2

65 36 15
                                    


"Luka paling hebat itu datang dari keluarga sendiri"
-kanana miura

👣

Hari semakin larut satu persatu anak alaya kembali ke rumah masing-masing, tapi tak sedikit juga yang tetap tinggal.


"Cep, gue pulang deluan" pamit Kana pada icep yang tengah memfokuskan diri dengan layar televisi. Perkataan Kana sontak membuat icep menoleh dan menatap Kana lama lalu mengangguk mengiyakan.

"Lo nginap?" Tanya Kana sebelum ia berjalan keluar dari Alaya.
Icep menggeleng pelan sambil terus menyantap keripik singkong yang ada di dekapan nya. "Jam dua belasan pulang" Kana mengangguk sebagai jawaban

Setelah meresa tak ada barang yang tertinggal Kana melangkahkan kakinya keluar, dan mulai menghampiri motor nya.

"Pulang Lo? Gue baru nyampe loh" abigael datang dan memarkirkan motornya di sebelah motor Kana. Kana yang mendengar perkataan dari abigael hanya memutar bola matanya malas.

"Lama! Gue sudah di Alaya dari tadi pagi, dan Lo baru datang sekarang?" Sahut Kana dengan menatap abigael kesal

"Gue ada urusan makanya baru datang" kata abigael yang membuat Kana berdecak.

Malas melanjutkan perdebatan Kana mulai menghidupkan motor miliknya dan meninggalkan pekarangan Alaya.
Kana melakukan kendaraan nya dengan pelan, ia menikmati setiap angin angin yang menerpa permukaan wajahnya.

Malam hari ini suguh indah. Angin malam yang bertiup di temani langit malam yang di hiasi oleh banyak nya bintang, dan satu benda terang yang tak lain adalah bulan.

Bagai terlena oleh hembusan angin Kana sampai tidak melihat seseorang yang melintasi jalanan. Saat melihat orang itu Kana lantas berhenti secara mendadak yang menyebabkan orang itu menoleh. Aneh nya bukan nya takut atau panik orang itu justru menatap Kana kosong lalu kembali berjalan.

"Mas! mas nya kenapa?" Seorang pengendara motor berhenti kala melihat Kana. Takut jika ada hal yang terjadi hingga menyebabkan pemuda itu berhenti.

"Itu.. tadi ada cewe nyebrang" jawab Kana sambil terus melihat orang yang masih terus berjalan lurus "hampir ketabrak, tapi mba nya malah diam aja" lanjut Kana sambil menunjuk orang itu.

"Mas nya nunjuk siapa? Engga ada orang di situ, mas" kata pengendara itu yang heran kala melihat Kana menunjuk sebuah pohon besar yang ada di sebarang jalan.

"Mas nya jangan berhenti sebarangan, apa lagi di tempat kaya gini. Bahaya" kata pengendara itu lagi. Perkataan pengendara itu sontak membuat Kana mengerikan keningnya bingung.

"Di sini pernah ada orang kecelakaan. perempuan, dari ceritanya sih. Dia lagi dalam perjalanan ketemu sama anak nya, tapi di tengah perjalanan malah ketabrak truk"

Mendengar cerita dari pengendara motor tersebut sontak membuat bulu kuduk Kana berdiri. Rasa takut mulai muncul dalam pikiran nya.

Kana berpamitan pada pengendara tersebut lalu ia mengendarai motornya dengan cepat. Di dalam perjalanan Kana dengan spontan mengucapkan semua doa yang di ajarkan oleh guru agama nya.

Kurang lebih lima belas menit Kana sampai di rumah. Kana yang awalnya ingin menikmati malam harus pupus karena mengalami kejadian tadi.

Seorang anak perempuan keluar dengan isak tangis, badan nya penuh dengan darah yang masih segar. Anak perempuan itu mendekap tubuh Kana dengan penuh perasaan takut.

"Refa, kenapa?" Tanya Kana. Anak perempuan itu adalah arefa nafora, ia adalah adek perempuan Kana satu-satunya.

Refa menggeleng cepat sambil terus menangis dalam dekapan Kana. Bahkan Kana bisa merasakan debaran jantung Refa yang sangat cepat, tangan dan badan nya juga berkeringat dingin.

KANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang