11. gimana?

616 34 0
                                    

Happy reading!
.
.
.

Besoknya, setelah makan malam berkedok perjodohan kemarin, pagi ini haechan sedang bersiap-siap memakai seragam sekolahnya. Ini hari pertama ia ujian semester satu, sedangkan hendery Minggu kemarin.

Setelah selesai bersiap-siap dan sedikit menyemprot kan parfum, si manis mulai berjalan menuruni tangga menuju meja makan untuk sarapan, di sana sudah ada sang Daddy dan Abang nya, sedangkan Ten di dapur.

"Pagi bear," sapa sang ayah.

"Pagi Daddy," jawabnya. "Echan sekolah di anterin abang kan?" Tanya haechan pada kakaknya. Setelah mendudukkan dirinya di samping hendery.

"Nggak," jawab hendery santai.

"Terus? Berangkat sama Daddy?"

"Nggak juga," jawab Johnny.

"Terus aku jalan sendiri gitu?"

"Ya sama calon suami kamu lah," ucap Ten. Datang dari dapur membawa sarapan pagi untuk keluarga nya.

"Dih aku aja belum tentu Nerima perjodohannya"

"Kenapa?" Tanya sang Mae. "Gak ada alasan kamu buat nolak Mark, dia itu anaknya ganteng, bertanggung jawab, pinter, pokoknya sempurna lah makannya Mae pengen punya mantu kayak Mark"

"Karena aku gak cinta sama kak Mark" jawab haechan santai.

"Cinta itu bakal datang dengan sendiri nya bear, atau bahkan cinta itu datang karena terbiasa, setelah kamu terbiasa mungkin nanti kamu bakal cinta, secinta-cinta nya sama Mark," ucap sang Mae lembut sambil mengelus surai halus anak manisnya.

Haechan tertegun mendengar ucapan Ten, apa benar cinta itu bakal datang sendirinya? Apa benar cinta itu akan datang karena terbiasa? Entahlah haechan kurang yakin dengan itu.

"Kasih aku waktu.."

"Satu Minggu. Mae kasih kamu waktu satu Minggu." Ucap sang mae mutlak tanpa ingin di bantah.

"Semoga jawaban kamu nggak ngecewain Mae ya bear, Mae cuma mau yang terbaik buat kamu," Ten berucap sambil menatap lembut dengan senyum teduhnya.

Haechan hanya mengangguk pasrah.

"Udah, sekarang kita sarapan dulu" ucap sang kepala keluarga.

"Gitu kek dari tadi" ucap hendery jengah.

Mereka sarapan dengan tenang, setelah selesai sarapan haechan kembali menanyakan dengan siapa ia berangkat sekolah.

"Dad aku sekolah sama siapa?"

"Tungguin bentar lagi''

"Dad gak mau nganterin aku?"

"Enggak,"

"Ohh atau dad mau ngizinin aku bawa mobil sendiri ke sekolah?"

"Enggak! Gak boleh"

"Terus aku sama sia-" ucapan haechan terpotong karena bel rumah yang berbunyi.

Ting tong

"Tolong bukain pintu bear! Mae lagi cuci piring!" Suruh Ten dari dapur

"Dad–"

"Bukain pintu sana,"

"Ishh" haechan berjalan menuju pintu dengan wajah cemberut dan kaki yang di hentak hentakan.

"Siapa?" Tanya nya ketus pada lelaki yang sedang memunggungi dirinya.

Lelaki itu membalikkan badannya dan yang pertama kali ia lihat adalah wajah menggemaskan haechan yang sedang cemberut.

Cool boy and Cuttie boy [MARKHYUCK]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang