••••••••••"lo nyesel gak sih ngikutin dia?" tanya Keno.
"Banget" sahut Vano.
"Tapi lucu anjir, bayangin deh kalo itu lo." imbuhnya.
"Jangan ngada-ngada ya, sialan. Gue cewek aja gada." ujar Keno.
"Nyari bangke, sebelum tua lho nanti gada lagi yang mau sama lo." ledek Vano.
"Males"
"Dih"
"Berisik anjing, kamera gue gak stabil jadinya." kesal Arya, yang sejak tadi kameranya selalu bergerak.
"Apa hubungannya bego?"
"Lo pada berisik, ganggu pendengaran gue."
Ternyata itu adalah trio rese yang sejak tadi sudah mengikuti Langit. Ntah tidak ada kerjaan atau bagaimana sampai harus mengikuti Langit. kemanapun lelaki itu pergi, pasti ada tiga curut dibelakang nya.
"Lo bisa geser dikit gak sih? Gue deket sama tong sampah ege." tanya Vano pada Keno.
"Gabisa udah mentok." jawab Keno yang sebenarnya tidak ingin menggeser badannya.
"Pliss lah bau banget ini." ucap Vano sambil menutup hidungnya.
"Lo aja yang minggiran napa." imbuh lelaki tersebut.
"Gak, ini tempat gue." jawab Arya sama seperti Keno, yang tidak mau pindah posisi.
Mereka masih terus berebut tempat tanpa sengaja Vano dan Keno terjatuh karena tidak seimbang dalam perebutan itu.
Brukhhh!
"Sakit bangsat, bangun gak lo!" umpat Keno saat badan Kenzo menimpanya.
"Bau banget anjing." kesal Vano saat bajunya kotor terkena tumpahan tong sampah tersebut.
"Namanya tong sampah pasti bau, lagian suruh siapa rebutan jatohkan." sahut Arya, lelaki itu masih stay dengan posisinya tanpa menoleh sedikit pun untuk membantu.
"Udah jatoh tertimpa tong sampah, epic sih." timpalnya lagi.
"Bacot lo sialan, bukannya bantu."
"Ngapain lo bertiga disini, hah?" Suara serak khas Langit kembali mengagetkan mereka bertiga. Langit tidak suka diikutin, tapi mereka yang pada dasarnya tukang kepo tetap kekeh buat ngikut.
"K-kita, kita abis ngejer kucing, hehe iya kucing tadi." alibi Arya saat Langit menatap mereka dengan tajam.
Tringgggggggg...
"Nah udah bel kan, ayo balik." Huhhhh, untung ada bel yang bunyi kalau gak, pasti bermereka terkena masalah.
~~~~
"Woyy" Bisik Siska pada kedua sahabatnya.
"Hmm" jawab Kia yang masih sibuk dengan ujian nya.
"Abis ini nyari mangga yaa." Mendengar kata mangga, pikirannya langsung membayangkan manisnya buah itu. Dia menoleh kearah Siska untuk memastikan.
"Udah mateng mateng pasti manis banget." ujar Siska dengan suara pelan agar pengawas tidak mendengar obrolan mereka.
"Nyari dimana anjir?" tanya Flo yang tak kalah pelannya. Siska berbalik menoleh pada Flo yang duduk dibelakang nya.
"Dibelakang sekolah, nanti kita diem-diem oke?" ujarnya.
"Maksud lo cabut gitu?" tanya Flo yang masih tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈𝐓 [ Revisi! ]
Sachbücher"Apa gue gak pantes buat di cintai?" Tanya gadis itu. "Lo lebih dari pantes buat di cintai, Kiara." Ujar Langit. ...... HAPPY READING The Story!!