Huis

Middle Child

Leo baru saja tiba di rumah dan hal pertama yang menarik perhatiannya adalah sang ibu yang kini tengah sibuk di dapur. Bersama paper bag yang masih dijinjingnya, Leo menghampiri sang ibu yang tampak begitu fokus dengan kegiatannya. Senyum Leo mengembang saat melihat betapa banyaknya makanan yang tersedia di atas meja makan, ada tauco ikan nila, oseng kangkung, udang dan tempe goreng, dan juga ayam bakar. Leo tahu bahwa pasti ada yang akan datang ke rumah, maka dari itu sang ibu memasak sebanyak ini.

"Eum enak nih kayanya."

Allen, sang ibu terkejut dengan suara Leo yang tiba-tiba terdengar. Leo tertawa melihat reaksi sang ibu, sedangkan Allen memutar bola matanya malas lalu memukul lengan anak tengahnya itu.

"Iya dong. Masakan siapa dulu." sombongnya. Kini berganti Leo yang memutar bola matanya malas. Lalu keduanya tertawa bersama.

Leo menyomot satu udang goreng yang dibaluri tepung dan memakannya dengan santai.

"Ada apa gerangan Mamiyaw sampai memasak sebanyak ini?" tanya Leo. Anak itu kini tengah duduk di meja makan sembari bermain ponselnya.

"Haha kenapa kaya jadi hal aneh gitu sih? Mami 'kan memang rajin masak."

"Ya tapi nggak sebanyak ini sih."

Allen tertawa mendengar ucapan Leo. Ibu dari tiga anak itu kini sudah menyelesaikan masakannya, lalu mencuci tangannya. Setelahnya, menghampiri putranya yang sibuk bermain handphone di meja makan.

"Si Kakak pulang, jadi Mami masak banyak untuk menyambut sulungnya Mami." Allen menjawab dengan ceria. Bahkan gini, wanita lima puluh tiga tahun itu sedang tersenyum sembari membayangkan bagaimana reaksi senang putra pertamanya saat memakan masakannya.

Berbeda jauh dengan Leo yang langsung terdiam dan merengut.

"Ooh." jawabnya singkat. Membuat Allen bingung

"Kok ooh doang sih, Bang?"

"Lah ya jadi aku harus apa Mam?" tanya Leo bingung.

"Ish Abang nggak asik ih. Padahal ini sekalian perayaan Kakak karena baru aja naik jabatan. Kerennya anak Mamiw."

"Haha iya, kerennya Owen."