"Omatase, Yuu-chan. Di mana belanjaanmu?" kata Riku ketika ia sudah berada di depan gedung, tempat ia memarkirkan mobilnya.
Yuuki yang sedang santai dengan duduk di kap mobil pun langsung menghampiri Riku yang baru saja keluar dari gedung.
"Sudah di dalam mobil, lalu kenapa kau lama sekali tadi di dalam? Aku sampai bolak-balik ke van jus itu berkali-kali." balas Yuuki menunjuk ke arah van minuman yang tak jauh dari mereka.
"Hanya penjelasan singkat. Kaette ikimashou ka, Yuu-chan? Maaf sudah membuatmu menunggu lama." Riku mengulurkan tangannya dan Yuuki menerimanya, kemudian mereka pulang ke mansion. Bersiap untuk hari esok.
Di sebuah apartemen, nampak Ichi sedang berada di balkon sembari melihat langit malam Tokyo yang penuh gemerlap.
"Suzuka-san, apa yang kau maksud dengan Perang Perubahan? Lalu kenapa hal itu begitu berkaitan dengan Riku?" Ichi menoleh ke asal suara dan tersenyum tipis kepada Tenn yang berada dibelakangnya, bersama dengan keluarga Nanase lainnya.
"Seperti namanya, Tenn-sama. Perang Perubahan merupakan salah satu perang yang mengubah diri Riku-sama menjadi seperti sekarang. Awalnya perang ini meletus karena ulah kerajaan tetangga yang tidak terima jika seperempat wilayah yang ada di perbatasan hutan diambil alih oleh Kerajaan Sunshine, memang sudah diadakan negosiasi tetapi mereka tetap tidak terima dan mendeklarasikan perang."
"Dalam perang itu, Riku-sama memang tidak turun ke medan pertempuran karena ia melakukan negosiasi bersama dengan Rei-san. Posisi tersebut digantikan oleh Yuuki-sama sendiri dan mereka mendapatkan kemenangan mutlak, baik dalam perang dan negosiasi."
"Lalu ketika mereka mendapatkan kemenangan, apa yang membuat Riku berubah?" Tenn semakin mendesak Ichi untuk langsung membicarakan inti dari pembicaraan itu.
"Dalam perang, mereka tidak menemukan masalah apapun. Bahkan berkat komando dari Yuuki-sama, mereka bisa pulang dengan membawa kemenangan. Itulah yang aku dengar dari salah satu bawahan Riku-sama yang mengikuti perang."
"Tapi berbeda dengan negosiasi yang dilakukan Riku-sama dan Rei-san. Awalnya mereka berbincang normal layaknya negosiasi, tapi setelah mendengar jika pemenang dari perang itu adalah pihak Riku-sama, keadaan menjadi berubah drastis dalam negosiasi dan menyebabkan hancurnya kerajaan tersebut bersama dengan penguasanya."
"Kenapa bisa seperti itu? Pasti kalian bertanya-tanya, aku mendengar hal ini dari Rei-san sendiri yang menyaksikan dan mengalaminya sendiri. Setelah mendengar kabar kekalahannya, keduanya langsung ditahan oleh para penjaga yang memang sudah disiapkan untuk menangkap keduanya."
4 tahun yang lalu... Kerajaan Moonlight... Ruang perkumpulan...
"Tidak bisa begitu, Erin-sama. Saya tahu jika Anda memiliki wewenang tertinggi dalam wilayah timur, tapi saya tidak bisa setuju jika Anda seenaknya sendiri mengambil wilayah kami." dia adalah raja kerajaan Moonlight, Raja Moona ke-20.
"Maaf Moona-sama, tapi kami hanya mengambil apa yang menjadi milik kami. Leluhur Moona-sama lah yang mengambil apa yang seharusnya menjadi milik kami, kami di sini hanya ingin mengambilnya kembali." balas Riku dengan tegas.
"Tapi apakah pantas seorang raja terhormat seperti Anda langsung mengambil wilayah tersebut tanpa negosiasi dari kami? Apa jadinya jika tiba-tiba muncul rumor jika Raja Erin Yang Terhormat, ternyata orang yang suka memaksa." Rei nyaris mengeluarkan pedangnya jika Riku tidak menahannya.
'Ou-sama kenapa bisa sesabar itu dengan sifat Moona-sama yang keterlaluan ini?' pikir Rei menatap tidak percaya Riku.
"Moona-sama, saya sudah memberikan undangan untuk membahas masalah ini jauh-jauh hari sebelum Anda pergi ke kerajaan kami untuk negosiasi. Anda juga saat itu setuju jika kami bisa mengambil seperempat dari wilayah itu, surat resmi sudah berada ditangan kami tapi kalian justru melancarkan serangan."

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nanase | I7
FanfictionSequel of "I Can Do It" Status : on-going Setelah apa yang terjadi sebelumnya, ternyata ada lagi masalah yang harus melibatkan dua dunia tersebut. Riku dan semua orang yang terlibat tidak menyangka jika masalah tersebut ternyata masih belum selesai...