🍀XIII🍀

25 3 0
                                    

10 tahun yang lalu... Februari 20**...

Riku(15) sedang bersiap untuk ke kantor agensi untuk berlatih lagu baru yang akan menjadi lagu comeback-nya bulan depan. Ia termenung sejenak untuk beberapa saat sebelum menanyakan jadwalnya kepada Rei yang sedang membereskan meja kerja Riku.

"Rei, apakah ada jadwal lain selain latihan?" tanya Riku saat ia sudah selesai menata penampilannya.

"Ada satu jadwal lain, Yang Mulia. Akan ada rapat dengan para petinggi kerajaan saat sore hari setelah latihan dengan Sakura-sama, dan topik yang akan dibahas adalah fenomena aneh yang akhir-akhir ini terjadi di kerajaan." jelas Rei menunduk hormat bak pelayan pada umumnya.

"Ah ... Fenomena itu ... Apakah sudah ada laporan lain yang masuk dari penyelidikan yang aku perintahkan?" Riku berjalan ke meja kerjanya dan membereskan barang-barang yang akan dibawa nanti ke tas yang biasanya ia gunakan.

"Moshiwakearimasen, Ou-sama. Sampai saat ini masih belum ada informasi lanjutan yang masuk dari tim penyelidik." kata Rei yang tampak bersalah walau sebenarnya tidak masalah jika masih belum ada laporan lainnya karena ia baru saja mengirim tim penyelidik 2 hari yang lalu, itulah yang dipikirkan Riku.

"Sokka ... Maa daijoubu, Rei. Aku akan berangkat sendiri ke agensi, kau teruskan pekerjaan yang ada di istana saja dan kalau ada sesuatu yang mendesak, bisa langsung aktifkan portal gate ke koordinatku seperti biasa. Ittekimasu, Rei." Riku membenarkan lagi penampilannya agar tidak dikerubungi oleh penggemarnya dan wartawan sebelum beranjak dari kamarnya.

"Ha'i, wakarimashita, Ou-sama. Itterashaimase, okiwotsukete." Rei menghilang dari pandangan dan Riku ternyata membaringkan tubuhnya sejenak di kasur, ia belum berniat untuk berangkat ke agensi.

Wajahnya tampak lelah, bahkan tatapan matanya seolah mengatakan ingin istirahat sejenak, berbeda dengan tatapannya beberapa saat yang lalu. Ia terdiam untuk beberapa waktu sebelum ia memanggil Aka.

"Aka, apa menurutmu fenomena aneh yang terjadi di kerajaan?" tanyanya mengulurkan tangannya ke langit-langit ruangan dan tak berselang lama, Aka hinggap ditangannya dengan gaya khas Phoenix yang elok nan indah.

"Aku sudah menyelidikinya sedikit dan ternyata bukan hanya Kerajaan Shunshine yang mengalami fenomena aneh itu, melainkan hampir 2/3 dari Dunia Immortal." jawab Aka ketika ia sudah berada di tangan Riku.

Riku yang mendengar jawaban tidak terduga dari Aka langsung bangkit dari posisinya, masih dengan Aka di tangannya. "Hontouni?! 2/3 dari keseluruhan Dunia Immortal?!" tentunya ia terkejut bukan main, ia masih bisa mengatasi terjadinya pandemi jika hanya di wilayah kerajaannya. Tapi ini, sudah dua-pertiga dari seluruh Dunia Immortal yang sangat luas.

"Sou desu dan ada beberapa kesamaan antara fenomena aneh itu dengan kemunculan Bencana." Riku mengernyitkan dahinya ketika Aka menyebutkan "Bencana", bukan hal baru tapi sedikit asing di telinganya.

"Bencana? Sepertinya tidak asing ..." gumam Riku memasang wajah berpikir.

"Sebuah kabut hitam yang berisikan kekuatan negatif yang akan memakan kehidupan penyihir. Bencana setidaknya sudah pernah muncul 2 kali dan hanya bisa disegel oleh segel khusus." jelas Aka terbang ke pinggir jendela yang setengah terbuka.

"Ah ... Bencana yang itu ternyata, apakah kau mengira kalau fenomena aneh itu adalah tanda-tanda Bencana akan muncul? Atau mungkin yang lainnya." kata Riku dengan tatapan menyelidik kepada Aka.

"Entahlah, tapi ayahku yang sudah hidup hingga 5 kelahiran* mengatakan hal itu. Kau ingin menelitinya?" kata Aka menghindari tatapan menyelidik Riku yang seolah-olah bisa menembus tubuhnya.

I'm Nanase | I7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang