"Sae .., Rin .. berhenti lah berkelahi .., kalian adalah Itoshi Brother .. ini adalah permintaan terakhir ku .."Rin langsung memeluk [Name] erat.
"Gue berjanji, [Name], gue berjanji ... gue akan melindungi lo."
"Aahh .. aku melihat .. kebun bunga .., indahnya .."
"[Name]! Sayang, jangan pergi kesana! Sayang, kau dengar aku?! Sayang!"
"Terimakasih .. kalian .. dengan .. ini .. aku bisa istirahat dengan tenang .. Aku menyayangi kalian, Sae .. Rin .. "
Sae menggigit bibir bawahnya erat-erat, menahan tangisnya sekuat tenaga sambil menggenggam tangan [Name] yang sudah mulai mendingin karena udara di luar yang tiba-tiba menjadi mendung seakan langit pun turut berduka atas kepergiannya.
"[Name], maaf .. maaf .. aku harusnya menjadi pacar yang baik untukmu .. [Name] .. jangan pergi .. please .." ucap nya dengan suara pelan, dada nya sesak.
Dan tak lama setelah itu, polisi dan ambulan akhirnya tiba.
- - - ♡ - - -
Rin menengadahkan kepalanya dan melihat petugas, ia bangkit dan menghampiri petugas medis terdekat.
"Tolong .. tolong dia .. ku mohon! Aku mencintai nya! Lakukan apapun yang kalian bisa untuk menyelamatkan nya!" suaranya gemetar.
"Dia cantik .. aku tak rela orang secantik dan sebaik diri nya pergi .. tolong .. tolonglah dia .., aku ingin dia di sisi ku ..
Jika dia tiada aku bersumpah aku akan bu**h d**i! ku mohon .."
"Maaf, tapi dia sudah tidak bisa di selamat kan .." ucap petugas sambil mengangkut jenazah [Name].
Sae memeluk adiknya erat untuk menahannya, dia juga menangis tapi dia berusaha untuk tetap bersikap kuat, setidaknya di hadapan adiknya.
"Rin, Rin please don't be like this .."
Rin terjatuh dan berlutut, matanya masih mengalirkan air mata, suaranya mulai serak.
"Enggak .. enggak .. gue gabisa menerima nya .. gue gamau .." suaranya pecah.
"[Name] ..." Rin menengadahkan kepalanya dan menatap langit, sementara Rintik hujan mulai jatuh semenjak beberapa saat ambulan yang membawa jenazah [Name] pergi menuju rumah sakit.
"Tuhan ... mengapa kamu mengambilnya dariku.
Apa yang telah ku lakukan sehingga pantas mendapatkan ini? Aku akan melakukan apa saja untuk membawanya kembali.
Apa pun ..."
"Rin .. Rin tolonglah .. gue juga kangen [Name] .., tapi please .. let her rest, Rin."
Rin perlahan bangun, air matanya terus berlinang.
"Kalau [Name] ngga ada ..
Kalau gue gak bisa bawa dia kembali ..
Maka gue gapunya alasan untuk hidup lagi."
Suaranya pecah, dia menangis dan menatap Sae.
"Gue akan mengikutinya kepada kematian, Sae, gue akan bersama nya .."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗗𝗜𝗢𝗧 - 𝗜𝗧𝗢𝗦𝗛𝗜 𝗥𝗜𝗡
FanfictionBayangin kalau teman mu yang selama ini bersikap dingin dan ketus dengan mu ternyata diam-diam menyimpan perasaan kepada mu? Tapi gimana jadinya kalau dia terlambat mengungkapkan nya karena kamu sudah terlanjur jadian dengan laki-laki lain? Akanka...