🍀XI🍀

46 5 1
                                    

"Tidak mungkin..., kau..., Penyihir Suci Agung?" Riku mengangguk pelan menanggapi pertanyaan Seth. Nagi langsung menghampiri Riku dan mencengkram erat kedua pundak Riku.

"Riku! Jelaskan bagaimana kau bisa mencapai tingkatan yang bahkan sejauh hanya ada satu penyihir sepanjang sejarah yang bisa mencapai tingkatan tersebut! Kenapa kau tidak memberitahu kami!" desak Nagi sembari mencengkram erat kedua pundak Riku.

"Nagi, tenanglah dulu! Aku tahu kau terkejut karena aku juga sama terkejutnya denganmu. Tapi kita harus tetap tenang." Nagi menarik nafas dalam-dalam dan dia melepaskan tangannya dari pundak Riku.

"Bagaimana aku bisa tenang jika selama ini kita memiliki Penyihir Suci Agung di sisi kita tanpa kita ketahui? Kenapa dia tidak bertindak dari dulu lagi jika dia adalah seorang Penyihir Suci Agung!" kata Nagi yang tersulut emosi.

Penyihir Suci Agung adalah tingkatan tertinggi dari penyihir yang sudah lama terlupakan karena sulitnya mencapai tingkatan ini. Sepanjang sejarah sejauh ini, hanya Riku dan satu orang penyihir di masa lalu—dipanggil sebagai Penyihir Suci Agung Nanase, yang bisa mencapai tingkatan tertinggi itu.

Penyihir Suci Agung juga dikenal sebagai seseorang setara dengan Pendeta Agung yang dikaruniai sihir cahaya suci dari Dewa Matahari. Kedudukan keduanya dianggap setara karena keduanya dipercaya sebagai utusan dari Dewa Matahari yang membawa keberkahan dan cahaya kepada dunia yang dipenuhi kegelapan.

"Maaf mengejutkan kalian, tapi aku juga baru bisa mencapainya 2 tahun yang lalu tepat saat aku sedang melakukan ritual setelah pernikahan di kuil." Riku mendudukkan diri dengan tenang di lantai dan diikuti oleh tiga orang lainnya.

"Rinne-san, Ichi-san, Ojii-san, Obaa-san, sampai kapan kalian akan bersembunyi terus? Aku tahu kalau kalian sudah ada di ruangan ini sedari tadi." muncullah empat orang yang Riku maksud dari balik cermin latihan yang ada di ruangan itu.

"Kalian awalnya tidak menyangka bukan akan mendengar hal ini karena tujuanku mengundang kalian hanya karena permintaanku untuk melatih Tenn-nii. Tapi karena sudah terlanjur, oke, aku akan memberitahukannya kepada kalian." kata Riku dengan nada tenang dan mereka serempak duduk melingkari Riku.

"Seperti yang aku katakan tadi, semuanya terjadi 2 tahun yang lalu. Tepat saat aku dan Yuu-chan akan melakukan ritual pernikahan di kuil." Riku memulai cerita dengan sebuah senyuman yang mengisyaratkan kerinduan mendalam.

2 tahun yang lalu, tepat saat pagi hari pukul 9 di Kuil Dewa Matahari yang tampak ramai daripada biasanya dengan orang-orang yang memakai pakaian khas dari Kerajaan Sunshine. Para pendeta juga berkumpul dengan menggunakan pakaian kebesaran mereka.

Hari itu, seluruh kerajaan berbahagia karena raja mereka akhirnya menemukan pasangan hidup dan melakukan acara pernikahan di kuil pusat Kerajaan Sunshine.

Riku dengan setelan jas putih dan rambutnya yang disisir rapi ke belakang sudah berdiri dengan gagah di altar pelaminan, menunggu sang mempelai wanita yang datang bersama orang tuanya.

Yuuki, dengan dibalut gaun putih mewah dan veil yang menutupi wajahnya, berjalan menuju altar pelaminan bersama kedua orang tuanya. Sesampainya di altar, orang tua Yuuki menyerahkan sang putri semata wayang mereka kepada Riku.

Pendeta Agung memulai ritual, keduanya mengucapkan janji satu sama lain dan setelah Riku membuka veil kemudian mencium kening Yuuki, keduanya langsung dibimbing masuk ke dalam kuil untuk ritual lainnya.

Keduanya duduk di hadapan patung Dewa Matahari dan, dengan dibimbing oleh Pendeta Agung, mereka mengucapkan doa-doa. Tapi secara tiba-tiba, dari tubuh Riku mengeluarkan cahaya terang yang amat menyilaukan.

"Ri-kun!/Yang Mulia Raja!" Riku menghilang dari tempatnya dengan menjadi debu cahaya dan ketika ia membuka matanya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah hamparan padang rumput yang luas.

I'm Nanase | I7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang