10

1K 63 2
                                    

Sepanjang perjalanan, Karina sibuk memakai make up. Sedangkan Winan terus menatap ke depan.

"Sayang." Panggil Karina.

"Iya, yang?." Ucap Winan, ia menoleh sekilas pada Karina lalu kembali menatap ke depan.

"Leher aku udah gada bekas merahnya kan?."

Winan mengangguk "udah engga kok, emang keliatan?."

Karina mengangguk "iya, walaupun ditutup sama rambut tetep aja keliatan."

"Maaf ya gara-gara aku, kamu harus pakek foundation di leher kamu."

"Bukan salah kamu kok, oh ya kamu gak mau pakek make up?."

"Mau kok, tapi nanti aja Pas di parkiran."

"Oh Yaudah kalo gitu."

Setelah menempuh waktu sekitar 25 menit kini sampai lah mereka di parkiran kampus 1. "Kamu langsung aja ke kelas, yang. Aku mau make up dulu."

"Aku nunggu kamu deh, kita ke kelasnya bareng."

"Tapi kan kita engga se fakultas sayang."

"Iya tapi kan satu gedung."

"Iya sih, Yaudah deh."

"Aku deh yang dandanin kamu, gimana?."

"Emang kamu bisa dandanin orang."

"Bisa lah, ayo hadap sini."

Winan membuka seatbelt nya, lalu menghadap kearah Karina. Setelahnya Karina memakaikan foundation pada wajah Winan, lalu meratakan pada wajah istrinya itu, setelahnya ia memakaikan alis.

Mata winan selalu saja, menatap mata Karina. Wajah serius itu tampak imut dan cantik bersamaan. "Aku sekarang tau kenapa David ngotot banget mau balikan sama kamu."

"Emang kenapa." Tanya Karina sambil ia memakai kan lipbalm pada bibir Winan.

"Kamu makin cantik sayang, aku pangling tau."

"Kamu percaya gak soal, seorang perempuan akan di jadikan ratu oleh orang yang tepat. Dan aku udah buktikan itu semua." Jeda.

"Aku sadar jika ucapan papah waktu itu bener. Jika kamu adalah orang yang tepat buat aku. Walaupun aku mikirnya ini terlalu cepat tapi kamu datangnya di waktu yang tepat."

"Disaat kamu ragu akan perasaan kamu?."

Tangan Karina terulur merapikan poni milik istrinya itu "yaps, aku sekarang percaya sama ucapan Mikhaila."

"Soal?."

"Si cantik akan menjadi milik si cantik juga."

Winan terkekeh "i love you sayang." Ucap Winan sambil memeluk tubuh Karina.

"I love you more baby." Karina membalas pelukan Winan itu. Winan mencium puncak kepala Karina. Lalu memeluk tubuh istrinya itu dengan erat.

Setelahnya mereka berdua, keluar dari mobil. Dan berjalan menuju ruang kelas masing-masing. "Pulang kuliah bareng ya by."

Winan mengangguk "iya sayang, nanti aku telfon kamu atau engga chat kamu."

"Siap sayang, aku ke kelas dulu ya."

"Iya sayang." Karina mengambil tangan Winan lalu mencium nya.

"Aku kelas dulu." Karina langsung pergi darisana meninggalkan Winan yang masih terpaku di tempatnya sambil tangan nya masih berada di udara.

"Anaknya pak Kalvin bener-bener gak baik buat jantung gue." Gumamnya pelan.

"Manusia ada aja gebrakan nya."

Love romance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang