03

921 36 0
                                    

seusai bekerja kelompok mereka pun berpamitan untuk pulang dikarenakan hari sudah gelap

"kita pulang dulu ya jun"

"iya tiati dah"

setelah berpamitan mereka pun dengan segera meninggalkan pekarangan tumah renjun dan menuju pulang

di lain sisi mark dan jeno yang sedang berboncengan terlihat senyap, tidak sepergi biasanya mungkin mereka terlalu lelah untuk berdebat

mark bahkan sesekali mengedipkan matanya yang sayu karna terpaan angin yang menyapu wajahnya, jeno merasakan tubuh mark yang meluruh di punggungnya dan genggaman di pinggangnya pun sedikit melonggar, dengan segera jeno menggenggam tangan mark agar tidak terhuyung ke belakang ia bahkan sesekali melirik kaca spion untuk memastikan mark yang sedang terlelap itu

saat sampai di rumah mark jeno tidak langsung membangunkan nya, ia hanya diam sambil sesekali mengusap punggung tangan mark yang membuat mark malah semakin nyaman

sekitar 15 menitan Mark pun akhirnya tersadar dan bangun dengan cepat, sungguh ia malu sekali bagaimana bisa dia sampai tertidur di punggung jeno ? aishh itu pasti sangat merepotkan dan hey kenapa jeno tidak membangunkannya ? biasanya jeno akan langsung mendorong mark ketika mereka bertempelan sedikit saja, anehh jeno tidak seperti biasanya

"thanks ya jen, sorry gue ketiduran tadi soalnya capek juga habis kerkom" ujar mark sambil menggaruk tekuk nya kikuk

"iya sans aja, kalo capek mending istirahat aja sana dah malem juga gue balik dulu ya bye" ujar jeno sambil menepuk pucuk kepala mark dan dengan segera menyebrangi jalan dengan motornya dan menuju rumahnya

mark yang perlakukan seperti itu sedikit terpaku, hey ada apa dengannya ? kenapa tiba tiba bersikap manis seperti ini ? apa dia kerasukan sesuatu ? aneh sekali, dan kenapa aku masih mematung dan memikirkan perlakuan jeno tadi ? aishh Mark sadarlah ujar mark dalam batinnya sambil menggeleng kan kepalanya

setelah itu Mark pun masuk ke dalam rumahnya dan dengan segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri, selesai membersihkan diri dia pun langsung menuju ke dapur karena perutnya sudah keroncongan minta diisi, hey bukan renjun tidak menyuguhkan makanan di rumahnya, tapi mark masih lapar jujur ia terlalu fokus pada tugasnya hingga ia hanya memakan camilan saja itu pun hanya untuk beberapa suap

mark pun mengambil cemilan di kulkas lumayan banyak karena ia mungkin akan sedikit menonton film kesukaannya yaitu spiderman, bukan kah menonton akan lebih seru jika di temani camilan ?

saat sudah mengambil camilan ia dengan segera berlari ke kamarnya dan menyalakan tv di kamarnya, semua lampu ia matikan dan hanya cahaya tv yang menerangi kamarnya itu

mark yang sedang menonton itu pun tidak sengaja melirik kamar jeno yang bersebrangan dengannya di depan, lampunya masih menyala, bukan kah sekarang sudah terlalu larut untuk menyalakan lampu kamar ? apa mungkin jeno belajar hingga larut ? hey tunggu dulu untuk apa aku memikirkan jeno ? memang siapa dia ? dia kan musuhku, tcih lupakan saja

film pun selesai dan jam pun sudah menunjukkan pukul 02.43, semoga bubunya tidak marah jika sampai mengetahui mark bergadang hanya untuk menonton film, mark pun membersihkan sampah sampah di kamarnya dan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya

saat keluar dari kamar mandi ia menyempatkan diri untuk menuju balkon sebentar, hanya untuk menghirup udara segar , tapi lihat lampu kamar jeno masih menyala ? what ? apa yang di lakukan anak berandalan itu ? apa dia juga menonton film seperti mark hingga larut malam ? ahh tidak tidak jeno tidak seperti itu ia tidak senang menonton film

mark yang sudah terlalu kepo pun akhirnya mengambil batu kecil di tanaman balkonnya dan melemparnya ke jendela kamar jeno dan yapp dia berhasil, bukan jendela yang terbuka tetapi itu jeno yang sedang mengecek keluar kamarnya dan melihat ke arah seberang, rait wajah jeno seperti sedang bertanya tanya

mark memperhatikan jeno yang memakai kaos tidak berlengan berwarna hitam dan rambutnya yang legam dan sedikit berantakan jangan lupakan matanya yang sedikit sayu mungkin efek dari mengantuk karna hari juga sudah dini, tapi hey mark melihat sesuatu yang aneh dari jeno itu seperti... memar

darimana jeno mendapatkan memar ? bahkan mereka tidak berkelahi sepanjang hari ini, sepulang tadi juga jeno masih baik baik saja dan sekarang lihat, malah ada memar di pelipis dan bibirnya yang sedikit berdarah, meskipun jarak mereka cukup jauh tapi mark masih bisa melihat luka itu

"kenapa ?"

"lo belum tidur ? padahal udah malem, muka lo juga kenapa itu kok kayak abis di tonjok ama orang aja"

"dih tumben bet lo peduli biasanya juga bomat mau gue jatoh kek, nyungsep kek, ketinggang meja kek"

mark pun mendengus dan mencebikkan bibirnya karena kesal

"siapa juga yang peduli, orang gue cuma penasaran doang kok lagian kan tadi juga pas pulsek lo baik baik aja gada luka apapun"

"ciee merhatiin bet napa ? naksir lo ama gue ? sampe segitunya" ujar jeno sambil menaik turunkan alisnya

mark yang melihat tingkah jeno pun akhirnya kesal sendiri

"ck dahlah males ngomong sama bekantan ga bakal selesai selesai" ujar mark dan langsung masuk untuk tidur

sementara itu jeno yang melihat mark kesal pun tertawa kecil dan segera masuk ke kamarnya, ia merapihkan buku buku yang sudah berjejer kurang rapih di mejanya setelah selesai jeno pun menutup lampu dan berbaring di kasur, ia sesekali tertawa kecil, apa yang sedang dia bayangkan ? bahkan ia telihat sedang tersipu sekarang ini

cukup lama jeno melamun hingga akhirnya ia lelah dan tertidur

tbc.
segini dulu ya, capek juga ngetik apalagi sambil ngarang dan nentuin kalimat yg bener oke see u guys

Musuh atau musuh ? [SXS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang