Lee Min Hyung atau kebanyakan orang mengenalnya dengan nama panggilannya saja.Mark.Menginjakan kaki di rumah yang sudah sangat lama ia tinggalkan. Bukan tanpa alasan. Mark akui ia memang sangat jarang mengunjungi rumah ini.
Menghindar adalah alasan utama.
Bagi Mark lebih baik menghindar dari pada memperkeruh suasana.Sejak memasuki usia remajanya Mark memang sudah memilih jalan hidup nya sendiri tanpa tuntutan dari kedua orang tuanya. Mark tidak membenci mereka,, ia hanya belom siap dengan segala peraturan yang akan mengikatnya.
"Mark kau pulang"ucap seorang wanita yang keluar dari sebuah ruangan bertuliskan "Ruang Kerja" dengan kaca mata baca yang ia gunakan.
"Yes Mom"jawab Mark menoleh pada keberadaan sang Mommy lalu berjalan menghampirinya berhambur pada pelukan hangat yang ia rindukan.
Mommy Elisabeth atau Mommy El adalah bunda kandung Mark dengan Lee Min Hyuk, sang Daddy.
"Mommy sangat merindukan mu Son,, kenapa kamu makin jarang pulang"ucap Mommy El saat pelukan mereka terlepas.
"Maafkan aku, Mom. Aku kesini hanya akan mengambil beberapa barang yang akan aku butuhkan"jawab Mark tanpa melihat mata Mommy El.
"Kalau begitu cepat dan pergi dari sini"bukan suara Mommy El melainkan kakak laki-laki Mark yang melihatnya dari atas lantai dua terlihat menuruni anak tangga.
Lee Min Soo, terlihat berjalan menghampiri Mark dan Mommy El.
Mark benci kondisi seperti ini kenapa sang kakak harus datang saat ia sedang melepas rasa rindunya pada sang Mommy.
Mommy El lah satu satu nya alasan Mark untuk sudi datang kembali mengunjungi rumah mereka ini.
"Jaga bicara mu Min Soo-ya dia adalah adikmu"ucap Mommy El mengingatkan.
"Cihhh seorang adik seperti apa yang rela meninggalkan rumahnya hanya karna untuk berkumpul dengan para berandalan tidak tau diri seperti mereka Mom"ucap Min Soo acuh sambil menunjuk-nunjuk tepat didepan wajah Mark.
"Jangan pernah lo sebut adek-adek gue dengan mulut kotor mu itu"ucap Mark geram.
"Kenapa?"
"Memang benarkan,, sekelompok bocah berandal tidak tau aturan dan bodoh"lanjut Min Soo.
BUGHH
BUGHHH
Mark yang sudah tidak tahan memukul keras rahang Min Soo sampai tersungkur kebelakang.
"Sekali lagi lo macem macem sama mereka lo bakalan langsung berhadapan sama gue"ucap Mark lalu beranjak menuju kamarnya mengambil barang yang ia butuhkan.
Mommy El yang terkejut membantu Min Soo untuk berdiri dan langsung menyusul Mark.
"Son,, youu okee?"tanya Mommy El diambang pintu kamar yang terbuka.
Mark menghampiri Mommy El sambil menggendong ransel di pundaknya.
"I'm sorry mommy, but I will always be fine, mari bertemu lagi tapi tidak disini Mommy"ucap Mark menggenggam tangan Mommy El.
"Mommy akan menghubungimu lagi nanti,, cepatlah sebelum Daddy datang"ucap Mommy El lalu mencium kening Mark sebelum pergi meninggalkan rumah.
.
.
.
Tidak seperti dulu markas yang biasanya hanya mereka gunakan untuk sesekali berkumpul kini bagaikan rumah utama bagi mereka semua.
Menjadi tempat dimana mereka mencari ketenangan dan kenyamanan.
Menjadi tempat dimana mereka memiliki alasan untuk segera pulang saat berkegiatan.Kini ke empat pemuda itu sedang bersantai di ruang tamu kecil dengan 2 sofa panjang, 1 single sofa juga televisi yang lumayan besar ukurannya sedang menampilkan permainan yang mereka mainkan dari PS5 yang mereka mainkan sedangkan yang dua tengah sibuk berada di dapur menyiapkan makan malam.
"Si Bang Mark nggak ikut pulang Bang?"tanya Chenle yang datang dari arah dapur bersama Renjun pada Jaemin yang sedang duduk di atas sofa panjang.
"Belom, Leee tadi dia bilang mau mampir dulu"jawab Jaemin menoleh ke arah Chenle.
"Yaaaaa Abangg Haechan curangkan ini pasti"teriak Jisung yang merasa dicurani oleh Haechan.
Posisi mereka sekarang adalah Jaemin Chenle duduk di satu sofa panjang, Renjun duduk di sofa panjang satunya, Jeno duduk di single sofa sedangkan Haechan dan Jisung duduk di karpet bulu sedang bermain KartRider.
"Enakk aja kamu cill,, kalok kalah mah kalah ajaa hahahahhaa"tawa Haechan sambil memegang perutnya melihat ekspresi Jisung.
"Bohongg pasti mobilku udah di sabotase kan"ucap Jisung lagi tidak mau kalah.
"Kamu masih tidak percayaa? Coba saja tanyakan yang lain Abang curang atau tidak?"ucap Haechan sambil menunjuk yang lainnya.
Jisung pun menoleh ke yang lain menunggu jawaban mereka.
"Haechan tidak curang dek"jawab Jaemin.
"Abang baru datang jadi tidak tau"jawab Chenle mencari aman.
"Kalau dari yang Abang lihat Haechan memang tidak curang"jawab Renjun.
Jeno? Hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.
"Nahhh kamu lihat sendirikan,, nanti jangan lupa kamu turutin perjanjian kita tadi"kata Haechan menghadap Jisung.
"Perjanjian apa?"tanya Renjun.
"Kalau Haechan kalah dia akan mentraktir Jisung selama seminggu tapi jika Jisung yang kaleh Jisung harus tidur dengan Haechan malam ini"jawab Jeno menjelaskan awal perjanjian kalah dan menang dari permainan Haechan Jisung.
"Tidakk tidak"
"Jisung nggak mau tidur sama Bang Haechan,, pasti besok pagi saat aku membuka mata posisiku pasti sudah jatuh ke bawah kasurrr byeee wlekkk"ucap Jisung sambil berlari menuju pintu utama.
Tapi sedang asik lari Jisung tidak melihat ke arah depan.
Dug
Brukk
"Aduhhhh"
Tanpa sengaja kening Jisung terbentur pintu yang dibuka oleh Mark.
"Jisungg/adekk" ucap mereka bersamaan lalu beranjak mendekati Jisung.
"Waaaa kepala Jisung sakittttt hikss hikss"tangis Jisung pecah saat rasa perih ia rasakan.
Mark pun membawa Jisung lalu membaringkannya di sofa dan meminta Renjun untuk diambilkan air hangat.
"Sutssss maafkan Abang dek, Abang nggak tau kalok kamu di depan pintu"jelas Mark mencoba menenangkan Jisung.
"Hiksss hikss sakittt tau Bang hikss"ucap Jisung sambil sesenggukan.
Mereka yang melihatnya sebenarnya sangat gemas pada Jisung sekarang.
"Sudah dek berhenti dulu nangisnya kita kompres duluu"ucap Renjun yang datang membawa handuk kecil serta baskom kecil berisi air hangat.
"Nggak bi bisaaa diem hiks hiks"ucap Jisung dengan airmata yang katanya tidak bisa berhenti.
"Ehh cill tau nggak kalok nggak diem nanti benjol nya bisa kayak ikan lohan lohh ihh mau kamu cilll"ucap Haechan mencoba membujuk Jisung.
"Nahh bener kata Bang Haechan nanti pindah ke tengah lohh disini"sambung Chenle sambil memegang kening bagian tengah nya.
"Nggak mauuu"ucap Jisung.
"Makanya harus diem dulu,, biar bisa dikompres ya"ucap Mark kali ini.
Jeno Jaemin hanya tersenyum melihat kerandoman mereka menenangkan Jisung.
"Ya udahh Jisung diemm"seketika Jisung pun diam sambil menahan air mata dengan bibir yang mengerucut kedepan.
"HAHAHAHAHHAHA"tawa mereka bersamaan.
"Huwaaaaaa kokk malahh ketawaaa"
Seeee youuuu.......
Makasihhh yaaa🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
ParkJisung2
Fanfictioncerita yg ini nggak ada kaitannya sama yang pertama ya. jisungxnctdream