18

1.1K 137 13
                                    

Para siswa sudah memasuki kelas lalu memenuhi bangku mereka masing-masing, ada yang asik mengobrol, ada yg mengerjakan tugas bahkan juga para perempuan yang kebanyakan menyibukkan dirinya dengan berbagai macam make up yang membuat siapapun akan pusing melihatnya.

Namun berbeda dengan bangku yang terdapat di ujung ruang kelas dekat jendela, yang satu sedang asik terlelap di alam mimpinya dengan kepala yang tenggelam dalam lipatan tangannya diatas meja, sedangkan yang satu lagi hanya sibuk mengamati wajah damai seseorang yang menjadi teman sebangkunya.

"Kau bahkan sangat cantik saat tidur seperti ini Jisung"bisik Chenle pelan di telinga Jisung.

Chenle terus menikmati pemandangan yang tersaji didepannya, wajah damai nan polos Jisung saat tidur sungguh sayang untuk dilewatkan sampai akhirnya suara dari seseorang guru laki-laki yang masuk seketika mengganggu kegiatan Chenle.

"Pagi anak anak kita mulai kelas pagi ini dengan membuka buku halaman 127"ucap guru laki-laki yang semua orang ketahui bernama Yong Gyu.

"Ekhemm tolong yang ada di bangku paling belakang angkat kepalamu atau keluar dari kelas saya"ucap Pak Yong Gyu.

Seluruh murid kelas lalu mengalihkan perhatian mereka kearah meja Chenle dan Jisung.

Dapat mereka lihat Jisung yang masih asik terlelap diatas lipatan tangannya sedangkan Chenle sudah memasang wajah tegasnya. Bahkan dari sorot matanya siapapun akan tau saat ini Chenle seakan berkata "apa yang kalian lihat, jangan ganggu dia".

Melihat tidak ada pergerakan sama sekali Pak Yong Gyu berinisiatif menghampiri langsung meja milik Chenji.

Brakkk

"Park Jisung, cepat bangun atau keluar dari kelas ini"bentak Pak Yong Gyu sambil memukul meja itu keras.

"Jangan ganggu dia"ucap Chenle datar.

"Diamlah kau Zhong Chenle, Park Jisung cepat bangun, apa kau tidak pernah diajari sopan santun dari orang tua mu"ucap Pak Yong Gyu abai.

Gregg

Kesabaran Chenle habis,, sudah cukup mulut guru nya ini sungguh sangat keterlaluan mengatakan hal seperti itu pada Jisung nya.

Chenle yang sebelumnya sudah tersulut emosi tertahan karna seseorang yang tiba-tiba memegang pergelangan tangannya.

Mata Chenle lalu menoleh mendapati Jisung yang menatapnya tak kalah datar lalu menggeleng pelan.

"Bagus akhirnya kau bangun juga sekarang keluar kan bukumu"ucap Pak Yong Gyu lagi.

Namun dengan acuhnya Jisung justru bangkit berdiri beranjak melewati Yong Gyu menuju pintu kelas lalu berjalan keluar.

"AWASS SAJA KAU PARK JISUNG"teriak Yong Gyu keras.

Tanpa pikir panjang juga Chenle juga akhirnya menyusul Jisung keluar kelas.

"KAU JUGA ZHONG CHENLE"teriak Yong Gyu lagi tanpa Chenle peduli kan.

Yang ada dipikiran Chenle saat ini hanyalah kemana perginya adek baru kesayangan nya itu.
Cukup lama Chenle berfikir akhirnya ia melangkah kaki nya menuju toilet siapa tau Jisung sedang membasuh muka agar lebih segar.

Dan benar saja saat ia masuk kedalam toilet Jisung sedang membasuh muka nya.

Dengan rambut yang sedikit basah Jisung menyibakkan rambut nya sedikit keatas menampilkan kening nya menambah kesan imut dimata Chenle.

"Kau baik-baik saja"tanya Chenle sedikit mendekati Jisung.

"Apa yang kau lakukan, kenapa kau juga ikut kesini"ucap Jisung datar, mood nya sudah hancur karna guru tadi mengganggu tidur nya.

Salah kan dirinya karna tidak bisa tidur semalam.

"Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja"ucap Chenle cukup mengerti bahwa Jisung masih belom sepenuhnya menerima perlakuannya dan yang lain.

"Tidak perlu, pergilah kembali ke kelas"ucap Jisung sambil berjalan menuju kotak tisu untuk mengeringkan tangan dan wajahnya.

Chenle menghela nafasnya mencoba meredam emosi saat perkataan itu terlontar dari mulut Jisung.

"Kau mengusirku Park Jisung"tanya Chenle terdengar sangat datar.

"Memang apa salah nya, aku sedang tidak ingin diganggu, tolong beri aku waktu untuk sendiri"jawab Jisung berbalik menghadap Chenle.

"Kau tanya apa salahnya? Membiarkan mu sendirian tanpa ada salah satu dari kami adalah hal yang salah Jisung, kami tidak akan pernah melepaskan mu sendirian mulai malam itu saat kami bertemu padamu pertama kali"ucap Chenle sambil berjalan kearah Jisung yang sudah terpojok.

"Apa kalian gila, aku juga punya kehidupan pribadi ku sendiri yang bahkan siapapun juga memiliki hal yang sama, kalian terlalu berlebihan, jadi tolong pergilah Chenle"ucap Jisung sedikit menantang.

"Dengarkan aku Park Jisung, aku benar-benar akan menghukum mu jika kau terus memintaku untuk pergi"ucap Chenle penuh penekanan.

"Hukum saja jika kau mamphhhhh"

Ucapan Jisung terputus karna Chenle menarik tengkuk dan pinggang Jisung kasar lalu menciumnya dengan cepat.

Chenle hanya menempelkan bibirnya pada bibir Jisung yang tertutup rapat, tanpa lumatan dan paksaan akhirnya Chenle melepasnya.

"Temui aku 30 menit lagi di rooftop, aku akan menunggu mu disana"ucap Chenle lalu mencium kening Jisung sebelum pergi meninggalkan toilet menuju rooftop disekolah ini.

"Sialan, kenapa Lo harus selemah itu sih Park Jisung"ucap Jisung merutuki dirinya.

Jisung sendiripun sangat heran kenapa dirinya benar-benar lemah saat menghadapi mereka.

Jisung tidak akan pernah takut hukuman apapun toh dia bahkan sudah merasakan semua hukuman dari ibu tiri dan saudara tirinya itu.

Tapi kenapa saat menghadapi mereka Jisung seakan menciut, kemana perginya dirinya yang dulu.

"Arrghhhhh"

Sudah 25 menit Jisung berada didalam toilet itu sendirian dengan selalu merutuki diri sendiri Jisung akhirnya mencoba menenangkan diri sebelum menyusul Chenle yang katanya menunggu di rooftop.

Sebenarnya apa yang ada di pikiran teman sebangku itu yang seolah bersikap seperti orang yang lebih tua darinya walau memang kenyataannya begitu tapi kan hanya 2 bulan.

Jisung lalu pergi meninggalkan toilet itu berjalan sendirian menuju rooftop.

Namun seakan kesialan menghampirinya lagi ditengah jalan ia harus berpapasan dengan Varo dkk.

Varo yang melihat Jisung lalu mencengkram kerah Jisung erat lalu dibantu dua teman nya menyeret tubuh Jisung menuju ruangan kosong sekolah itu.

"Lepasin gue anj*ng, lepasinn gueeee"teriak Jisung mencoba melepas tangan dua teman Varo yang ia ketahui mereka berdua ini adalah orang yang ia temui waktu di tangga.

"Ikat manusia sialan ini bodoh cepatt"perintah Varo setelah mereka mendudukkan Jisung di kursi.

"Lepasin guee, mau Lo apa sih hah"ucap Jisung lagi.

Bugh

Satu pukulan mengenai rahang Jisung saat kedua tangannya berhasil di ikat ke belakang.

"Gue mau bales apa yang lo perbuat sama gue kemarin ngertik loo, hajar dia"ucap Varo lalu melangkah membiarkan dua temannya itu melakukan hal sesuka mereka lebih dulu.

"Habis Lo hari ini di tangan gue Park Jisung bodoh"ucap Varo dengan senyum kemenangannya.

Seee youuuuuuuu 💚💚💚

Tolong jangan lupa vote dan komen yaa hehehehe,, maaf lama🙏😭

ParkJisung2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang