The Tentakel

3.6K 134 8
                                    

Sial beribu sial, sepertinya Jihoon tak bisa untuk tak menyelesaikan buku ini, membaca ataupun tidak Jihoon akan tetap masuk kedalam buku terkutuk yang membawanya berpetualang dengan dunia yang tak bisa Jihoon tebak. Pemuda itu kini memutuskan untuk melihat bab selanjutnya, setidaknya Jihoon mengetahui akhir dari cerita itu daripada harus seperti kemarin yang mengikuti alur tak jelas.

Dengan gerakan cepat Jihoon turun dari tempat tidur mencari buku yang sebelumnya sudah Jihoon lempar, pemuda manis itu membaca dengan seksama, melihat bab selanjutnya.

Namun ternyata genre selanjutnya adalah fantasi, dimana ketiga mahasiswa yang meneliti sebuah pulau yang memiliki rumor adanya monster besar, kisah dari mulut ke mulut yang harus para mahasiswa itu buktikan akibat ketertarikan nya pada dunia penuh misteri, hingga salah satu mahasiswa itu masuk kedalam perangkap para monster gurita besar berakhir dengan mahasiswa yang menjadi santapan keempat monster buas.

Tidak, ia tak mau mati dibunuh secara tragis, bagaimanapun caranya Jihoon harus bisa mengambil hati keempat monster itu.

Ia akan membuat kisah ini menemui happy ending.

“The Tentakel”

“Aku akan membuat akhir yang bahagia”

Kalimat yang terucap dari mulut si Park sebelum tubuhnya kembali masuk kedalam buku.






****


“Kucing yang patuh” puji Jaehyuk mengusak gemas rambut si Park. Jihoon langsung mendusel manja merasakan usapan lembut pada kepalanya, sudah seperti kucing sungguhan.

“Bagaimana suara kucing?” Tanya Doyoung dari sebrang,

“Meoww~” wajah Jihoon seketika bersemu merah, pemuda manis itu menunduk malu. Mereka terkekeh gemas melihatnya..

“Besok kita berjemur ya?”

“Meow~”

Cup!

Junkyu tak kuat, pemuda itu mencium gemas bibir Jihoon yang tengah mengunyah makanan.

Cup!

“Kau benar-benar menggemaskan!”

*****

Seperti apa yang dikatakan oleh Junkyu tadi malam, pagi ini Jihoon berjemur, mereka duduk dipinggiran pantai dengan si Park yang tengah menikmati usapan lembut pada rambutnya, mata Jihoon terpejam begitu merasa nyaman dengan tangan Junkyu dan Junghwan yang bergantian membelainya.

“Ji, kesini”

Jaehyuk menepuk pahanya, ia belum mendapatkan giliran untuk mengusap lembut rambut Jihoon.

Jihoon dengan patuh merangkak, menjatuhkan kepalanya di paha Jaehyuk, menikmati kembali usapan lembut pada rambutnya, sedangkan Doyoung pemuda itu menjatuhkan kepalanya di paha milik Jihoon.

“Kau benar-benar mewarnai kehidupan kami Park, kamu beruntung telah mengenalmu”

Kata Doyoung memecahkan keheningan, Jihoon tersenyum teduh mendengarnya.

“Aku juga beruntung bertemu kalian, setidaknya sekarang aku aman-”

“Aman maksud mu?” Tanya Junghwan mengalihkan pandangan pada simanis, yang ditanya malah menampilkan raut wajah ketakutan, mata Jihoon bahkan berkaca-kaca.

“Aku sudah tak punya siapa-siapa lagi, hidupku hanya bergantung pada mereka-”

“Mereka?” Sahut Jaehyuk yang mendapatkan anggukan dari Jihoon.

book a trip to the s.gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang