Di Suatu pagi terdapat seonggok manusia yang masih tertidur nyenyak di bawah balutan selimut
hingga suara datang dan menggangu si empu yang masih terjebak dalam mimpi, itu adalah mark
ibunya yang geram karna tidak ada sahutan di dalam akhirnya membuka pintu kamarnya dan langsung menarik selimut yang membalut tubuh putranya itu
"bangun mark ini hari senin, waktunya sekolah kau ingin kesiangan ?" ujar ibunya as lee taeyong
"eumhh beberapa menit lagi bu mark masih mengantuk" ujar mark sambil menggeliat pelan
"tidak ada, cepat pergi ke kamar mandi dan bersiap siap" ujar lee taeyong sambil keluar dari kamar putranya dan menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan bagi keluarganya
mark pun mengerjapkan pelan matanya untuk membiasakan cahaya yang masuk ke dalam matanya ia kemudian melirik jam sekilas dan langsung pergi ke kamar mandi untuk bersiap siap
di lain sisi taeyong yang sedang menyiapkan sarapan pun merasakan ada yang melingkarkan tangan di pinggangnya ia menoleh sedikit untuk melihat orang itu
itu adalah jaehyun as suaminya yang sudah siap dengan kemeja dan jasnya yang rapih, taeyong mengecilkan kompornya dan membalikan tubuhnya lalu mengusap surai jaehyun
"kau sudah bangun sayang? ingin ku buatkan bekal atau tidak usah?" ujarnya
jaehyun pun mengangguk dan mencuri kecupan di bibir taeyong, taeyong yang di perlakukan seperti itu pun terkekeh kecil karna merasa gemas dengan suaminya
"pergilah ke ruang makan aku akan menyiapkan sarapannya terlebih dahulu" ujar taeyong, jaehyun pun mematuhi ucapan sang istri dan pergi ke ruang makan
saat sarapan sudah siap mark pun turun dari tangga kamarnya dan menghampiri meja makan yang sudah terdapat ibu dan ayahnya
" pagi bu pagi dad" sapanya, taeyong dan jaehyun pun menanggapi sapaan dari anaknya dengan tersenyum
mark pun duduk di kursi nya dan mulai menyantap sarapannya
"daddy dengar kau minggu lalu bertengkar dengan lee jeno, ada masalah apa hingga kalian berkelahi?" ujar jaehyun
mark yang mendengar pertanyaan sang ayah pun mendengus kasar dan sedikit memberi jeda saat akan menjawab
"hanya masalah anak remaja laki laki" jawabnya sambil fokus ke makanannya
"jangan terlalu sering bertengkar mark daddy tidak mau kau terluka sedikit pun"
"c'mon dad mark itu dom jadi wajar saja jika terluka"
"tetap saja mark kau itu anak daddy satu satunya daddy tidak mau kehilangan dirimu karna kau bertengkar dengan temanmu"
mark yang mendengar itu akhirnya hanya mengangguk pasrah dan melanjutkan sarapannya
mark yang sudah selesai sarapan akhirnya keluar dari pekarangan rumah dan mengeluarkan motornya sport nya dari garasi, saat mengeluarkan motor ia tidak sengaja melihat jeno yang keluar dari rumah dengan raut wajah yang terlihat kesal
entahlah ia juga tidak tahu kenapa tetapi dari sorot matanya yang tajam mark bisa menyimpulkan bahwa ia memiliki sedikit masalah yang membuatnya geram