#16

16.6K 958 23
                                    

happy reading

.

.

.

_____________

setelah sarapan, tentu saja Carlina langsung buru-buru menghubungi sekretaris nya dan menjelaskan kepadanya kenapa ia tidak bisa hadir ke meeting hari ini, dan tentu saja dengan bumbu-bumbu kebohongan, dan untungnya, ketidak hadirannya bisa digantikan dengan sekretaris nya.  

tapi tetap saja ia harus meminta maaf kepada CEO dari perusahaan xaven company atas ketidak hadirannya yang mendadak.  

"bagaimana fedro, apa tuan Arta menerima permintaan maaf atas ketidak hadiran ku?"  tanyaku pada fedro yang sekarang berada ruangan kantor ku.

"iya tuan Arta menerima permintaan maaf anda, tapi dengan satu syarat"  

Carlina mengernyitkan dahinya saat mendengar itu "apa syaratnya?"

"anda harus meminta maaf secara langsung ditempat yang telah tuan Arta tentukan" 

"benarkah, baiklah kalau begitu apakah dia sudah menentukan tempat dan waktunya" 

fedro berfikir sebentar "ya nona, tapi aku tidak tahu dimana tempat  pastinya, yang kutahu tuan Arta hanya bilang anda harus bertemu dengannya di cafe dimana dia pertama kali melihat anda"

Carlina mengangkat alisnya, tentu saja ia tahu dimana cafe itu, cafe dimana ia pertama kali bertemu dengan gilda. 
"baiklah kapan Saya bisa bertemu dengannya?"

"di jam dua siang, apa anda sibuk di jam itu"

Carlina menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.
"tidak aku akan kesana sebentar lagi"

"baiklah, apa anda membutuhkan sesuatu? biar saya menyiapkannya"

"tidak saya akan menyiapkannya sendiri" 

"baiklah nona kalau begitu saya pamit undur diri" 

setelah Carlina mengangguk fedro langsung pergi keluar dari kantornya dengan sopan.

Carlina melihat jam sejenak, ia berniat datang lebih awal ke cafe itu, karena ia tidak ingin membuat arta datang lebih dahulu dan menunggunya.
.
.

setengah jam kemudiaan, Carlina keluar dari mobilnya yang berada tepat di parkiran sebuah cafe.

"sial." gumam Carlina pelan saat matanya menangkap sosok CEO dari xaven company yang sudah duduk di salah satu meja cafe yang berada di dekat dinding kaca tembus pandang.

Carlina dengan cepat memeriksa jam di ponselnya yang menunjukan angka  13.24, bahkan belum menginjak angka setengah dua, tetapi kenapa arta sudah berada di cafe ini.

dengan buru-buru carlina langsung masuk kedalam cafe itu, sehingga membunyikan suara lonceng yang berdering saat memasuki pintu cafe

arta yang dari tadi fokus dengan ponselnya, mengalihkan pandangannya kearah pintu masuk, dan disitulah pandangan mereka bertemu.

transmigrated into the antagonist's sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang