17

538 42 1
                                    

Sepulang dari rumah kedua orang tuanya, Winan mengantar Karina ke rumah Milkha sebab perempuan itu ingin pergi kesana.

"Kamu disana cuma sama Mikha, yang?." Tanya Winan sambil menoleh pada Karina sekilas.

Karina menggeleng "engga by. Ada Shireen juga kok."

"Oh yaudah kalo gitu, kamu hati-hati ya. Jangan aneh-aneh lagi hamil kamu."

"Iya engga sayang, aku paling ke mall aja kok nonton udah lama gak nonton." Winan mengangguk lalu kembali menatap kearah depan.

Winan menghentikan mobil nya di depan rumah Milkha dan juga Angkasa.
"Nanti kalo mau pulang kabarin ya, biar aku jemput kesini." Ucap Winan.

"Gausah by, capek kamu yang ada bolak balik gitu. Nanti aku minta anter aja ke Shireen."

"Yaudah kalo itu mau kamu. Tapi nanti kabarin kalo ada apa-apa. Atau aku suruh Kairo untuk nemenin kamu?."tanya Winan dengan wajah serius..

Karina terkekeh melihat wajah serius namun imut di wajah istri kecilnya itu. "Kamu tuh kenapa imut banget sih kalo lagi serius gini?."

"Aku serius loh ini yang. Gak lagi bercanda."

"Iya-iya, aku tau kok. Nanti aku telfon kamu kalo aku bosen."

"Oke deh."

Karina memajukan tubuhnya lalu mencium bibir Winan sekilas. "Kamu hati-hati nyetirnya. Jangan ngebut."

Winan mengangguk "nanti aku pulang malam, soalnya banyak kerjaan. Jadi kamu puas-puasin mainnya sama kedua temen kamu itu." Karina mengangguk pelan.

"Dah yang." Karina ingin keluar tapi ditahan oleh Winan. "Tunggu bentar."

Winan membuka seatbelt nya lalu menundukkan wajahnya menghadap ke arah perut Karina.

"Jaga bunda ya dek. Jangan nakal-nakal soalnya mama gak lagi disamping bunda." Winan mencium perut Karina yang sudah mulai membuncit itu.

Karina tersenyum kecil sambil mengelus kepala Winan. "Iya ma, aku gak bakalan nakal, aku bakalan jaga bunda." Ucap Karina dengan meniru suara anak kecil.

Winan kembali duduk tegak sambil tersenyum mendengar suara Karina. "Aku beneran sayang sama kamu, Rin. Jangan pergi ya."

Karina mengangguk "aku gak akan pergi sayang." Winan tersenyum, lalu dia mencium singkat bibir Karina.

Setelahnya Winan keluar dari mobil dan membuka pintu mobil untuk Karina. "Makasih sayang."

"Sama-sama, ay. Aku jalan dulu ya." Karina mengangguk "hati-hati sampek kantor kabarin." Winan mengangguk, lalu Winan masuk ke dalam mobil. 

"Gih masuk." Karina mengangguk lalu dirinya masuk ke dalam, setelahnya Winan menjalankan mobilnya.

Dilain sisi, Karina kini tengah duduk disebelah Milkha dan juga Shireen.

"Lama banget sih lo, Rin. Lumutan gue." Ucap Shireen.

"Lo kayak gak tau Karina aja Ren, palingan dia tadi sempet kelonan lama sama Winan." Sahut Milkha.

Karina terkekeh "ya gimana ya, gue kan lagi hamil, maunya doi disamping gue terus."

"Serah lo deh Rin. Btw kita mau ngapain? Gak mungkin dong disini terus?." Tanya Shireen.

"Ke mall gimana? Udah lama kita gak jalan bareng." Ucap Milkha.

"Boleh tuh, sekalian mau beli hadiah buat Valentine."

"Oh iya, Valentine besok ya." Ucap Shireen.

"Gue lupa anjir, duh bisa ngamuk ini aca kalo gue gak ingat." Sahut Milkha.

Love romance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang