saat David sudah mulai meninggikan suaranya, barulah Winan menghampiri Karina. Dia langsung menarik tubuh Karina untuk berdiri di belakangnya. "Bisa engga jangan kasar gini sama cewe, dav."

David yang melihat Winan itupun menarik kerah  kemeja nya. "Lo selalu aja, ikut campur ya anjing."

"Gue bukannya ikut campur, tapi gue gak suka Lo kasar sama cewe."

David terkekeh "bilang aja kalo Lo suka sama cewe gue win."

"Gue bukan cewe Lo lagi Dav, kita udah putus."

"Tapi aku gak mau putus dari kamu."

"Tapi aku udah gak mau sama kamu dav."

"Tapi Rin aku......"

Karina merolling eyes "udah kita pergi aja Win." Karina menarik tangan Winan untuk pergi darisana.

"Karina! Tunggu dulu!." Teriak David.

Karina dan Winan masuk ke dalam mobil, lalu setelahnya Winan menjalankan mobilnya.

"Kayaknya David gak mau banget putus dari Lo?."

"Bukan kayaknya lagi, tapi dia bukan mencintai gue."

"Huh? terus?."

"Dia haus validasi win, bukannya sombong tapi gue kan the most beautiful nya Universitas Pelita Bangsa jadi dia jadian sama gue karena itu."

"Oh dia beranggapan kalo dia jadian sama Lo. Dia bakalan terkenal dan bisa lakuin apa aja gitu?."

Karina mengangguk "gue pikir dia beneran sayang sama Lo."

"Kalo beneran sayang, dia gak bakalan selingkuh."

"Darimana Lo tau dia selingkuh?."

"Dari Shireen, kemarin dia liat David jalan sama cewe sambil pegangan tangan."

"Tapi kita berdua jatuhnya juga selingkuh loh Rin."

"Gue tau tapi kita kan baru mulai, sedangkan dia udah dari dulu." 

"Lagian lo ydah tau playboy masih aja Lo pacarin."

"Namanya juga cinta, mana tau dia begitu."

"Haha dasar bulol."

"Bully aja terus guenya." Winan terkekeh pelan.

Karina yang awalnya menatap kesel pada Winan mengubah ekspresi nya, ia terpaku melihat bagaimana wajah Winan yang tampak lucu dan cantik secara bersamaan. "Kenapa gue baru sadar ya, kalo Winan ternyata lucu juga dan cantik." Ucap Karina dalam hati.

Winan menghentikan tawanya ketika melihat mata Karina menatap lekat ke arahnya. "Lo kenapa natap gue gitu banget? Ada yang salah kah sama wajah gue?." Ucapnya sambil menyentuh wajah nya.

Karina menggeleng "gada kok." Winan mengangguk pelan.

Setelah menempuh perjalanan waktu sekitar 20 menit, mobil yang mereka kendarai sampai di sebuah butik yang sangat terkenal disana.

Karina keluar terlebih dahulu baru disusul oleh Winan. Mereka berjalan berdampingan, memasuki butik.

Sampai didalam mereka bertemu dengan mamahnya Karina dan juga Bunanya Winan.  Keduanya menyalami kedua perempuan yang sudah melahirkan mereka berdua. "Loh katanya gak mau kesininya bareng? Tapi ini kenapa bareng?."

Love romance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang