"Kebahagian itu datang dari hal kecil, contoh nya dari kucing"
- author👣👣
Kana dengan penuh ke hati-hatian mengendong kucing yang baru saja ia beli ke luar dari kandang. Senyum nya merekah saat berhasil mengeluarkan kucing itu dengan baik.Kana memberi makan kucing itu lalu lanjut mengeluarkan dua kucing lain nya. Yap, Kana hari ini membeli peliharaan baru. Kana mendapat pencerahan sesuai berbincang bersama anak alaya semalam.
🐄🐄🐄
Tadi malam....
"Rumah Lo gimana, Ka?" Tanya ifaal dengan menaik-turunkan alis. Ifaal menatap Kana menunggu jawaban dari laki-laki yang tengah bergelut dengan pr di depan nya.
"Gak gimana-gimana, kaya biasa" jawab Kana santai, ia terus memandang buku dengan banyak rumus matematika itu.
"Puji Tuhan.. satu selesai tinggal sembilan lain nya" Kana mengangkat bukunya yang berisi jawaban soal matematika yang ia jawab sendiri tanpa menyontek atau di bantu oleh teman-temannya.
"Sudah selesai kan Lo pada bimbel nya? Pulang gih, gua mau main game" usir akara pada teman-teman nya yang masih sibuk mengerjakan tugas.
"Belum anjir! Baru juga lima belas Menit kita disini" dengan kesal abigael menatap akara yang tengah duduk sambil memperhatikan.
Meskipun hanya tertinggal satu soal lagi ia tetap saja kesal karena akara mengusir mereka yang baru saja sampai dan menginjakan kaki di rumah besar ini.
"Ya lagian Lo pada tumben amat belajar, biasanya juga nyontek si Abdul" kata akara
"Sebenarnya kita kesini karena gabut.." kata Kana dengan cengiran. Ia menutup buku matematika milik nya dan segera duduk di sebelah akara
"Kasian amat dedek sendirian di rumah" ejek icep yang membuat Kana berdecak dan menatap nya malas.
"Ngaca!" Kana menyahuti dengan tatapan yang masih sama.
"Oh tentu tidak, sekarang gue sudah punya hehe" sahut icep, ia menjulurkan lidahnya pada Kana.
"Hehe apaan?" Tanya ifaal yang bingung. Ifaal yang sendari tadi mempokuskan diri pada tugas nya akhirnya ikut nimbrung dengan obrolan teman-temannya
"hehe itu kucing yang muka nya nyengir Mulu. Karena itu gue kasih nama hehe" jelas icep yang membuat teman-teman nya menggeleng kepala.
"Saran nih, Ka. Mending Lo ikut jejak nya icep" kata akara yang sendari tadi menyimak.
"Malas, si icep sesat" sahut Kana dengan wajah tanpa dosa. Sementara icep sudah menatap nya garang.
"Maksud gue itu, punya peliharaan. Biar Lo gak sepi sepi amat di rumah" koreksi akara yang membuat Kana berfikir sejebak kalau mengangguk.
"Bisa di pikirkan"
🐄🐄🐄
Dan kerena itu lah Kana sekarang membeli tiga kucing dan dua ikan koi untuk ia pelihara. Ia cukup senang karena kucing yang ia beli sangat cantik, dan ikan nya sangat menarik.
Kana juga sudah memberi nama pada para kucing nya. Yang berwarna abu-abu bernama cillo, yang paling Kana suka diantar yang lain nya. Karena cillo memiliki bintik hitam di sebelah kanan wajahnya sama seperti Kana.
Dan nama Cillo juga berasal dari matanya yang sedikit lebih kecil dari yang lain. Cillo yang berarti cina loleng.
Dan yang berwarna oranye bernama cenil. Lalu yang berwarna putih bersih bernama Cino.
Serta dua ikan nya yang bernama simpat dan singa. Entah darimana ia mendapatkan nama-nama itu.
Tentu saja bagi Kana ini belum lah lengkap, ia ingin menciptakan keluarga besarnya sendiri. Meskipun keluarga yang berisi hewan peliharaan, itu sudah cukup baginya."Gue beli anjing atau hamster ya?" Kata Kana pada dirinya sendiri, ia tidak tau harus membeli apa lagi selain kucing dan ikan.
