switch

877 54 4
                                    

Jihoon memutuskan untuk tak sekolah hari ini, ngomong-ngomong ternyata bukan hanya sudut bibirnya yang sakit melainkan juga kakinya yang agak pincang, entah hal apa yang telah ia lakukan namun kata Junkyu dirinya sudah terlibat tawuran antar sekolah.

Jadi Jihoon hanya diam dirumah yang sepi ini sendirian, duduk termenung menatap layar televisi yang menyala sedari tadi, Jihoon bahkan tak menghiraukannya, pikirannya berkelana memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi.

Karena Jihoon tahu jika nasibnya tak akan mulus.

Matanya melirik jam dinding, sudah hampir jam 5 namun Junkyu belum juga pulang.

Bunyi bel rumah membuat Jihoon menyeret kakinya melangkah untuk membuka pintu,-

BUGH!

Sebuah bogeman langsung membuat tubuhnya tersungkur, Jihoon meringis ketika wajahnya kembali dihantam, bajunya ditarik hingga membuat Jihoon berdiri dengan pasrah saat orang itu mencekik lehernya.

“BAJINGAN! KAU BAHKAN TAK MAU BERTANGGUNG JAWAB ATAS ANAK YANG DIKANDUNG ADIKKU!”

Tubuhnya dihempaskan ke tembok, rahangnya dicengkeram kasar.

“KAU JUGA MEMPERMALUKANNYA SIALAN! ADIKKU DEPRESI KARENA MU BAJINGAN!”

Jihoon tak mengerti, ia tak mengingat apapun, siapa wanita yang dimaksud oleh pria didepannya? Hamil? Yang mana lagi? Mempermalukan bagaimana?

Jihoon benar-benar tak mengerti.

Ponsel dilemparkan kearah wajahnya, Jihoon mengambilnya dan langsung melihat rekaman dimana dirinya yang sedang memaki seorang wanita bersama teman-temannya diarea kantin yang cukup sepi.

“Aku mohon Jihoon, anak yang ada didalam kandungan ini tidak bersalah, dia membutuhkan mu sebagai ayahnya!”

“Lantas kau mau apa sialan? Ingin aku bertanggung jawab? Dalam mimpimu, aku bahkan sudah memiliki kekasih asal kau tahu!"

“Tapi aku mengandung anakmu, aku mohon kau harus bertanggung jawab!”

Wanita itu bersimpuh namun Jihoon dan teman-temannya malah tertawa sarkas, kaki Jihoon bahkan menendang kepala wanita itu.

“Dasar bodoh, kau bahkan memberikan dirimu dengan cuma-cuma jalang!” Decihnya dengan tatapan sinis.

“Dan sekarang kau meminta pertanggung jawaban padaku? Apa kau sinting? Aku tak ingin bertanggung jawab, lagian juga aku memiliki kekasih!”

Kedua tangan wanita itu terkepal, emosinya memuncak ketika dirinya dikatakai jalang, sungguh dia sangat sakit.

“Kekasih? Apa kau akan mencampakkan kekasih mu jika dia berada di posisiku?!”

Bukan Jihoon yang menyahut melainkan temannya.

“Apa kau bodoh? Kau bukan satu-satunya orang yang mengandung anak dari Jihoon dan mereka juga Jihoon abaikan, kalian sama-sama jalang dan apa kau bertanya jika Junkyu hamil? Tentu saja pasti Jihoon akan meninggalkannya, lagian juga si culun itu hanya kita jadikan bahan taruhan”

Serempak semuanya tertawa terbahak-bahak.

BUGH!

“AKU BERSUMPAH KAU AKAN MENGALAMI HAL YANG SAMA SEPERTI PARA KORBANMU DAN KAU AKAN DICAMPAKKAN, KAU AKAN MENDAPATKAN PENDERITAAN YANG JAUH LEBIH SENGSARA, ITU ADALAH SUMPAH SEORANG KAKAK YANG SAKIT MELIHAT ADIKNYA TERSIKSA!”

Tubuh Jihoon meluruh setelah mendapatkan bogeman pada perutnya, pemuda itu terbatuk mengeluarkan darah.

Matanya menatap kearah pintu, apakah itu alasan kenapa Junkyu tak pulang?

Dengan tertatih Jihoon mengambil ponsel, menghubungi nomor kekasihnya namun nomor Junkyu tak aktif.

“ARGHHHH SIALAN!”

Sumpah terus terngiang-ngiang dikepalanya, bunyi notifikasi ponsel membuat Jihoon buru-buru melihatnya, ternyata bukan Junkyu melainkan grup kelas dan grup para sahabatnya.

Mereka mencemooh Jihoon, berita itu sudah tersebar disatu sekolah dan ada satu pesan yang membuat Jihoon lagi-lagi menghela nafas berat.

“Keluarga korban memang gak minta masalah ini ke jalur hukum, namun kita dikeluarkan secara paksa oleh pihak sekolah”

Ceklek!

“J-junkyu?”














“Apa kau belum puas menyiksaku?”

“APA KAU BELUM PUAS MELIHAT AKU MENDERITA DAN KEHILANGAN KEDUA ANAKKU?!"

“A-anakmu?” Beo Junkyu yang terdengar kebingungan.

“AKU TAU KAU BEGITU MEMBENCIKU! AKU TAU KAU MENARUH DENDAM PADAKU! TAPI AKU MOHON LEPASKAN AKU! APA WAKTU 10 TAHUN TIDAK CUKUP BAGIMU UNTUK MEMERINTAHKAN SEMUA ORANGMU MEMPERKOSAKU?! BAHKAN KAU MEMERINTAHKAN HYUNSUK UNTUK MEMPERKOSAKU JUGA SIALAN! DIA TAU RAHASIA KU! DIA TAU JIKA AKU MEMPUNYAI RAHIM!”

“Hyunsuk? Maksud mu?”








“Aku tau aku memang bersalah, aku mentargetkan mu dulu sebagai calon korbanku. Tapi aku rasa waktu 1 tahun bukan untuk bermain-main, dulu aku benar-benar jatuh cinta padamu. DULU AKU JATUH CINTA PADAMU SIALAN! KENAPA KAU MELAKUKAN SEMUA INI PADAKU PADAHAL DULU AKU SANGAT MENJAGAMU AKU TAK PERNAH MELAKUKAN KEKERASAN PADAMU! ASAL KAU TAU SIALAN AKU TAK PERNAH MEMAKSA MEREKA! MEREKA YANG MENYERAHKAN TUBUH MEREKA PADAKU!-”

“-JIKA DULU AKU MENCINTAIMU, SEKARANG AKU MEMBENCIMU! AKU MEMBENCIMU KIM JUNKYU!”

Deg!

Hati Junkyu menceleos, Junkyu juga memang sempat jatuh hati pada Jihoon, dulu sebelum ia mengetahui jika dirinya dijadikan bahan taruhan.

Byur!

“PARK JIHOON!”

Junkyu berlari menaiki pembatas balkon, pemuda itu ikut menjatuhkan dirinya mencari tubuh Jihoon yang tenggelam ke dasar kolam.




4k+word

Ini juga cerita yang bakalan aku up kalau only Mine udah tamat baru nulis beberapa bab sih.

book a trip to the s.gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang