negotiatons

52 42 13
                                    

"cepat antarkan ini ke Castel blackmoon pack"perintah raja Tristan pada prajuritnya euro.

Selembar surah berlambang erware siap dilayangkan ke tempat steir.

"Apa itu raja?"tanya kyara baru datang.

"Surat perundingan!!!"ucap raja Tristan.

"Hmm".

Euro menerima berkas tersebut dan undur pamit menuju black moon pack.

"Kembalilah secepat mungkin"ujar raja Tristan.

"Siap Baginda"

Penyihir itu terbang meninggalkan istana bersama butir butir halus debu dibelakangnya layaknya serbuk para peri.

Raja Tristan menatab lekat tubuh yang mulai menghilang di udara.

[4 jam kemudian]

Masih dalam ruangannya raja Tristan duduk terpaku menopang dagu seperti yang biasa dilakukannya saat berpikir keras.

Sudah beberapa jam euro tidak muncul di istana raja Tristan tidak ingin berprasangka buruk mungkin prajuritnya itu sedang dalam perjalanan pulang.

"Jangan jangan terjadi sesuatu?tapi tidak mungkin!!!"batin raja Tristan meracau.

Raja Tristan berencana menyusul euro tapi untungnya tidak jadi karena persamaan pada waktu itu muncullah euro.

"Bagaimana?!"tanya raja Tristan.

"Maaf Baginda sepertinya alpha mereka sangat mencintai ghazia dan sebentar lagi putri ghazia akan dinobatkan sebagai ratu mereka"

"Satu lagi Baginda mereka memutuskan untuk berperang!!!"

"Baiklah jika itu yang mereka inginkan"ucap raja Tristan dingin.

"Teruslah pantau mereka"

"Baik Baginda"

[Castel black moon pack]

"Ken jangan beritahu steir tantang hal ini!!!"ucap lion memperlihatkan sebuah surat.

"Baik alpha lion"

"Dan satu lagi tolong siapkan obat tidur!!!".

"Untuk siapa alpha?"tanya Ken kurang mengerti.

"Untuk steir"ucap lion.

"Kenapa diberi obat tidur?"rutuk Ken lagi.

"Karena aku tidak ingin steir memasuki Medan perang!"

Mata Ken berkaca kaca mendengar penuturan alpha lion.

"Baik alpha"hormat ken.

Perang akan dimulia 3 hari lagi seluruh kebutuhan sudah disiapkan termasuk tenaga medis.

[Paviliun black rose]

"Apa yang terjadi dengan bibi?"gumam ghazia yang sedang duduk meringkuk di kasur kamarnya dagunya bertumpu pada kedua lutut.

"Haaa"ghazia menguap.

Tanpa menunggu waktu lama gadis itu terlelap dalam pangkuannya.

Matahari mulai tinggi masuk melalui celah labirin labirin menciptakan petak petak cahaya dilantainya.

Ghazia berdiri tegak menghirup aroma alam yang menenangkan sesekali gadis itu menyelipkan rambutnya ke belakang telinga menelengkan kepala ke arah bahu seorang lelaki di sampingnya.

Angin mendesau di labirin labirin tau itu Mambawa dingin yang merengsek menusuk tulang.

Ghazia dan lelaki itu berdiri membelakangi puncak istana erware yang perlahan lahan berubah menjadi siluet di bawah lentera senja temparam warna kuning kemerah-merahan mulai menyala kontras dengan warna hijau hamparan negeri erware terlihat seperti jamur yang tumbuh subur dan musim hujan.

FORECAST [Terbit✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang