💚💚💚
Sebuah ruangan terlihat cukup luas dan bersih, di lengkapi beberapa furniture yang tertata dengan elegan di segala arah. Juga terdapat beberapa toples cemilan yang terletak di atas meja, sengaja untuk bisa dimakan saat waktunya bersantai ria.
Sesekali, terdengar suara kunyahan kecil dari seseorang yang tengah asik menyantap keripik pisang di pelukannya. Lengkap dengan sebuah tayangan televisi yang terpampang lebar di sana.
Menampilkan adegan kartun menyerupai pesawat hidup, yang tengah melakukan aksinya berkeliling dunia untuk mengirimkan paket kepada anak anak.
"Namaku, Jet. Selalu tepat waktu, dimanapun!!" Gaya nya, meniru si pesawat yang tengah beratraksi. Bahkan tangannya pun juga turut mengikuti apa yang dilakukan oleh kartun pesawat tersebut.
Brakkk
Suara lemparan benda yang cukup keras itu menyadarkan si kecil dari imajinasi yang lalu. Kepalanya reflek menoleh pada si pelaku, yang telah melempar asal tas ransel di atas meja itu.
Berhasil menjatuhkan beberapa toples plastik yang tertata di sana.
"MAS HAYYIE INI APA, SEH?!" pekik anak itu menatap garang sang kakak.
Mas Hayyie yang tengah menetralkan napasnya, menoleh pada Zergio yang masih tetap pada posisi --cosplay jet pengantar paket-- dengan tangan kanan menyodorkan sekotak toples berisi keripik pisang, serta tangan kiri yang menjulang ke atas. "Ngapain kamu kayak gitu?" tanya nya menghiraukan teguran yang sebelumnya.
"Mau antar paket,"
"Hah?" Mas Hayyie tampak kebingungan, tak mengerti maksud ucapan adik bungsunya. "Paket apaan?"
"Paket Jet." jawab Zergio menurunkan tangannya, membawa toples keripik itu ke dalam pelukannya. Tatapan yang tadinya seperti ingin memakan sang kakak, kini kembali beralih pada layar televisi.
Tak hanya Zergio, Mas Hayyie pun juga mengikuti arah pandang sang adik. Membuat remaja enam belas tahun itu, sontak tertawa terbahak bahak setelah mengetahui 'paket jet' yang di maksud.
"Apa ketawa ketawa?!"
"Jadi itu paket jet nya? Kamu mau antar paket kayak gitu? Pesawat hidup itu?!" cecar Mas Hayyie masih dengan tawa putus putusnya.
Zergio mengangguk polos. "Iya," jawabnya yang semakin mengundang tawa.
"Mas ini bisa diam, tidak?! Berisik, tau. Jio jadi gak kedengeran, Jet nya ngomong apa!!" Muak anak itu melihat sang kakak yang justru semakin tak jelas.
'Kamu yakin mau antar paket kayak Jet?"
"Iya,"
"HUAHAHAHA, kamu? Antar paket Jet?"
Zergio mengernyitkan alisnya. "Kenapa?"
"MIMPI!! HUAHAHAA," sarkas Hayyie tertawa puas. Membuat Zergio semakin jengkel di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel Ajishaka
Dla nastolatkówTak banyak kata, ini hanyalah sebuah kisah tentang si bungsu Ajishaka yang hidup bahagia bersama kedua orang tua sekaligus ke enam kakaknya. Ini hanyalah kisah, tentang si bintang yang bersinar di naungan keluarga cemara. Tentang si bungsu yang di s...