BAB 4

173 20 4
                                    

entah apa yang di rasuki Azka sampai dia mau belajar sekarang. geo menatap penuh kecurigaan pada Azka sejak pria itu datang lebih awal di perpus. pasalnya pria seperti Azka itu sangat tidak mungkin jika dia menepati janjinya.

"ngapain liatin gue terus, suka Lo" ucap Azka yang langsung membuat geo menundukkan kepalanya

"geer banget Lo" cibir geo

Azka kembali belajar tapi geo melakukan hal yang sama yaitu menatap Azka. entah kenapa geo merasa ketagihan menatap Azka.

"masih liatin juga Lo" ucap Azka lagi. geo kembali menunduk sambil memainkan bolpen nya

"gue normal" lanjut Azka

"Lo pikir gue belok gitu?. yah ngak lah" balas geo

bell berbunyi pertanda pulang tapi geo dan Azka belum juga beranjak dari tempat mereka. Azka menjadi ketagihan belajar sampai lupa waktu sama hal nya geo yang sibuk mengajari Azka sampai lupa waktu.

tring*

suara pesan masuk segeralah Azka melihat siapa sih pelaku. serlie itulah tulisan yang tertera di atas.

Azka beranjak dari duduk nya lalu pergi untuk menelfon serlie.

"pah" ucap geo sambil memandangi langit yang di hiasi bintang.

geo merindukan ayah nya, sosok pahlawan hebat dan tak kenal lelah yang berjuang untuk masa depan geo. walaupun pada akhirnya ayah geo harus meminjam uang pada rentenir.

ayah geo selalu memperingati geo setiap hari, bahwa geo jangan pernah terlibat dengan orang kaya.

tapi geo. masih saja terlibat dengan orang kaya. geo membenci itu tapi geo tidak punya pilihan lain lagi. andai dia tidak berurusan dengan Azka dari awal, andai para rentenir tidak menagih dia uang, dan andai ayah nya masih hidup, semua ini tidak akan terjadi.

"besok gue ngk bisa datang" ucap Azka yang baru datang sambil merapikan buku nya

"serlie ngajak gue jalan. Lo ngk perlu tungguin gue" lanjut Azka

"Lo mau kemana?"

"mau pulang. ini udah malam, gue mau siap siapin baju untuk besok" jawab Azka lalu pergi

geo buru buru membereskan buku bukunya lalu pergi mengikuti Azka pulang.

Azka malah meninggalkan geo sendiri pergi begitu saja dengan motornya. buat apa juga geo berharap pria itu mengajaknya.

pagi hari di taman rumah Azka

hari ini libur kebetulan geo lagi membantu Oma Azka untuk menyirami buanga bunga di taman.

bahkan Oma Azka menceritakan tentang masa kecil Azka. geo tertawa mendengar bahwa Azka waktu kecil sangat cengeng.

"tapi Azka tidak seperti yang Oma ceritakan, dia sangat kejam!" ucap geo

Oma Azka ketawa sambil menepuk bahu geo "kamu tidak mengenal nya, walaupun dia nakal tapi Azka sangat baik, bahkan melihat kucing kehujanan pun dia tidak tega"

"sy akan mempercayai nya kali ini" ucap geo sambil terkekeh.

"Oma!" ucap serlie sambil menghampiri Oma Azka di taman

"serlie hy, apa kabar sayang habis dari mana?"

"jalan sama Azka tapi.....boleh bawa geo tidak?" tanya serlie

dangerous love [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang