Detik detik menuju perang akan segera dimulai segala jenis senjata sudah disiapkan termasuk benteng benteng pertahanan.
"Yang mulia!!!"panggil euro.
"Hmm bagaimana hasil penyelidikan di paviliun itu?"tanya raja Tristan the point.
"Hamba melihat sesuatu disana!!!".
"Apa yang kau lihat euro?".
"Hamba melihat sebuah kalung liontin bulan biru dileher ghazia!".
"Kalung liontin bulan biru?"batin raja Tristan.
"Bukannya itu kalung yang diberikan seorang alpha kepada mate-nya?"gumam raja Tristan.
"Terus apa lagi yang kau lihat?"
"Hamba juga melihat seorang laki-laki hampir setiap malam di paviliun black rose namun hamba tidak tau siapa laki laki itu!!!".
"Laki-laki?"batin raja Tristan.
"Apa kau ingat seperti apa wajah laki-laki itu?
"Maaf yang mulia hamba tidak melihatnya karena lelaki itu selalu datang saat matahari hampir terbit!"
"Hmm"
"Sebentar!!!"raja Tristan bergegas menuju ke perpustakaan dan meninggalkan euro sendirian di kamarnya.
Ia mencari sesuatu yang berada dirak buku paling atas.
"buku ramalan!"gumam raja Tristan.
Lelaki itu langsung membuka halaman yang bertuliskan 'ramalan'.
Dihalaman itu tercantum sebuah petunjuk mengenai liontin bulan biru.
Raja Tristan membaca satu persatu kata dan sedikit mulai memahami.
Namun timbul sedikit rasa kecewa dalam hati raja Tristan karena ia tidak menemukan petunjuk tentang lelaki yang datang setiap malam datang ke paviliun black rose.
"Euro...!!!"panggil raja Tristan yang menggelegar ke seluruh ruangan.
"Iya Baginda"jawab euro.
"Dimana kau!!!"
"Disini Baginda"ucap euro.
Raja Tristan mengernyitkan keningnya seraya menepuk jidatnya.
Ia lupa jika hari sudah pagi dan euro kembali pada wujud aslinya yang berupa asap.
"Aku harus sedikit belajar tentangmu"ucap raja Tristan.
"Hehehe"euro terkekeh pelan.
"Kyara!!!"panggil raja Tristan.
Kyara adalah prajurit perempuan dari kalangan bangsa demon/iblis yang mengabdi pada kerajaan erware.
"Iya Baginda"
"Bagaimana penyusupan yang kau lakukan di wilayah timur?"tanya raja Tristan.
"Hamba hampir menemukan petunjuk namun dalam tiba-tiba pemimpin black moon pack itu datang dan sedikit mulai curiga kepada bangsa kita!!!"jawab kyara.
"Terus apa yang kau lakukan?"tanya raja Tristan lagi.
"Hamba berhasil mengelabuhi dan membunuh beberapa prajurit mereka dan setidaknya tidak ada yang membuka mulut tentang hal itu!!!".
"Bagus"
"Apa usulan dari kalian untuk selanjutnya?"tanya raja Tristan.
"Peraanggg!!!"teriak euro girang.
Hampir copot jantung kyara mendengar seseorang mengusulkan pendapat namun tidak ada wujud dari pengusul tersebut.
"Huh...Ternyata jin itu!!!"gumam kyara mengusap dadanya.
"Hey demon jelek kau pikir kau bukan jin!!!"upat euro tak terima.
"Aku bukan jin tapi aku adalah demon yang paling cantik sejagat ini"ucap kyara membayangkan dirinya bak bidadari.
"Diaamm!!!"teriak Raja Tristan geram.
"Ini bukan saatnya kalian untuk bertengkar!".
Keduanya diam hampir tidak bernafas.
"Maafkan kami Baginda"ucap mereka bersamaan.
Raja Tristan berdiri dan mulai menjelaskan satu persatu taktik yang akan dilakukan.