Lama memutuskan Kana akhirnya berencana membeli anjing saja. Ia berfikir jika ada anjing orang jahat tidak akan berani masuk rumah nya.
Kana juga memastikan jika anjing yang ia beli galak Agar dapat langsung menggigit orang-orang berisik di rumah ini.Suara dering ponsel menggema di seluru penjuru ruangan, membuat antensi Kana teralih. Tanpa melihat siapa yang menelpon, Kana menjawab nya.
"Apa?"
"Maaf, orang sibuk lagi gak bisa di ganggu"
Ya, yang menelpon adalah icep yang sedang berada di Alaya. Icep menyuruh Kana untuk datang dan bergabung bersama mereka di sana, tapi Kana menolak karena masih sibuk dengan anak-anak nya.
Tapi bukan icep namanya kalau tidak mempunyai seribu satu cara untuk mengelabui Kana. Icep berbicara ia akan menghabisi mie pedas yang tersisa dua di Alaya jika Kana tidak datang. Sontak saja Kana berteriak.
"WOI ICEP TAIK! JANGAN LO HABISIN!"
Kana adalah penggila mie, semua jenis mie sudah ia coba dan yang paling ia suka adalah mie pedas. Selian itu ia juga sering kali minum kopi hitam yang membuat teman-teman nya khawatir akan kondisi lambung nya. Tapi, Kana hanya bersikap biasa saja. Jika sudah di takdirkan ia tidak hidup besok, maka ia siap. Lebih cepat lebih lebih baik.
Dalam lima belas menit tiba lah Kana di Alaya. Ia berkendara cukup laju guna sampai di Alaya lebih cepat.
Jujur saja Kana tidak percaya jika icep dapat memakan mie milik nya, karena itu adalah mie pedas. Sedangkan icep adalah manusia yang tidak tahan pedas.
"ORANG GANTENG DATANG"
Kana menganggetkan seluruh orang yang ada di Alaya. Dan dengan santai nya dia menyugarkan rambutnya kebelakang dengan wajah yang di buat-buat ganteng
"Najis" kata singkat keluar dari mulut akara yang sendari tadi memperhatikan Kana yang masuk dan bertingkah.
Kana mendekat ke arah akara lalu duduk di samping nya sambil mengedip - ngedipkan matanya sebelah. Hal itu membuat akara memukul wajah Kana dengan keras, hingga laki-laki itu terhuyung ke samping.
"Jahat" Kana menatap akara dengan tatapan yang memelas dengan Isak yang di buat-buat. Bukan nya kasihan akara justru ingin memukul nya lagi, dengan lebih kuat.
"Ututu, lucu nya anak ini.." icep datang dan memegang pipi Kana dengan gemes "ginjal Lo masih bagus kan?" Tanya icep yang membuat Kana langsung menendang nya.
"Lo pada gak bisa di ajak serius kah?" Kata Kana dengan wajah serius dan dengan postur tubuh tegak.
Semua anak alaya menatap nya heran dan memilih melanjutkan kegiatan mereka. Sudah biasa bagi mereka menyaksikan ke anehan dari Kana. Itu sudah seperti makanan sehari-hari
"Lo semua cepat kumpul!" Kata Kana. Semua berbondong-bondong bergerumun di depan Kana.
"Gue beli kucing baru" kata kana dengan senyum Joker nya.
Mendengar itu, semua berdecak sebal. itu adalah hal yang tidak penting. Meskipun mereka sudah menduka tapi dengan bodohnya mereka tetap melakukan hal yang di suruh.
"Terus?" Mereka menjawab dengan kompak yang membuat Kana berdecak dan menatap mereka malas.
"Gapapa sih, mau ngasih tau aja" jawab nya dengan cengiran
👣👣
Hai semuaa👋
Apa kabar nih? Seharus nya baik sih
Bagaimana chapter kali ini? Ayoo komen dan jangan lupa vote jugaa.
Seeyou di chapter selanjutnya Babay
Senin, 20 November 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
KANA
Teen FictionKita semua kacau dan berantakan persi masing-masing. Jika siap mencintai, maka siap juga untuk kecewa 🐾 Tentang Kana yang selalu berjuang mempertahan kan kebahagiaan, meskipun sudah menyaksikan beragam luka. Di tengah semua rasa sakit yang ia alami...