01. Annoying girl

2.8K 164 1
                                    

"Riiiinnnn"

Seorang gadis SMA berambut panjang digerai, tengah berlari ke area pelatihan Blue Lock tempat Rin biasa berlatih sendiri disana.

"Hah?"

Rin menyeka keringat nya terlebih dahulu lalu menoleh ke arah yang memanggilnya.

"Oh, lo. Kenapa? gue gada waktu ya buat main sama lo"

"Ehh enggak ko, sorry tapi gue enggak bermaksud ganggu lo"

"Hm, terus?" Rin tampak tak acuh dengannya dan mulai memposisikan dirinya untuk bersiap menendang bola lagi.

"Eum .. gak jadi deh"

"Oh yaudah." Rin menendang bola tersebut ke arah gawang dan masuk lagi.

"Udah lama lo disini?"

"Bukan urusan lo."

"...." [Name] hanya diam tanpa mengatakan apapun lagi sambil menonton permainan Rin.

"Rin,"

"Paan? berisik."

"Ih jahat banget lo."

"Apaan cepetan makanyaa, lo ga liat gue lagi latihan?"

"Latihan sendirian"

"Berisik lo."

"Ehehee sorry sorry .." setelah itu [Name] diam, Rin juga diam dan melanjutkan latihan nya.

"Rin, bang .. Sae, mana?"

"Huh?!" lagi lagi, Rin menghentikan permainan nya dan menoleh ke arah mu.

"bang Saee, mana?"

"Mana gue tau. Lagian ngapain lo nanyain si brengsek itu? suka lo?"

"IH! KOK TAHU?!"

"Halah semua cewek yang nyamperin gue juga gitu, Sae, Sae, Sae. Muak gue denger nya, lo tau ga?!"

"Idihh .. cemburu, lo?"

"Ngapain?"

"Itu lo?"

"Gak."

"Ngaku aja udah"

"Gak, apaansi. Udah lo mending pergi deh, gausah ganggu latihan gue"

"Dih."

"..." Rin tidak menjawab dan melanjutkan latihannya.

"Rin" panggil mu.

"..." Rin tetap tidak menjawab.

Kamu menghela nafas kemudian pergi meninggalkan lapangan dan membiarkan Rin melanjutkan latihan sepakbola nya.

Setelah kamu pergi, Rin berhenti sejenak setelah tendangannya meleset dari gawang beberapa kali. Rin pun menyisir rambut nya kebelakang dengan jari-jarinya, membuatnya terlihat tampan ditambah dengan keringat nya, namun Rin tengah frustasi.

"Dari sekian banyak orang kenapa harus Sae, brengsek." batin Rin.

Keesokan harinya ...

"Riiiin" Kamu meneriakkan namanya sambil memasuki kelas Rin di jam istirahat.

"Tsk. Bisa gak si lo klo manggil nama gue gausah pake teriak?!"

"Hehee sorry sorry"

"Apalagi sekarang?"

"Bagi kontak bang Sae dong"

"Gak ada."

"Dih boong"

"..." Rin hanya memutar bola matanya malas.

"Riinn, pleaseeee"

"..."

"pleaseee"

"..."

"Rin-cwaann~"

"Apasi anj**g."

"Dih kasar lo ih"

"lo berisik."

"..."

"Lagian kenapa harus Sae sih?! Apa bagusnya dia? Sae itu brengsek, [Name]."

"Apaansi kok lo gitu?!"

"Elo gue kasih tahu juga"

"Lo kalo iri sama bang Sae jangan gini dong, Rin."

"Sekali lagi gue bilang sama lo, gue gak iri sama Sae." ucap Rin penuh penekanan.

"..."

"Lo kalo masih ngomongin Sae juga mendingan lo gak usah temuin gue lagi."

"Tsk. Nyebelin lo" Setelah mengatakan itu, kamu menghentakkan kaki mu kesal lalu pergi keluar dari kelas Rin.

"Lo tuh nyebelin! dasar cewek gak peka!" gerutu Rin dalam hati nya.

Setelah itu Rin sama [Name] tak bertemu atau bertegur sapa dengan satu sama lain sejak saat itu. Bukan karena [Name] sama Rin bertengkar, tapi karena [Name] nya emang lagi sibuk sama aktifitas club voli nya belakang ini, tapi Rin malah salah mengira dan kepikiran soal kalimat nya terakhir kali pada mu.

"Rin-chan!"

"..."

"Oi Rin-chan!"

"..."

"Oi Rin!"

Rin akhirnya kembali dari lamunan nya dan melihat ketiga temannya yang sejak tadi ada disisi dan depan nya, yang satu lagi asik main game, yang satu lagi gangguin Rin tapi gak di gubris, yang satu lagi asik sama bola nya tapi akhirnya ikut manggil Rin karena dari Rin tidak menyahut ketika di panggil beberapa kali.

"Isagi, Nagi, Bachira, ngapain kalian disini?" Kemudian Isagi menyentil jidat Rin dengan jari nya.

"Lo amnesia, ya? kita kan lagi nongkrong anjirr"

"Rin-chan, lo bengong mulu di panggilin, lagi mikirin siapa si?"

"Pakek nanya. Mikirin gebetan nya lah" Nagi nyeletuk.

"Huh?!" Rin mengerutkan keningnya.

"OH! AKU TAHU!" - Bachira

"Apaansi, gak ada ya."

"Halah bocah juga udah pada tau lo suka sama si [Name]" kata Isagi.

"Berisik. Gajelas kalian, gue pulang." Baru saja Rin hendak bangun dari duduknya, Nagi nyeletuk lagi.

"Dirumah lagi ada abang lo." Rin terdiam sejenak.

"Masih mau pulang?" - Nagi

"Isagi--"

"Iya, nginep rumah gue kan? gampang lah"

"Gue belum ngomong apa-apa ..., yaudah makasih"

"Tapi Rin-chan, lo yakin mau menghindar terus dari abang lo? kata gue lo harus komunikasi deh sama dia, daripada lo gini terus"

"Berisik, kepala-kappa. Bukan urusan lo."

"Yah, terserah, sebagai teman yang baik, gue cuma ngasih tahu"

"Anjayyy" - Nagi

"Yoi" - Bachira

- - - ♡ - - -


Dua minggu kemudian ...

"RIIIIN"

"Suara ini .., suara yang gue rindu .." tanpa berlama-lama kemudian Rin menoleh ke arah asal suara.




















~ To be Continued

𝗜𝗗𝗜𝗢𝗧 - 𝗜𝗧𝗢𝗦𝗛𝗜 𝗥𝗜𝗡 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang