"Yuuki-chan, kamu kenapa masih di sini? Yang lainnya menunggumu, lho." Yuuki tersadar dari lamunannya dan menatap sang ibu yang mendatanginya.
"Ah ... Ha'i, Kaa-san. Yuuki hanya memeriksa barang bawaan sebelum pergi, takut ada yang tertinggal." balas Yuuki menutup tasnya kemudian merapikan penampilannya.
"Riku-kun baru saja selesai memanaskan mobil, ayo turun." Yuuki mengikuti langkah Yuri dan sesaaat melupakan apa yang tadi ia lamunkan hingga ia menatap manik mata kuning keemasan milik sang suami.
'Ri-kun, apa yang kau sembunyikan dari kami sebenarnya?' pikir Yuuki sebelum ia memasuki mobil dan memposisikan dirinya duduk di kursi samping pengemudi.
"Sudah siap?" tanya Riku ketika seluruh anggota keluarganya sudah masuk ke dalam mobil.
Hari ini, hari kedua liburan, Riku mengajak seluruh keluarganya piknik di salah satu tempat terkenal di Kyoto.
Ide ini tiba-tiba diusulkan setelah Riku pulang dari pekerjaannya dan Yuuki merasakan ada sebuah kejanggalan dari ajakan Riku. Dirinya sempat bertanya ketika mereka akan beranjak tidur, tetapi Riku hanya mengatakan jika ia ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarganya.
Ia merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan karena dirinya tahu jika Riku tidak mungkin mengajak mereka ke suatu tempat secara mendadak setelah mengerjakan suatu pekerjaan. Pasti ada sesuatu yang harus dilakukan Riku dengan melibatkan keluarganya.
Tetapi kecurigaan Yuuki ibaratkan air di tengah cuaca panas, menguap begitu saja. Riku benar-benar mengajak mereka semua untuk liburan, tanpa melakukan hal lain selain menikmati hari.
'Kurasa aku terlalu terbawa suasana tegang akhir-akhir ini.' pikir Yuuki yang akhirnya tenang.
"Kau pasti mengira aku akan melakukan pekerjaanku, bukan?" Yuuki terkejut dengan kehadiran Riku dengan membawakan es krim di tangannya.
Setelah menetralkan wajahnya, Yuuki mengambil es krim dari tangan Riku. "Mengagetkan saja kau ini. Tapi apa yang kau katakan benar, kurasa aku terlalu terbawa suasana tegang akhir-akhir ini, jadi, ya ..." Yuuki perlahan memakan es krim yang kini ada di tangannya dan bersender di pundak Riku.
"Salahku karena kita tidak pernah liburan setelah menikah. Maaf karena aku kurang perhatian padamu karena pekerjaan, akan aku ajak kau ke berbagai tempat indah yang aku ketahui sebagai permintaan maaf." kata Riku merangkul Yuuki dengan mesra.
"Tidak perlu sampai seperti itu, kau punya waktu luang saja aku sudah bersyukur. Tidak perlu kemana-mana, yang penting kau punya waktu luang." Riku dan Yuuki bermesraan di salah satu kursi taman yang lokasinya tak jauh dari keluarganya yang menggelar piknik.
"Jadi ingat saat masih jadi pengantin baru, ya kan?" kata Mina ketika ia melihat kemesraan anak dan menantunya dari jauh.
"Kau benar, Mina-chan. Riku-kun mengingatkanku dengan Heiwa-kun ketika masih awal menikah." balas Yuri bersender kepada Heiwa.
"Memangnya sekarang aku tidak seperti itu, Yuri?" tanya Heiwa protes.
"Kau lebih sibuk memancing dan melatih prajurit daripada meluangkan waktumu denganku." balas Yuri memalingkan wajahnya.
"Kai-kun juga sama, kok. Dia lebih menyukai kertas dokumennya daripada aku." sambung Mina menghela nafas pelan.
"Bukan begitu, Mina/Yuri." dua sosok suami itu berakhir harus membujuk istri mereka agar tidak merajuk.
Tenn dan Hikari hanya bisa diam tanpa suara ketika melihat tiga pasangan suami-istri yang sangat jelas mengumbarkan kemesraan mereka. Hanya mereka—lebih tepatnya hanya Tenn karena Hikari sedang dalam posisi hubungan jarak jauh—yang sendirian tanpa pasangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/319758398-288-k293791.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nanase | I7
FanficSequel of "I Can Do It" Status : on-going Setelah apa yang terjadi sebelumnya, ternyata ada lagi masalah yang harus melibatkan dua dunia tersebut. Riku dan semua orang yang terlibat tidak menyangka jika masalah tersebut ternyata masih belum selesai...