Revengers' Redemption

Bab 4: "Pertarungan Terhadap Keterbatasan

Takemichi Hanagaki dan Baji Keisuke terus berjuang dengan tekad yang kuat untuk membantu teman-teman mereka menghindari kehidupan geng yang keras. Namun, mereka menyadari bahwa perjuangan mereka semakin rumit seiring berjalannya waktu.

Duduk di bawah pohon cemara di taman sekolah, Baji mengangguk serius. "Kita tahu bahwa kita harus meyakinkan mereka untuk menjauhi geng, tapi itu bukan tugas yang mudah, Michi."

Michi mengangkat kepalanya dan menjawab, "Kamu benar, Baji. Tapi kita tidak bisa mundur sekarang. Mereka adalah teman-teman kita, dan kita harus berjuang bersama."

Kemudian, mereka memutuskan untuk mendekati Kazushi Yamagishi, teman mereka yang memiliki hubungan erat dengan Manjiro. Michi dan Baji tahu bahwa mereka harus menjalani pendekatan yang lebih hati-hati.

Mereka duduk bersama Kazushi, mencoba memahami ketakutannya dan memberinya dukungan. Kazushi menatap mereka dengan wajah gelisah. "Manjiro mengancamku," ucapnya. "Dia bilang jika aku mencoba melarikan diri, dia akan menghancurkan hidupku."

Michi dan Baji merasa tekanan semakin meningkat. Mereka tahu bahwa mereka harus melindungi Kazushi dan teman-teman mereka dari ancaman Manjiro. Dalam pertarungan melawan waktu yang semakin berkurang, mereka mulai merencanakan langkah-langkah yang lebih cermat untuk menghadapi pemimpin geng yang mengerikan ini.

Manjiro Sano tidak hanya sekadar mengancam. Ia mulai mengintensifkan tekanannya pada teman-teman Michi dan Baji, membuat hidup mereka semakin sulit. Konflik di antara geng semakin memanas, dan persahabatan mereka diuji secara ekstrem.

Pada saat yang sama, Michi dan Baji merasakan keterbatasan dari kekuatan perjalanan waktu yang mereka miliki. Mereka tidak tahu seberapa jauh mereka bisa mengubah masa depan, dan kapan waktu mereka akan habis. Mereka merasa terjebak dalam situasi yang semakin rumit dan bahkan meragukan kemampuan mereka untuk mengubah segalanya.

Dalam pertarungan melawan tekanan dari Manjiro, keterbatasan kekuatan perjalanan waktu, dan konflik batin mereka sendiri, Michi dan Baji harus menemukan keberanian dan tekad yang lebih besar. Mereka tahu bahwa petualangan ini adalah tentang lebih dari sekadar mengubah takdir teman-teman mereka; ini adalah tentang membuktikan bahwa perubahan itu mungkin, bahkan dalam situasi yang paling sulit.