"Periksa satu persatu prajurit yang ada di wilayah Glitter!". perintah raja Tristan.
Tempat dimana seluruh prajurit kelas A kerajaan erware tinggal.
Pangeran aeros keluar dari kamarnya dan menuju tempat perkumpulan keluarga.
"Kenapa seluruh orang orang di istana terlihat sangat sibuk?!"gumam raja Tristan.
"Apa dirimu tidak tau!"tanya ratu Alen.
"Memangnya apa yang akan terjadi bu?"
"Ayahmu merencanakan perang dengan bangsa serigala!"
"Apa mereka melakukan pelanggaran-pelanggaran?!"tanya pangeran aeros.
"Ini bukan tentang pelanggaran tapi ini adalah rasa tidak terima terhadap takdir adikmu"ucap ratu kecoplosan.
"Adikku..??"pangeran aeros tidak mengerti maksud ibunya.
"Maafkan ibu aeros ibu tidak menceritakan semuanya padamu"
"Apa maksudnya bu?"pangeran aeros menatab lekat manik mata ratu Alen.
"Aeros apa dirimu masih ingat dengan gadis yang berdansa denganmu di pesta dansa kemarin!?"
"Ghazia!!!"ucap pangeran aeros dingin.
"Iya aeros"
"Apa kau pernah mendengar isu tentang gadis yang diasingkan karena ramalan?"tanya ratu alen.
"Bukannya itu dongeng Bu?"
"Tidak nak itu bukan dongeng tapi kenyataan dan gadis itu dalam ramalan itu adalah ghazia adik kandungmu ia harus berkorban menerima semua kepahitan takdirnya".
Bagai ditikam perasaan pangeran aeros ternyata gadis yang selama ini ia cintai adalah adik kandungnya sendiri.
Pangeran aeros segera pergi dari hadapan ibunya.
"Aerosss"teriak ratu Alen.
Air mata pangeran aeros keluar membasahi setiap lekukan wajahnya lelaki itu merebahkan tubuhnya yang terasa tak berdaya.
Gadis yang selama ini ia tunggu tunggu sekaligus menjadi penyemangat hari harinya adalah adiknya sendiri.
"Arrghhh harus ku apakan perasaan ini tuhan!!!"teriak pangeran aeros frustasi.
Lelaki itu menangis sendu tak terima sekaligus terluka dengan takdirnya sekarang.
"Siapa yang harus ku salahkan tuhannn...."
Lelaki itu melemah pandangannya mulai mengabur.
Sayup sayup bayangan ghazia memenuhi kamarnya terlihat gadis itu sedang merapikan kamarnya.
Masa dimana tangan ghazia terluka karena membersihkan pecahan vas.
"Ghazia..."lirih pangeran aeros.
"Kau berhasil membuatku mencintaimu dalam sekejap namun kau tidak memberikan cara untuk ku melupakanmu!!!".
"Aku akan mencoba menerimamu sebagai adikku walaupun itu tidak mungkin".
"Dua hatikan kupadu diantara kau dan aku kuukir cinta dalam senduku ku rindu dirimu sepanjang waktu"
"Aku pernah bermimpi tentang hari hari indah bersamamu tatapan matamu mengartikan sesuatu dan senyumanmu itu selalu membuatku tersenyum namun semua itu telah sirna hancur bersama masa yang datang sebagai takdirku"
Pikiran pangeran aeros menerawang menciptakan kata yang tak pernah ia dengar sebelumnya.
"Sehebat ini kah kau nona dalam menyakitiku...........
-tbc-
💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
FORECAST [Terbit✅]
Fantasy[PROSES REVISI] Berawal dari sebuah hari yang terlihat seperti mimpi. Gadis itu terperangkap dalam sebuah dunia yang hanya ada dalam mitos. GHAZIA MALAIKA RENANDRA, gadis cantik bermata biru itu menatap dunia yang begitu seram menurutnya. Namun siap...